Bab 1 : My Ice Man

96 12 0
                                    

Gadis itu duduk termenung di atas balkon rumahnya sambil melihat sacarik amplop berwarna biru tua dan sebuah foto yang gambarnya sudah hampir pudar karena sudah termakan waktu.

Angin malam menerpa wajah cantiknya dan membuat rambut panjangnya sedikit berantakan, semua rasa antara bingung dan dingin menjadi satu.

Pikirannya terus berkelana dengan seseorang yang ada di dalam foto tersebut.

Satu yang menganjal dipikirannya, bagaimana caranya menemukan dia yang sudah hilang bertahun-tahun.

***

Farrel melemparkan seragamnya asal ke arah belakangnya ia sedang bermain basket bersama teman - temannya. Banyaknya kaun hawa yang secara terang-terangan memfoto dirinya tapi itu tak jadi masalah baginya karena menurutnya itu sudah biasa terjadi.

Sorak-sorak mulai terdengar saat Farrel akan melemparkan bola basketnya ke dalam ring, jeritan para kaum hawa mulai terengar riuh.

Tak memperdulikan riuh-riuh dari pinggir lapangan Farrel terus menggiring bola basket yang berada di tangannya menuju ring yang ada di depannya.

Bola yang akan di masukkan Farrel ke ring tiba-tiba saja terpantul karena mendengar satu teriakan yang membuat fokus Farrel hancur buyar.

"Semangat My Ice Man" Hanya beberapa kata dari seseorang yang bisa membuat Farrel kehilangan fokusnya.

Talisha dialah gadis yang memanggil Farrel dengan sebutan My Ice Man karena Talisha berpikir bahwa Farrel itu cowok dingin dan hanya miliknya seorang. Catat miliknya seorang!

Kesal karena bola yang akan di masukkan ke ring itu tidak masuk Farrel membalikkan badannya menatap Talisha yang sudah berdiri tepat dibelakangnya.

"Hayy My Ice Man" Sapa Talisha dengan senyum yang merekah dibibirnya.

Merasa tak perlu membalas sapaan Talisha Farrel langsung meninggalkan lapangan tanpa memperdulikan Talisha yang terus memanggil namanya.

"Loh Farrel mau kemana?" Panggil Talisha mengejar Farrel yang sudah keluar lapangan.

Diabaikan Farrel itu sudah biasa bagi Talisha, bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Talisha.

Melihat Farrel memasuki toilet Talisha berhenti di depan pintu toilet karena tidak mungkin ia harus ikut masuk ke dalam toilet pria.

Sudah hampir setengah jam Talisha menunggu Farrel di depan pintu toilet pria tapi belum juga ada tanda-tanda bahwa Farrel akan keluar dari dalam toilet.

Talisha melirik arloji putihnya yang berada di dalam tangan kirinya yang sudah menunjukkan bahwa pembelajaran akan segera berlangsung dengan terpaksa Talisha meninggalkan toilet pria itu, karena bagi Talisha belajar juga penting bagi masa depannya.

"My Ice Man Talisha ke kelas duluan ya udah mau masuk soalnya, jangan khawatir nanti Talisha datang ke kelas My Ice Man pas jam istirahat" Ujar Talisha sebelum pergi meninggalkan toilet pria itu.

Merasa Talisha sudah pergi Farrel keluar dari dalam toilet, sebenarnya Farrel memasuki toilet karena Farrel ingin menghindari gadis cerewet seperti Talisha itu.

***

Seorang gadis berjalan merasa terburu-buru karena akan menemui seseorang.
Senyuman tak pernah pudar dari bibir cantiknya itu.

Merasa tempat yang akan di tujunya sudah di depan mata, gadis itu mulai mempercepat jalannya.

Setelah sampai gadis itu melihat ke seluruh penjuru kelas dan mulai memasuki kelas tersebut dengan senyum yang terus merekah di bibir cantiknya itu.

"Assalamualaikum semuanya, yang cantik datang lagi nih hari ini" Seru gadis itu dengan wajah yang penuh senyum.

"Nyari Farrel ya Ta?" Tanya Arkan tanpa menoleh ke arah Talisha.

Ya gadis itu adalah Talisha sang pengganggu bagi Farrel.

Hampir setiap hari Talisha datang ke kelas Farrel hanya untuk mencari lelaki itu, hingga semua teman Farrel sudah mengenal gadis itu.

"Iya kok lo tau sih?Jangan-jangan lo bisa baca pikiran orang lagi" Tebak Talisha ceplas-ceplos.

"Ya taulah tiap hari lo kesini buat cari si Farrel, semua anak kelas juga pada tau kali tujuan lo kesini tuh buat ngapain" Jawab Arkan yang masih berkutat dengan bukunya.

"Farrel gaada, coba cari ke kantin aja" Lanjut Arkan.

Talisha melihat ke seluruh penjuru kelas dan benar Farrel tidak ada di dalam kelas.

"Oke makasih Arkan, entar gue bawain cilok deh buat lo" Ujar Talisha mantap.

Cepat-cepat Talisha pergi menuju kantin untuk menemui Farrel.

Arkan hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah Talisha yang tak masuk akal itu.





ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang