Panji POVMalam ini aku sangat,sangat frustasi melihat istri tercinta ku Adinda,tidur terbaring lemah di atas kasur king size kami.
Saking frustasinya,aku sampai tidak konsentrasi mengerjakan pekerjaan kantor ku.
Aku bukannya suami yang tidak peduli terhadap istri tapi dengan mencari kesibukan, aku akan sebentar melupakan pemikiranku yang udah kemana-mana.
Memang benar kata dokter kalau Dinda hanya pingsan saja.Tapi aku masih saja selalu khawatir.Kalau terjadi sesuatu dengan dirinya dan bayiku bagaimana??
Jika itu terjadi entahlah aku tidak bisa membayangkannya.Hal seperti itu tidak pernah terlintas olehku.Adinda istriku dan bayi kami adalah titik fokusku sekarang dan selamanya.
" Sayang.." Panggilnnya pelan.Kulihat dia seperti ingin bangun.
Aku yang berada tak jauh darinya langsung berjalan ke arahnya.
" Ada apa sayang..mau sesuatu??" Tanyaku padanya dan dibalasnya dengan gelengan kepala.
" Teruss??" Tanyaku lagi dengan mengangkat alis sebelah kananku.
" Um-mm.." Ucapnya pelan sekali sekali-kali melihat kearahku dengan takut.Aku mengernyit dan sedikit bingung dengan tingkahnya.
" Besok boleh nggak aku main kerumah Mbak Amel.." Jawabnya dengan memasang wajah memelas membuat aku tertawa kecil melihat raut wajahnya yang terlihat lucu.
Astaga..bagaimana tidak lucu...tiba-tiba bangun dan pengen main ke rumah istri teman lamaku Bagas.
" Ya boleh dong sayang..kamu nih..mas kira mau nanya apa..eh ternyata cuman nanya itu doang.."
" Mas buatin kamu susu ya.." Dia pun menggangguk.
" Aduh gimana aku mau ngomong ya..aku takut mas Panji nya marah..tapi aku harus pergi..." Batin Dinda dalam hati.
" Ini sayang...diminum dulu.." Kata ku sambil menyedorkan segelas susu hangat buatanku yang ku buat dengan penuh cinta dan kasih. ( Eakk..Ceilah gombalannya mas..😆😆😆)
Dia segera meminumnya dengan senang.Tapi saat kulihat ia seperti melihat ku masih dengan tatapan takut.Sebenarnya apa yang ada dalam pikirannya.Aku dibuat bingung dengan tingkahnya.
" Sayang ada apa...kamu ingin mengatakan sesuatu?? katakan saja..kenapa kamu terlihat seperti ketakutan begitu..." Ucapku lembut sambil menggenggam kedua tangannya.
" Nggak ada apa-apa kok mas..." Ucapnya lembut dan memelukku.Aku pun membalas pelukannya sambil mengelus rambut panjangya yang tergerai indah.
Kami pun tidur dengan posisi Dinda tidur di lenganku dan aku memeluknya.Aku sedikit hati-hati memeluknya,takut akan perutnya.
* * *
" Roy..." Panggil seorang wanita yang baru saja sampai di rumah sakit.
Merasa ada yang memanggil namanya,Roy pun segera berbalik dan..
" Stella.." Ucapnya kaget dan berlari memeluk seseorang yang ia paggil Stella itu.
" Kapan baliknya?? Kok nggak bilang sih ama gue..kan gue bisa jemput..." Tanya Roy sambil mengacak rambut panjang Stella membuat si empunya menatapnya kesal.
" Iihhh..rambut gue jangan diacakin dong..susah tau benerinnya.. baru aja sih gue nyampenya dan soal jemput,gue nggak mau repotin..loe kan lagi kerja masa gini aja pakek jemputin segala..." Jawab Stella sambil membenarkan letak poninya yang sengaja Roy acak.
Ya..sesuai janjinya kepada Roy bahwa ia di Prancis hanya sekitar tiga hari saja.
" Oh iya..gimana sama rencananya?? berhasil nggak??"
Tanya Stella penasaran dengan rencana yang ia susun untuk Adinda sebelum ia berangkat ke Prancis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Paradise
Romansa"Aku tak menyangka ternyata wanita yang aku nikahi adalah seseorang yang akan merubah arah hidupku yang kelam menjadi berwarna." _ Arham Panji Alkatiri_ " Tak peduli dengan sifat,sikap, dan kepribadiannya kepadaku.Aku akan selalu menjadi istri yang...