Bab 2 Nikah??

448 43 0
                                    

" Ila sayang kamu jadi jemput kakak kamu nggak."Panggil Aisyah kepada putri satu-satunya.

" Iya ma jadi kok ila jemputnya." Jawab Akila dengan semangat.Ia tidak sabar ingin melihat kakaknya yang sudah 2 tahun pergi ke prancis hanya untuk mengurusi kantor cabang papanya disana.

" Ya udah cepet pergi sayang, kasihan kakakmu udah lumutan nungguin kamu di kafe." Cerocos Aisyah dan mengantar Akila sampai kedepan.

" Hehehe iya ma,aku juga udah mau pergi nih." Ucap Akila cengesan sambil mencium tangan ibunya.

" Assalamualaikum ma."
"Waalaikumsallam sayang." Jawab Aisyah lembut dan masuk kedalam rumah.
Saat melangkah kedapur ia tak sengaja melihat foto panji saat masih SMA, lama ia melihat foto tersebut dan taalk sadar sebulir air mata menetes dengan sendirinya.

" Nggak nyangka udah 2 tahun kamu pergi dan sebentar lagi mama akan melihat mu panji." Gumam Aisyah lirih.Tanpa ia ketahui ada sepasang mata yang memperhatikan dirinya dengan tatapan sendu.

" Ma, nanti malam kita kerumah Zainal melamar Dinda putrinya.Papa tadi udah nelpon dan kata Zainal putri mereka setuju dengan perjodohan ini sayang." Ucap Rahman sambil mengusap punggung istrinya itu.

Mendengar hal itu membuat Aisyah tersenyum.

" Alhamdulillah pa, mama senang dengarnya.Tapi gimana kalau panji nolak pa??.

" Tenang aja nanti baru kita pikirin itu sekarang yuk kita duduk dulu sambil nunggu anak" datang." Kata Rahman sambil merangkul Aisyah.

* * *

" Bunda, Dinda, kalian dimana??" Panggil Zainal kepada istri dan anaknya.

" Iya yah ... bunda lagi di kamar Dinda yah." Jawab Rani sedikit teriak.
Zainal pun melangkah ke kamar Dinda yang berada di lantai 2 debgan cepat dan semangat. Ia tidak sabar ingin memberitahukan hal ini kepada kedua wanita yang sangat berarti baginya.

Ceklek

Bunyi suara pintu Dinda yang terbuka dan menampilkan seorang lelaki paruh baya yang tersenyum senang, ia pun melangkah dan duduk disamping anaknya.

" Ada apa sih yah,kok buru-buru gitu jalannya kalo ayah jatuh gimana??" Tanya Dinda cemas dan bingung dengan sifat ayahnya yang seperti itu.

" Bunda, nanti malam keluarga Rahman akqn datang melamar Dinda bun." Ucap Ayah dengan semangat 45 nya sontak membuat Rani tersenyum dan Dinda?? Jangan ditanya ia sangat sangat terkejut.

"Masya Allah itu benar yah,Alhamdulillah." Jawab Rani tak kalah senang

1 detik

2 detik

3 detik

" A-ayah n-ngak b-becanda k-kan . Ayolah yah ini bukan april mop yah ...ini masih bulan Maret yah." Jawab Dinda gugup.

" Ayah nggak lagi becanda sayang. Ngapain juga ayah bohong soal beginian Dinda." Ucap Zainal sambil mengelus sayang kepala Dinda yang berbalut kerudung hijau.

" Kalau gitu hari ini bunda akan masak banyak hari ini. Sayang bantuin bunda masak ya." Ucap Rani yang tidak digubris oleh Dinda mungkin agak syok.

" Sayang ..." panggil Rani kedua kalinya
" O-oh i-iya bun dinda bantuin kok." Jawab dinda terbata-bata.

Ditempat lain tepatnya di sebuah kafe Panji sama kedua sohibnya Alex dan David sedang duduk menikmatin white coffe mereka sedang menunggu seseorang .

" Ji , adek loe tuh niat jemput nggak sih , kok lama banget datangnya. Malah kaki gue udah kesemutan gini lagi." Cerocos Alex yang membuat mereka berdua melotot tajam padanya.

" Eh kaleng biskuit,loe pikir kita berdua juga nggak kesemutan hah!!" Bentak David
Pletak
"Awwwwww" Ringis David memegang kepqlanya yang dijitak kepalanya oleh Alex.

" Loe tuh kaleng biskuit. Cowok ganteng beginian dibilang kaleng biskuit.Dasar Syirik loe." Ucap alex kesal

" apa loe bilang..!! gue?syirik?sama loe? Jangan kegeeran loe ALEX WIJAYA.Ngapain juga gue syirik sama loe kayak nggak ada kerjaan aja gue." Jawab David tak mau kalah.

" Kalian berdua bisa diem nggak. Pusing nih kepala gue." Bentak panji pada mereka berdua yang labgsung diam.

Panji POV

Ya ampun gue nggak nyangka aja tumben banget si David kepancing sama kekesalan si Alex.
Setau gue sohib gue yang satu ini orangnya itu acuh dengan keadaan sekitar kita.
Herannya gue lagi itu sama si Alex ini. mulutnya itu nggak pernah diem udah kaya ibu-ibu jualan kue keliling aja.
Akhirnya saat aku ngeliat Alex ingin menjawab omongannya sih David gue malah berbicara.

" Kalian berdua bisa diem nggak. Berisik tau ..!!" Bentak ku kepada mereka berdua yang langsung diam.
" Aduh ini juga si Akila kenapa lama amat ya jemputnya." Gumamku sambil mendesah.

Drtttt Drttttt Drttttt

" Hallo kak, kakak dimeja nomor berapa." Tanya Akila

" kakak di meja nomor 23,cepatlah. Kau tau kan aku tidak menunggu." Jawabku langsung menutup obrolan kami.

" T-tapi k-kak halo ... hallo kak."
" Dasar kakak nyebelin." Gumam Akila kesal. Ia pun bertanya kepada pelayan dimana meja nomor 23 dan pelayan itu langsung menunjukan letak meja tersebut. Ia pun langsung pergi ke meja nomor 23 tapi sebelum itu ia berterimah kaaih kepada pelayan itu yang dibalasnya dengan sebuah senyuman.

" Kak panji" panggil Akila sedikit keras yang langsung memeluk panji sangat erat membuat ketiganya terkejut.

"Astaga kamu ngapain Ila, kita ini di kafe. Kamu nggak malu sama tatapan orang-orang itu hah." Ucap panji dingin

" Biarin aja. aku terlalu kangennn sih sama kakak.Aku juga nggak peduli,lagian kan aku meluk kakak aku sendiri bukan orang lain." Cerocos Akila tanpa melepas pelukannya.Akhirnya panji pun membalas pelukannya.

" Kakak juga rindu banget sama kamu ila." Ucap panji pelan.Membuat sudut bibir akila terangkat.

"Uhukk....uhukk....uhukkk."
"Ehh bro loe nggak mungkin kan amnesia sama kita-kita." desis Alex sambil berpura-pura batuk aja.

" Biasa aja kali lex batuknya . Loe kaya orang TBC aja." Ejek panji dan dibalas dengan pelototan tajam dari Alex.

" Oh ini teman kak panji waktu SMA kan??? Kak Al sama kak David ya Kalo ila nggak salah ingat." Ucap Akila.
Al merupakan panggilan Akila kepada Alex sejak dulu.

" Loe nggak salah ingat kok Ila. Ini beneran Gue sama Alex." Ucap david sambil mengacak Rambut Akila

Akila Khumairah Marwa atau Akila merupakan adik dari Panji .
Akila adalah seorang gadis ceria, baik, ceria dan Manja. Ia adalh seorang mahasiswa Fakyltas kedokteran di Universitas ternama di Bandung.

"Ya udah kak kita langsung Balik aja ke rumah. Kasihan Papa sama mama udah nungguin."
"Oke. Loe berdua gimana." Tanya panji kepada kedua sohibnya
" Kita masih ada urusan bro. Loe Duluan aja salam ya sama tante isyah sama om Rahman." Ucap Alex dan berlalu pergi bersama David.

" Mantap bro nanti gue sampein." Jawab panji dann mereka pun pergi.

Akhirnya selesai juga ni Bab 2 nya
Happy Readding ya ^-^

Salam hangat

Indabucita

My Husband Is My ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang