Seorang pria di atas panggung sana sedang memainkan gitar yang sedang di pegangnya, matanya terpejam menghayati setiap petikan gitar yang ia hasilkan.
Perlahan - lahan ia mulai bersuara berusaha mengeluarkan isi hatinya melalui lagu yang sedang ia nyanyikan.
Para penonton menatap dirinya seakan terbius dengan penampilan itu.
Sesaat pria itu terdiam sejenak yang membuat orang - orang menunggu kelanjutan lagu tersebut, pria itu menatap ke arah meja dibagian pojok dimana terdapat seseorang yang sedang menatap ke arah jalanan seperti biasanya.
Senyum lebar perlahan muncul dari bibirnya, ia kembali melanjutkan nyanyiannya itu dengan terus menatap seseorang itu.
***
Reon berjalan santai ke dalam rumahnya itu, sesampainya di dalam rumah Reon sengaja bersiul dengan sangat nyaring.
Ia sengaja bersiul dengan nyaring untuk mengganggu waktu istirahat orang-orang yang tidur terlelap di dalam rumahnya itu.
" Satu.. dua.. tig.. " Ucap Reon berbisik.
" Dari mana kamu Reon? " Tanya seseorang yang sudah berdiri di belakang dirinya.
Reon tersenyum simpul lalu memutarkan badannya menghadap seseorang yang bertanya padanya yang tak lain adalah Roni ayahnya Reon.
"Reon mau dari mana juga bukan urusan papah" Jawab Reon santai.
"Bukan urusan papah kamu bilang, kamu itu tanggung jawab papah" Ucap Roni kesal.
"Terus dulu papah kemana waktu Reon butuh sosok seorang ayah di samping Reon ?" Tanya Reon sinis.
Mata Reon memerah jika ia harus mengingat kejadian itu kembali, kejadian yang tak pernah ia lupakan atau mungkin tak akan pernah ia lupakan sampai kapanpun.
Reon berjalan menuju kamarnya mengabaikan Roni yang masih termenung di belakangnya.
***
"Pak Ilham nanti gausah jemput Talisha ya pak soalnya Talisha bakalan ada kelas tambahan nanti sore" Ucap Talisha sebelum turun dari dalam mobil.
"Oh iya baik neng" Jawab Pak Ilham meng-iyakan.
Talisha berjalan ke dalam gerbang dengan senyuman yang merekah di wajah cantiknya itu.
Reon yang sedang di parkiran tak sengaja melihat Talisha yang sudah mulai jalan di koridor, ia buru-buru mencabut kunci motornya lalu berjalan mengikuti Talisha.
Reon sengaja berjalan di belakang Talisha karena ia melihat Talisha sedang tersenyum dan ia tak ingin senyum itu hilang dari wajahnya.
"Momen langka" Ucap Reon menatap lekat Talisha dari belakang.
"Pagi semua" Ucap Talisha sesampainya di kelas.
Reon yang berada di belakang Talisha berjalan ke samping Talisha dengan senyuman terbaiknya.
"Pagi juga" Ucap Reon menjawab sapaan Talisha.
Talisha kaget bukan main saat melihat Reon yang sudah berada tepat di sampingnya dengan senyuman terbaiknya itu.
Senyum Talisha hilang digantikan dengan dahinya yang mengerut menatap heran Reon yang tiba-tiba muncul dari belakang dirinya.
"Ga waras ya lo" Ucap Talisha menggelengkan kepalanya menjauh dari Reon.
"Iya enggak waras karena senyuman lo Ta" Ucap Reon tersenyum menatap Talisha.
Reon berjalan menghampiri Talisha, ia mendudukan dirinya di kursi tepat di depan Talisha.
Talisha yang mendengar itu hanya memutarkan bola matanya, ia heran padahal Reon baru saja mengenal dirinya kemarin tetapi ia sudah berani menggoda dirinya.
Gina yang melihat itu menyenggol tangan Vina.
"Apaan sih?" Tanya Vina.
Gina hanya menunjuk Talisha dan Reon dengan dagunya.
"Lo ngerasa heran enggak sih sama mereka berdua?"
Tanya Vina masih menatap lekat Talisha dan Reon."Aneh gimana?" Tanya Nita yang baru saja datang ikut menimbrung.
"Ya aneh aja, Reon kan baru aja kenal sama Talisha tapi dia udah ngejar-ngejar Talisha kayak gitu" Jawab Vina.
"Ya enggak anehlah" Jawab Nita.
Vina dan Gina hanya menatap Nita keheranan menunggu kelanjutan Nita.
"Kalian percaya enggak sama cinta pandangan pertama?" Tanya Nita menatap lekat kedua temannya itu.
"Enggak karena gue belum pernah ngalamin cinta pada pandangan pertama" Jawab Gina polos.
"Gimana mau ngalamin, setiap cowok yang mau ngedeketin lo aja lo malah kabur duluan" Saut Vina.
Nita yang mendengar itu tertawa terbahak mengingat kejadian seminggu yang lalu ketika Andre akan menghampiri Gina.
Maaf ya aku baru publish lagi*
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose
Novela JuvenilBagaimana jadinya disaat orang yang selama ini kita cari ternyata berada di sekeliling kita tanpa kita sadari? Namun di saat kebahagiaan itu datang satu persatu kebenaran terbongkar, kebenaran yang ga pernah lo percaya bahwa selama ini orang yang lo...