Bab 8 Masalah

385 40 0
                                    


Stella POV

Hari ini aku harus menemui Panji,apapun caranya aku harus membuatnya menemuiku.Tak peduli jika nanti dia akan marah,berteriak bahkan membetak, aku akan menerimanya.

"Roy pasti berbohong!!! Panji nggak mungkin sudah menikah,aku harus menanyakan hal ini kepadanya."

Flasback

" Loe mau ngomongin apa sih." Ucap Stella setelah sampai di depan apartemennya.

Setelah menerima pesan dari Roy ia pun bergegas pergi menemui Roy di apartemennya.

" Mending kita ngobrolnya di dalam aja...." Pinta Roy.

" Nggak usah disini aja!!! Cepetan ngomong."

" Ok... gue to the point aja.Loe udah tau kalau kekasih loe si Panji itu udah married ???"

" Nggak usah becanda deh Roy.. nggak lucu... becanda loe garing tau." Dengus Stella.

" Eh.. Stella gue nggak becanda... emang gue ngomong beneran loh... gue juga udah ketemu sama istrinya." Ucap Roy dengan santainya.

" Loe pikir gue bakal percaya sama omongan loe itu??" Roy mengangguk.

" Sorry... tapi gue nggak per-ca-ya." Ucap Stella dan masuk kedalam apartemenya itu.

Flashback end

-

"Sayang...." Ucap Panji seraya memeluk istrinya dari belakang.

Saat ini Dinda sedang menerima telpon dari Bundanya.

" Iya bund... bunda sama ayah juga jaga kesehatannya.... Wa'alaikumsallam." Ucap Dinda dan berbalik menghadap Panji.

" Loh??? mas Panji nggak kerja??" Tanya Dinda lembut. Ia bingung dengan suaminya yang masih belum bersiap-siap pergi kantor.
Padahal waktu sudah menunjukan pukul 09.00 wib.

" Kerja tapi sebentar lagi sayang..." Ucap panji sambil menelusupkan kepalanya di leher Dinda.

" Tapi ini udah jam 09.00 mas...."

" Ya udah deh kalau kamu udah nyuruh... mas bisa apa..." Dengus Panji sambil melepaskan pelukannya dan naik ke lantai atas untuk bersiap-siap ke kantor.

" Sarapan dulu mas." Panggil Dinda tapi tak dihiraukan Panji. Panji malah terus berjalan sampai di depan.

Saat Ia ingin keluar,Dinda pun menahan lengannya agar ia berhenti.

" Mas... Mas Panji marah ya sama aku???" Tanya Dinda sambil menahan lengan Panji agar ia berhenti dan menoleh ke arahnya.

" Aduhhhh Dinda kamu gemesin banget sih." Batin Panji saat melihat wajah bersalah Dinda yang menurutnya gemas.

" . . . "

" Mas aku minta maaf ya kalau aku udah sal-"

Cup

" Eh-." Ucap Dinda terpotong karena Panji tiba-tiba mencium pipinya.

"Itu hukuman buat kamu."

" Santai aja sayang...aku nggak mungkin marah sama istri aku yang cantik ini..." Kata Panji sambil mengedipkan mata kirinya alhasil membuat kedua pipi Dinda merah seperti tomat.

" Tapi kenapa mas nggak mau sarapan???" Tanya Dinda

" Mas masih kenyang kok." Ucap Panji membuat Dinda mengerutkan keningnya bingung.

" Perasaan Mas dari tadi nggak makan deh tapi kok kenyang.."

"Mas udah kenyang meluk kamu Adinda."

My Husband Is My ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang