Bagas mengajak Ejak untuk jogging hari minggu. Dan Bagas mempuyai ide untuk mengajak Anggun, Adel, dan Ayu, serta Ainun. Bagas menyuruh Ejak mengirim pesan kepada Adel untuk ikut bersama mereka jogging besok pagi. Ejak pun mengirim pesan kepada Adel kemudian Adel menerima tawaran itu, Adel langsung memberi kabar di grup chat mereka. Bagas sangat senang karena dia semakin dekat dengan Anggun, dia semakin bersemangat untuk jogging besok pagi.
Keesokan harinya, Bagas bangun sangat pagi dan segera menjemput Ejak. Mereka berdua jogging kearah SMP untuk menjemput Anggun, Adel, Ayu dan Ainun. Bagas dan Ejak berpikir kalau geng Afour belum bangun dari tidur, mereka sempat bingung berpikir bagaimana cara membangunkan geng Afour satu persatu dengan mengetuk rumah, nanti yang ada malahan kena marah orang tua geng Afour pagi-pagi banguni anak orang. Tapi dugaan mereka salah, Anggun,Adel, Ayu,sudah berada di depan pagar rumah Adel. Mereka bertiga menunggu Bagas dan Ejak. Ainun tidak ikut jogging karena dia mau pergi ke Kayuagung.
"Wiihh...ternyata kalian udah pada bangun, kami kira masih pada molor," kata Bagas pada saat datang.
"Eh kita kan emang selalu bangun pagi, bukan kayak kalian berdua bangun pagi pas jongging doing," jawab Anggun sambil menggerak-gerakkan tangan nya ke kiri kanan.
"Iya iya deh aku ngalah aja sama kamu nggun," jawab Bagas sambil tersenyum lirih kepada Anggun.
Ayu melihat ekspresi Bagas dan Anggun saling pandang sehingga membuat Ayu cemburu. Ayu berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ehh ayu dong kita mulai joggingnya, nanti keburu siang," kata Ayu sambil menarik tangan Anggun.
Merekapun berlari bersama kea rah SPBU. Mereka berlari sambil bercerita, Ayu lari di samping Bagas, Ejak lari di samping Adel, sedangkan Anggun hanya berlari sendiri dibelakang mereka sambil mendengarkan pembicaraan mereka. Bagas sengaja berlaku seperti itu agar Anggun merasa cemburu.
Anggun benar-benar cemburu, dia kesal melihat Bagas dan Ayu tertawa bersama sedangkan dia hanya berlari dengan diam saja dan sendirian. Mereka berlari sudah lumayan jauh, Anggun merasa lelah berlari, mereka berempat masih lari, sedangkan Anggun istirahat. Anggun duduk dipinggir jalan. Tidak lama Bagas menyadari kalau Anggun tidak lagi berlari bersama mereka, Bagas menoleh ke belakang mencari Anggun.
"Loh mana Anggun nya?" tanya Bagas.
Kemudian mereka semua berhenti berlari dan melihat kebelakang.
''Kok Anggun nggak ada?" tanya Adel terkejut.
"Aduh kemana sih Anggun, makanya jangan dibelakang dong larinya," kata Ayu.
"Yaudah kita balik aja yuk, kan udah jauh juga kita lari, mungkin Anggun capek jadi dia nggak lanjut lari," kata Ejak mengajak mereka semua untuk balik sambil mencari Anggun.
Hari mulai timbul sinar matahari, Anggun duduk di pinggir jalan dengan muka cemberut di bawah sinar matahari pagi. Tidak lama kemudian terlihat Bagas, Ejak, Adel, dan Ayu. Anggun memasang wajah yang kesal kearah mereka berempat.
"Nggun kok kamu istirahat nggak bilang lagi sama kita?" tanya Adel ketika mendekat kearah Anggun.
"Iya nih nggun kok kamu nggak bilang sama kita tadi, kitakan jadi bingung kamu kemana," kata Ayu.
"Aku capek mau pulang," jawab Anggun singkat.
"Nggun nanti dulu pulangnya, kita sarapan dulu yuk?" ajak Bagas kepada Anggun.
"Nah ide bagus, aku udah laper banget nih," kata Ejak sambil memegang perutnya.
"Kalian aja kalo mau sarapan, aku mau pulang," jawab Anggun sambil berdiri dan langsung berjalan mau menuju pulang.
"Nggun, kamu mau kemana," tanya Adel sambil menjerit.
"Pulang," jawab Anggun singkat sambil berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi.
"Aduh kenapa tuh Anggun, lagi halangan ya," kata Ayu.
Bagas merasa bersalah karena membuat Anggun seperti itu, dia merasa bahwa Anggun kesal terhadapnya. Anggun ternyata benar-benar cemburu. Bagas pun langsung mengejar Anggun.
"Nggun tunggu dulu," panggil Bagas.
Anggun tidak menghiraukan Bagas, dia tetap berlari tidak mempedulikan panggilan Bagas. Bagas masih berlari menyusul Anggun dan menarik tangan Anggun.
"Nggun kamu kenapa?" tanya Bagas sambil menarik tangan Anggun.
Anggun seketika berhenti berjalan dan langsung menoleh kearah Bagas dengan muka yang sedih.
"Gas tolong lepasi tangan aku," kata Anggun.
"Aku bakal lepasi asalkan kamu mau sarapan bareng kita," jawab Bagas yang masih memegang pergelangan tangan Anggun.
"Aku mau pulang, aku mau sarapan di rumah," jawab Anggun sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bagas.
"Ayolah Nggun, kok kamu kayak gini? Emang kita salah apa?" tanya Bagas.
"Kalian nggak ada salah," jawab Anggun singkat.
"Terus kamu kenapa nggak mau sarapan bareng kita?" tanya Bagas lagi.
"Yaudah iya aku mau sarapan bareng kalian, tapi tolong lepasi tangan aku," kata Anggun.
Bagas pun langsung melepaskan tangan Anggun. Tidak lama kemudian Adel, Ayu, dan Ejak datang menuju arah Bagas dan Anggun.
"Yok nggun kita sarapan dulu, pulangnya nanti aja, kan belum siang beneran, liat tuh matahari baru muncull," kata Adel ketika datang mendekati Anggun dan Bagas.
"Iya udah del ayok sarapan," jawab Anggun.
"Nah gitu dong nggun, emang kenapa sih tadi langsung mau pulang?" tanya Ayu kepada Anggun.
Anggun hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Ayu. Mereka pun langsung mencari tempat sarapan dan sarapan bersama. Bagas sengaja duduk di samping Anggun, dia merasa masih bersalah kepada Anggun, dia tau kalau Anggun mulai menyukai dirinya. Bagas sangat senang dengan ekspresi Anggun yang seperti tadi. Sedangkan Ayu merasa bahwa Bagas menyukai dirinya, Ayu tidak menyadari bahwa Bagas menyukai Anggun.
Setelah mereka selesai sarapan mereka langsung pulang kerumah masing-masing. Bagas dan Ejak masih belum pulang ke rumah. Mereka masih bercerita tentang jogging tadi.
"Jak, kamu ngerasa nggak tadi Anggun cemburu?" tanya Bagas kepada Ejak.
"Iya Gas, Aggun tuh cemburu loh karena kamu ngobrol terus sama Ayu dan dia ngerasa kalau kamu nggak perhatiin dia," jawab Ejak.
"Aku seneng banget jak , Anggun akhirnya cemburu. Berarti dia beneran suka ya sama aku?'' tanya Bagas.
"Hhhmm... bisa jadi iya Gas Anggun mulai menyukai kamu, tapi saran aku, kamu jangan terlalu dekat dengan Ayu, nanti Ayu malah baper loh," kata Ejak.
"Iya sih Jak, aku juga ngerasa kalau Ayu suka sama aku, bahaya Jak nanti nambah rumit masalah ini," kata Bagas kebingungan.
"Yaudah kamu ngejauh aja deh dari Ayu, nanti biar Ayu aku yang urus," jawab Ejak.
"Yaudah Jak mulai sekarang aku nggak usah deket dengan Ayu lagi, aku langsung deketi Anggun aja tanpa perantara Ayu lagi," jawab Bagas dengan lega setelah menemukan ide baru.
~~∞∞Ω∞∞~~

YOU ARE READING
BIMBANG
Novela JuvenilBimbang... Ketika percintaan terhalang oleh persahabatan. Kita harus memilih salah satu diantaranya. Bimbang, ya satu kata berjuta makna. Keadaan dimana kita sulit untuk memilih. Apakah yang harus dipilih, Persahabatan atau Percintaan ?