Dinda POV
Aku membuka mataku sebentar lalu memejamkannya lagi saat menyadari sebuah tangan besar yang melingkar di perutku.Saat kulihat ternyata itu tangannya mas Panji.
Kulihat ternyata sudah pukul 08.30 wib.
" Mas...mas Panji bangun mas." Panggilku pelan.
" Hoamzz.... kenapa dibangunin sih...mas ngantuk tau." Jawabnya serak khas orang bangun tidur.
" Mas nggak ke kantor???"
" Mas ke kantor kok tapi sekitar jam 09.00.Kamu nggak ke rumah sakit???" Ucap Panji belum melepaskan pelukannya.
" Aku mau berangkat tapi tangan mas..."
" Oh ya ampun..." seru Panjii membuat Dinda tersenyum.
"Sayang... mas antarin kamu kerja ya." Kata Panji membuat pipi Dinda blushing sebab kata " sayang" yang diucapkan panji terdengar sangan lembut.
" Loh wajah kamu kenapa merah sayang?? Kamu sakit ya??" Ucap Panji cemas sambil memegang dahi Dinda.
" Nggak papa mas.. aku cuman nggak nyangka aja mas manggil aku dengan kata sayang." Pinta Dinda seraya melepas tangan Panji dari dahinya.
" Emangnya kenapa?? apa kamu nggak suka ya aku manggil gitu." Ucap Panji lesu.
" Aku suka mas.. tapi kok mas panji tiba-tiba berubah gini.Biasanya kan mas selalu bicara kepadaku dengan nada yang dingin." Jawab Dinda hati-hati takut menyinggung panji.
" Aku juga nggak tau Dinda, tapi sepertinya aku udah jatuh cinta sama kamu.Aku merasa nyaman jika berada didekatmu, hatiku sakit jika melihat mu menangis Din." Jelas Panji membuat mata Dinda berkaca-kaca karena terharu.
" I'm sorry Karena udah kasar selama ini sama kamu." Ucap panji sambil menggenggam erat kedua tangan Dinda.
" Mulai sekarang aku akan bersikap selayaknya seorang suami yang baik dan perhatian kepada istrinya." Panji pun mengecup kening Dinda.
" Makasih ya mas... aku udah maafin mas panji kok." Ucap Dinda yang langsung memeluk Panji. Ia tersenyum karena suaminya itu membalas pelukannya.
* * *
" Nanti kalau mau pulang jangan lupa nelpon mas ya biar mas jemput." Seru Panji sambil membuka pintu mobil untuk Dinda.
" Tapi apa nggak ngerepotin mas panjinya???" Kata Dinda sambil mencium tangan panji.
Salah satu sikap yang selalu berhasil membuat panji terdiam sesaat.
" Nggak ngerepotin sayang..Mas ke kantor dulu ya.Asaalamualaikum."
" Wa'alaikumsalam hati-hati jalanya mas." Ucap Dinda dan mobil pun melaju pergi meninggalkan area rumah sakit.
Author POV
Dinda berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir merahnya.Ia akan menyapa dan tersenyum kepada siapaun yang lewat perpas-pasan dengannya.
" Allhamdulillah...makasih ya Allah ternyata mas Panji udah baik sama aku." Ucap Dinda bersyukur. Ia pun melangkah masuk kedalam ruangannya.
" Silahkan masuk." Teriak Dinda mempersilahkan.
" Hai dokter Din-da kan." Ucap seorang lelaki yang memakai pakaian yang sama seperti Dinda.
" Iya saya sendiri.Ummm kalau boleh saya tau anda siapa ya???"
" Kenalkan nama saya Roy Nugraha seorang dokter bedah sama dengan anda." Ucap Roy sambil mengulurkan tangan kearah Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Paradise
Romance"Aku tak menyangka ternyata wanita yang aku nikahi adalah seseorang yang akan merubah arah hidupku yang kelam menjadi berwarna." _ Arham Panji Alkatiri_ " Tak peduli dengan sifat,sikap, dan kepribadiannya kepadaku.Aku akan selalu menjadi istri yang...