3. Twins Quarell

8.7K 417 13
                                    

"Siapa juga yang bercanda?!" Ujar Rex sambil menyeringai

Berhubung Rey sedang emosi lantaran buku catatannya sudah menjadi kertas sampah, dan ditambah perlakuan Rex yang membuatnya seperti anak perempuan, maka Rey dengan senang hati menjawab arti dari seringaian Rex

Rey melepaskan tasnya dan membiarkan tas itu jatuh di atas lantai sementara dia kini sedang menahan tinjuan Rex. Rey membalas tinjuan itu dan berakhir dengan mereka yang adu tinju, adu tendang bahkan saling lempar satu sama lain

Rex menggeram marah saat dia dengan tidak elitnya terjengkang menabrak tempat sampah di sudut koridor. Rex mengangkat tempat sampah itu dan melemparkannya ke arah Rey yang justru dengan mudah Rey tahan dengan tangannya dan dia menginjak tempat sampah itu hingga penyok

"Cuma segini Rex? Biasanya lo kuat banget kayaknya" cibir Rey dengan seriangaian di wajahnya

"What?!" Geram Rex dan tentu saja Rex tanpa segan menyerang Rey hingga anak itu terjungkal di tanah, dan meninju wajah Rey berulang-ulang

Rey melawan. Dia dengan mudahnya membalik keadaan membuat Rex berada di bawahnya kemudian dia berbalik memukul wajah Rex dengan sangat keras. Berhubung Rex terus melawan, keseimbangan Rey pun goyah dan dia terjatuh ke samping dengan kepala yang tanpa sengaja menabrak ke dinding koridor dengan cukup keras

"Cih!" Rex berdecih saat dia berhasil lepas dan mulai berdiri. Rex membersihkan kemejanya yang penuh debu akibat gulat singkatnya

"Jangan belagu makanya!" Ujar Rex menyindir

Tak ada jawaban dari Rey membuat kening Rex berkerut heran. Rey tidak akan diam jika sedang marah. Rey pasti akan menerjangnya kembali jika dia masih marah

'Apa dia sudah nggak marah?' Pikir Rex tapi, kemudian dia menolak pemikiran itu

Rex menoleh ke arah Rey dengan ragu, dan pemandangan di depannya membuat dia terbelalak. Terdapat aliran darah di dinding yang ada di sebelah Rey. Dengan segera Rex menghampiri Rey dan membalik badan Rey yang terlungkup di lantai

"Rey.." Panggil Rex pelan

Tidak ada jawaban. Jantung Rex berdegup dengan cepat, rasa khawatir mulai menghinggapi dirinya. Rex menarik dagu Rey dan membawa wajah tampan itu berbelok ke arahnya sehingga terlihatlah kening Rey yang terluka dan berdarah. Rex memeriksa denyut nadi di leher Rey

"Hhh..." Rex sedikit menghela lega. Dia segera menggendong Rey seperti membawa sebuah karung beras di bahunya. Rex membawa Rey ke ruang kesehatan

"Keluar!" Usir Rex pada penjaga UKS

Rex membaringkan Rey di salah satu ranjang, dia mengambil kotak obat dan mengobati sendiri luka yang ada di dahi kembarannya itu yang tercipta karena dia juga. Selain luka di dahi, Rex juga mengobati semua luka lebam dan memar di wajah maupun tangan Rey

"Sorry Rey" gumam Rex dengan kepala tertunduk

"Gue yang minta maaf"

Rex langsung mengangkat kepalanya. Di depannya Rey sudah membuka mata sambil memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut

"Lo nggak pa-pa? Ada yang sakit?" Tanya Rex

Rey menggeleng saja "santai aja. Gue cuma pusing dikit"

Rex mengangguk

"Sorry Rex, gue nggak maksud mukul lo tadi" ujar Rey dan Rex malah menggelengkan kepalanya

"Gue juga yang maksa lo tadi"

Rex dan Rey kembali berbaikan. Mereka saling terkekeh satu sama lain. Sampai pengeras suara di Sky High mengumumkan kalau mereka berdua dipanggil ke ruang pemilik sekolah

"Mampus!" Ujar mereka berdua

"Cepet kesana sebelum Dad makin murka!" Ujar Rey

Rex mengangguk dan mereka langsung berlari dengan sangat cepat ke ruangan Daverick

[KS #1] Daemoniorum FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang