Note:
Disarankan membaca lapak "Ma Belle Cible" dulu sebelum baca part ini. Kalau nggak kalian bingung sendiri nantinya,
Selamat membaca, mohon maaf atas ketidaknyamanannya,
.........
Bryan menutup telinganya saat suara terompet yang cukup keras terdengar dari kejauhan. Sementara Jessica malah kegirangan dan terbahak melihat suaminya yang sedikit kebisingan.
"Sabar sayang,"
"Yang benar saja, baby! Mereka benar-benar berisik!"
Bryan melihat saudara-saudaranya sedang bermain dengan terompet. Mereka sama-sama saling beradu meniupkan terompet keras-keras. Bahkan Michelle pun sama.
Michelle tampak sangat senang. Tahun baru kali ini, dia bermain dengan anak-anak seumurnya. Mengingat Azalea juga diajak untuk menginap di Kanzpia sekitar dua minggu yang lalu. Bryan melihat ketiga adik kecilnya bermain salju sambil berlari kesana kesini dengan sangat riang.
"Kalau anak kita lahir, dia akan sangat dekat dengan aunty dan uncle-nya pasti,"
Bryan menoleh dan mengusap perut yang sudah mulai buncit itu. Memang usia kandungan Jessica saat ini sudah memasuki minggu kedelapan belas. Bryan dan Jessica cukup senang dengan kehadirin makhuk kecil hasil cinta mereka berdua di perut Jessica.
"Yang jelas dia kan sangat dekat dengan Francesca," uja Bryan.
Jessica terkekeh dan mengangguk setuju. Dia berjalan menuju ke ruang keluarga. Mereka memang baru datang dari rumah mereka. Dengan perlahan Bryan menuntun Jessica menuju ke ruang keluarga. Dia melingkarkan sebelah tangannya di pinggang istrinya, menjaga agar sang istri tetap aman.
"Hai, sayang," sapaan hangat dari keluarga besar itu menyambut mereka.
Bryan membantu Jessica melepaskan jaketnya dan membiarkan istrinya di tuntun oleh sang ibu ke sofa terdekat. Bryan menggantung jaketnya dan jaket Jessica di sudut ruangan. Dia ikur bergabung di sofa itu.
"Hai uncle," Bryan menyapa.
Beberapa dari mereka menyahut. Nathanael masih melirik kesal ke arah Bryan. Bryan tahu penyebab pamannya sedikit kesal padanya.
"Maafkan aku, uncle," ujar Bryan pada Nathan.
Nathan memilih diam dan meminum whiskey di gelasnya.
"Sepertinya lain kali, uncle Xavier harus memikirkan ulang tantangan untuk anak itu," ujar Nathan dengan nada kesal yang sangat kentara.
"Uncle," Bryan memanggil pamannya.
"Sudahlah Dad, toh masih ada tahun besok dan tahun-tahun berikutnya untuk Dad mengambil peringkat tiga dunia lagi," ucapan Lucas membuat Nathan mendelik ke arah anak bungsunya itu.
Lucas langsung diam. Sementara Kathleen langsung mendekati ayahnya dan memeluk sang ayah dengan erat. Dia bermanja pada ayahnya.
"Daddy..." Kathleen memanggil Nathan.
"Sana, Kath! Daddy sedang tidak ingin mendengarkan rengekanmu!"
Kathleen mengangguk kecil saat sang ayah membentak mereka. Well, Bryan merasa tidak enak. Terlebih, ini adalah acara pergantian tahun. Harusnya hari ini mereka semua berbahagia, bukan malah canggung begini.
Bryan menoleh ke arah Jessica dan istrinya mengangguk kecil. Akhirnya, Bryan mengangguk juga sebagai balasan untuk istrinya. Bryan mendekati ibunya dan memeluk sang ibu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KS #1] Daemoniorum Family
Teen FictionSequel dari King and Queen (of The Underworld) dan Xander's hanya sepenggal kisah anak-anak King dan Queen juga beberapa kerabat dekat mereka Terinspirasi dari masukan ide kak @NurHayati939