Bab 4 : Telat

56 7 1
                                    

"Farrel!" Teriak Edo dari belakang Farrel.

Farrel sengaja pergi ke taman belakang sekolah sesampainya di sekolah karena ia sedang tidak ingin di ganggu oleh ke dua temannya itu, tetapi dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada dirinya.

"Haus banget kayaknya Rel" Sapa Farhan di hadapan Farrel.

Seperti biasa mereka ber-tos ala pria yang sudah menjadi tradisi pertemanan mereka sejak dulu.

"Yaiyalah gimana ga haus orang tadi abis lari di lapangan berdua sama Talisha" Ujar Edo menggoda Farrel.

"Apaan sih lo" Jawab Farrel.

"Oh iya gue denger gosip yang beredar katanya tadi lo boncengan sama Talisha, bener?" Tanya Farhan.

"Cepet banget sih gosip murahan kayak gitu nyebarnya" Ujar Farrel acuh.

"Jadi bener" Ucap Edo bersemangat.

"Gimana ceritanya lo bisa boncengan sama Talisha? Bukannya lo ga pernah suka ya kalo ada yang naikin motor kesayangan lo itu" Tanya Farhan.

"Terpaksa" Jawab Farrel menghela napas.

"Tapi kenapa lo bisa telat?" Tanya Farhan penasaran.

¤Flasback On¤

"Farrel?" Tanya Talisha kepada Farrel.

1 detik
2 detik
3 detik

Tak ada jawaban apa pun yang keluar dari mulut Farrel.

"Rel berhenti Rel" Teriak Talisha menepuk punggung Farrel.

Reflek Farrel mengerem motornya itu, melihat gadis itu turun Farrel tak mau tau apa yang akan di lakukan gadis itu.

Talisha berlari ke atas trotoar lalu berjongkok di pinggir semak-semak entah apa yang akan ia lakukan.

Melihat arloji hitam yang berada di tangan kirinya Farrel menengok ke arah Talisha.

"Lo mau kita telat?" Tanya Farrel sedikit berteriak.

Ternyata disana terdapat seekor kucing betina dan dua anak kucing yang sedang meraung kelaparan.

"Meongg laper ya, aku punya biskuit nih" Ujar Talisha mengabaikan teriakan Farrel.

Membuka tasnya, Talisha mengambil biskuit coklat yang sengaja ia bawa dari rumahnya.

"Ngapain sih lo?" Tanya Farrel geram.

Sesudah memberikan biskuit itu Talisha berdiri dan menghampiri Farrel yang sudah terlihat kesal diatas motornya.

"Hehe tadi ada anak kucing lucu banget" Ucap Talisha tersenyum.

Melirik ke arah belakang punggung Talisha dan benar di tempat itu ada tiga anak kucing yang sedang memakan biskuit coklat.

'Dia minta berhenti cuman karena liat anak kucing doang, dasar cewek aneh' Geram Farrel.

"Buruan naik" Ujar Farrel memerintah.

Setelah Talisha duduk di atas motor Farrel, mereka mulai kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi.

¤Flasback Off¤

***

Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang sangat membosankan menurut Talisha, ia hanya memandang ke arah jendela menatap lapangan yang berada di depan kelasnya.

"Liatin apaan sih Ta?" Tanya Vani mengikuti arah pandang Talisha.

Bukannya menjawab Talisha hanya tersenyum menatap ke arah lapangan.

"Oh iya tadi lo di hukum pak kumis ya Ta?" Tanya Gina ikut mengobrol.

Talisha menengok dan menganggukkan kepalanya ke arah ke dua temannya itu.

"Tapi kok lo bisa di hukum bareng Farrel sih Ta?" Tanya Gina lagi.

"Ceritanya panjang" Jawab Talisha tersenyum kegirangan.

¤Flashback On¤

Melihat gerbang yang baru saja di tutup oleh satpam Talisha cepat-cepat turun dari motor.

"Yah pak kok udah di tutup sih?" Tanya Talisha sesampainya di depan gerbang.

"Ya karena sudah waktunya neng" Jawab satpam tersebut.

"Bukain dong pak kita kan cuman telat beberapa menit doang" Bela Talisha.

"Kita?" Tanya pak satpam bingung.

"Iya kita" Ucap Talisha sambil menengok ke arah parkiran.

Di situ terdapat seorang siswa yang memakai seragam sama seperti dirinya, siswa tersebut tak lain adalah Farrel yang sedang memarkirkan motornya di parkiran.

"Yasudah kalian tunggu pak Wirna saja di sana" Ujar satpam sambil menunjuk ke arah depan gerbang.

Pak Wirna adalah guru yang memiliki kumis yang sangat tebal di atas bibirnya, ia juga merupakan guru yang akan memberikan hukuman kepada murid yang sering terlambat sampai ke sekolah.

Baru saja Talisha akan membalikkan badannya ia melihat seorang guru yang sudah berkacak pinggang di depannya.

"Eh pagi pak, apa kabar pak?" Tanya Talisha sopan kepada Pak Wirna.

"Iya pagi, kamu telat hari ini?" Tanya Pak Wirna kepada Talisha.

Melihat ke arah samping Talisha di situ terdapat Farrel yang sedang memainkan kunci motornya acuh tak acuh.

"Kamu telat lagi Farrel?" Tanya Pak Wirna bingung karena Farrel sudah sangat sering telat sampai di sekolah.

"Yasudah kalian bapak hukum lari keliling lapangan sepuluh kali" Lanjut pak Wirna.

"Yah pak gaada hukuman yang lain pak?" Tawar Talisha.

Tak ada respon apa pun dari pak Wirna, Farrel pergi ke arah lapangan dan mulai melaksanakan hukumannya.

Melihat Farrel yang sudah berlari terpaksa Talisha ikut berlari dengan Farrel sampai hukumannya selesai.

'Gapapa deh dihukum sama Pak Wirna yang penting bisa berduaan sama Farrel' Gumam Talisha.

¤Flashback Off¤

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang