"Bryan!!!" Bukan hanya Dario tapi semua orang disana memanggil Bryan dengan kaget
Dario sendiri refleks menahan badan putranya dengan tangan kirinya yang dia lingkarkan di perut putranya. Bryan terbatuk keras dan memuntahkan banyak sekali darah segar dari mulutnya
"Panggil Aunty Marlyn, Jammy atau Charles!" Suruh Dario entah pada siapa. Yang jelas tatapan Dario masih terpaku pada Bryan yang tidak berhenti terbatuk dan darah segar itu terus keluar setiap Bryan terbatuk
Bryan bahkan tidak bisa berdiri lagi. Tubuhnya lemas, dia mencengkram bagian depan kemeja ayahnya dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menutupi mulutnya
"Just what the hell happen to you, Ryan?" Ujar Dario dengan nada cemas yang sangat kentara
Deru napas Bryan sangat cepat dan berat. Bryan merasa seperti sesuatu sudah menindih dadanya hingga dia sulit bernapas dan sesuatu seolah sedang mengocok lambungnya dan membuatnya mual. Belum lagi rasa sakit setiap jantungnya berdetak
Srrttt
Bryan terduduk. Dario yang menahan badan Bryan ikut terduduk di sebelah anak itu. Dario bisa merasakan napas Bryan yang berat dan detakan yang agak melambat dari jantung Bryan
"Try to breath, Ryan..."
Bryan tidak menjawab dia hanya mencoba bernapas
"You gonna be okey..." ujar Dario
Charles datang dan langsung memeriksa Bryan dengan teliti. Dia mengeluarkan seampul cairan dan menyuntikan cairan itu ke lengan Bryan. Caroline sudah berdiri di ujung pintu dan melihat putranya yang ada dalam dekapan Dario dengan mulut sampai dagu yang penuh dengan darah
"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Dario
"Dugaan sementara racun. Saya sudah memberikan anti racun padanya. Untuk sementara dia akan baik-baik saja. Tapi, saya akan tetap mengambil sample darahnya dan menelitinya. Umm.. sebelum ini apa ada yang dia makan atau minum?"
Dario menggeleng pelan tapi, dia teringat dengan minuman dia atas meja. Dario menoleh ke arah meja dan saat itu Ares langsung mengangguk. Dia menyuruh Maya mengambil wadah untuk menampung sisa teh hijau yang diminum Bryan tadi
Dario menggendong Bryan dan dia bawa ke kamarnya
"Dia akan dirawat disini. Jadi, bawa saja semua yang kau perlukan dari rumah sakit kesini" ujar Dario pada Chales
Charles hanya bisa mengangguk pasrah. Dia menerima teh hijau itu dan segera pergi ke rumah sakit untuk menyiapkan semua yang dia perlukan juga mencari tahu apa penyebab Bryan seperti itu
"Jika ini benar-benar karena racun, itu artinya seseorang sedang mengibarkan bendera perang pada Xander. Well, aku kasihan pada orang itu" ujar Caroline selepas Dario dan Charles pergi
Semua orang di ruangan itu menatap Caroline heran. Caroline tidak khawatir pada anak atau suaminya tapi, malah mengasihani pelakunya
"Kenapa kalian menatapku begitu?" Tanya Caroline
"Kamu tidak khawatir pada anak dan suamimu?"tanya Ren
Caroline menggeleng. "Ryan anak yang tangguh, aku percaya itu. Dia akan baik-baik saja. Lalu, Xander? Jangan bercanda! Hanya orang bodoh yang mau mengusiknya. Dan orang itu cukup bodoh karena sudah mengusik ketenangannya. Lihat saja apa yang akan dia lakukan nanti..."
Caroline hanya terkekeh kecil menbayangkan suaminya mengamuk dan menghajar habis pelakunya sampai ke biang keladinya
"Satu dari sekian peraturan yang tidak tertulis namun semua orang ketahui tentangnya... menyentuh milik Xander sama dengan mati"sambung Caroline sambil berbalik dan melangkah menuju kamar putranya
KAMU SEDANG MEMBACA
[KS #1] Daemoniorum Family
Teen FictionSequel dari King and Queen (of The Underworld) dan Xander's hanya sepenggal kisah anak-anak King dan Queen juga beberapa kerabat dekat mereka Terinspirasi dari masukan ide kak @NurHayati939