Part 8. Menghindar

247 18 2
                                    

Kejadian tadi malam membuat Lea merasa kesal, marah,  dan takut. Semuanya bercampur aduk menjadikan perasaan Lea tak karuan.

Lea kini berada dikoridor yang berada tepat didepan kelasnya, bersama dengan Salsa dan Gita, suasana sangat ramai banyak yang berlalu lalang. Ada yang sedang berjalan santai, ada yang mau menuju kantin, ada yang sedang membaca buku di koridor dan masih banyak lagi.

Penglihatan Lea menangkap ada seorang laki-laki yang lari terbirit-birit di koridor menuju arah Lea. Lea menatapnya dengan tatapan heran.

"Lea, Ka Arga nyariin lo tuh! Tadi nyariin lo dikantin." Ucap Egi ter engah-engah karna berlari dari kantin menuju lantai 3 dimana Lea berada.

Egi adalah seorang pemantau keadaan luar kelas yang pernah diceritakan pada Part 1 .

Lea terkejut dengan ucapan Egi.
"What?" Lea berteriak hingga orang yang berada di koridor lantai 3 mengalihkan pandangannya pada Lea.

"Kalo Ka Arga nyariin gue bilang aja gue lagi ke minimarket!" Ucap Lea berteriak sambil berlari kearah perpustakaan yang berada di lantai 2.

Setelah sekitar 5 menit Lea pergi datang seorang lelaki yang parasnya rupawan, yang tak lain adalah Arga.

"Ada yang liat Lea?" Arga berteriak hingga semua pasang mata tertuju padanya. Tak terkecuali wanita yang bisa dibilang fans berat Arga.

Para wanita itu langsung bergosip ria tentang Lea.

"Ke perpus, ehh-" Salsa keceplosan. Seketika itu juga Arga langsung berjalan santai menuju perpustakaan.

"Kampret lo Saaaal, kena marah si Lea tau rasa lo!" Ucap Gita sambil greget sendiri.

"Keceplosan kan gabisa ditahan"  Salsa berdecak.

***

Arga mencari Lea di segala penjuru perpustakaan sekolah tapi hasilnya nihil. Lea tidak ada diperpustakaan.

Ternyata sebelum Arga sampai diperpustakaan Lea sudah pergi terlebih dahulu.

Flashback on

"Nyaman banget sih di perpus bawaannya pengen tidur mulu. Ah gue tidur aja deh lumayan kan ada waktu setengah jam lagi." Ucap Lea dengan santainya ia mengambil bukunya yang tadi ia baca lalu meletakan dimukanya.

"Ih Lea ko kamu tidur sih? Kan ga boleh tau nanti aku bilangin ke--" Belum selesai Jeje berbicara Lea langsung menyumbat bibirnya menggunakan tangan Lea sendiri, karna suaranya itu terdengar hampir seluruh ruangan perpustakaan sekolah yang sunyi. Dan biasanya jam istirahat banyak yang mengunjungi perpustakaan sekolah.

"Aduhh Je bisa ga sih suara lo tuh pelan dikit hah? Malu Je didenger orang." Ucap Lea dengan nada pelan tapi nyolot.

"Iya deh maaf ya Lea aku kan gatau kalo suara aku kenceng banget." Jeje mengucapkannya dengan ekspresi wajah yang menyesal tapi lebay.

Jeje sebenarnya nama panggilannya, nama sebenarnya Jessie Liani. Dia orangnya agak culun, ekspresif tapi dia itu anak baik-baik.

Hp Lea bergetar tanda ada pesan masuk dari aplikasi yang biasa ia gunakan yaitu LINE.

Ternyata Gita yang mengirimkan pesan pada Lea.

GitaO : Lea Ka Arga lagi jalan ke perpus!! Tadi si Salsa keceplosan bilang lo di perpus

Dengan secepat kilat Lea berlari keluar perpustakaan. Lea tak menghiraukan ocehan-ocehan Jeje sebab buku yang Lea baca belum di simpan pada raknya.

Flashback off

Itu sebabnya Lea tidak ada diperpustakaan. Kini Lea sudah kembali ke kelasnya karna jam pelajaran sudah dimulai kembali.

Sepanjang jam pelajaran konsentrasi Lea terganggu dengan kalimat yang diucapkan Oliv saat dirinya dilabrak diparkiran mall.
'Rebut tunangan orang' itu kalimat yang terngiang dikepala Lea

"Ih siapa juga yang rebut, orang si Arganya aja yang gamau sama lu. Ialah si Arga gamau, siapa juga orang yang mau sama lu. Mukanya aja kek badut yang ada di film it make up menor udah gitu creepy lagi. Kalo gue jadi cowo gue sih najis deket sama si Oliv." Gerutu Lea di dalam hatinya sambil melamun dan mengetuk ngetukan pelan pulpennya ke meja.

Lea tak sadar sedari tadi pa guru yang sedang mengajar dan semua teman sekelasnya memperhatikannya. Sedangkan Ayu mencubit cubit kaki Lea dengan sembunyi-sembunyi agar Lea sadar bahwa dirinya sedang diperharhatikan. Lea kini duduk sebangku dengan Ayulia Meliani.

"Paansi yu?!" Ucap Lea dengan intonasi yang tinggi.

Seketika Lea tersadar bahwa sedari tadi semua orang dikelas menatapnya.

"Lea kamu dari tadi tidak memperhatikan saya menjelaskan didepan?" Ucap Pak Dudi.
Pak Dudi guru yang terkenal tegas. Kesalahan sekecil apapun bisa diseretnya menuju ruang BK.

"Maaf pak" Lea hanya diam sambil menggerutu didalam hatinya.

Beruntung Lea tidak dibawa menuju ruang BK.

***

Triiiiing!!  Suara itu sangat disukai para pelajar karna menandakan waktunya pulang.

Guru yang sedang mengajar langsung mengakhiri kegiatan mengajarnya dan pergi dari ruangan kelas diikuti anak muridnya. Kecuali murid yang bagian piket harus membersihkan kelas dulu.

Lea berjalan lesu keluar kelas dengan muka yang ditekuk.

"Lea! Lo gamau nungguin gue dulu gitu? Gue piket nih!" Salsa berteriak karna jaraknya dengan Lea sudah agak jauh.

"Gue mau balik ah, males nunggunya tadi sih lo malah keceplosan di depan si Ka Arga jadi mood gue ancur lagian gue udah ada yang jemput nih! Bye.." Lea langsung berlari menuju tangga. Itu alasannya Lea karna dia malas berlama-lama disekolah. Tapi emang sebenarnya Lea sudah ada yang jemput.

Saat sedang berjalan menuju lantai 1 tangan Lea dicekal oleh seseorang. Tangannya begitu halus dan dingin, saat Lea menoleh ternyata yang mencekal tangannya adalah Arga. Lea cepat-cepat menepis tangan Arga.

"Maaf ka, aku gabisa lama-lama di sekolah udah ada yang jemput nih, bye.." Lea langsung berjalan cepat menuju gerbang sekolah untuk menghindari Arga.

Arga hanya diam mematung melihat tingkah Lea yang menurutnya aneh.

Tapi itu wajar karna mungkin saja Lea masih marah pada Arga karna tragedi yang terjadi di parkiran mall.

Stalker QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang