Pengabdian adalah pengorbanan.
Pengabdian juga perjuangan.
Pada siapa kamu mengabdi, padanya jugalah integritasmu kau gantungkan.Padanya aku menyerahkan hidupku untuk melayaninya.
Padaku, beliau menyerahkan seluruh kehidupannya untuk berbagi.Misteri kehidupannya,
Juga lika liku perjuangannya.
Tidak mudah menjadi dirinya.Bersandarlah padaku, tuan.
Untukmu hidup dan matiku.Jika kau lelah, katakanlah.
Aku akan senantiasa mendampingimu.-
Aku terlahir dengan nama Peter Alfredo Damongilala, usiaku saat ini 35 tahun.
Tuan memanggilku Alfred, menurut beliau jika memanggil seseorang dengan nama tengahnya akan terdengar lebih akrab. Mari kita maklumi saja, mengingat beliau lebih lama menghabiskan hidup di Eropa, dan baru sekitar 125 tahun terakhir menetap di Asia, 29 tahun pertama beliau habiskan di Jepang, dan baru 41 tahun terakhir beliau tinggal di Indonesia. 55 tahun sebelumnya beliau habiskan untuk mencari istrinya, dan berpindah-pindah tempat tinggal.Tinggiku 175cm pas. Bola mataku berwarna coklat. Alisku tebal alami. Aku gak tampan tampan amat. Tubuhku cukup atletis, yaaah walaupun perut gak sixpack kayak tuan Rayen, tapi seenggak nya aku cukup berisi lah. Kulitku putih mulus kayak orang Manado pada umumnya. Aku memiliki Tato pada lengan kananku yang bertuliskan Serviteur-Fidele dengan gambar 'yin and yang' disamping nya. Tau gambar 'yin and yang' kan? Coba cek gugel kalau masih belum tau.
Serviteur-Fidele sendiri berarti 'pengabdi setia' dalam bahasa perancis.
Entah kapan dan dimana tato ini pertama kali dibuat ditubuhku. Ayahku bilang tato ini hadiah dari tuan Maven Alexander, dan akan selalu terpatri abadi bagi turunan keluarga kami secara terus menerus sampai keturunan Alexander yang terakhir mati.Jika kau orang minahasa kau pasti tau dari margaku kalau aku berasal dari Manado. Kota indah di Indonesia.
Marga Damongilala merupakan bahasa Minahasa yang berarti 'benteng'. Seperti aku yang jadi benteng persembunyian tuan Rayen, he he he.Bicara tentang tuan Rayen, kamu harus tau, badan nya tinggi tegap. Tingginya kira kira 190cm. Bola mata nya biru sapphire. Potongan rambutnya persis seperti potongan rambut Justin Timberlake, beliau juga punya brewok halus yang selalu rajin dia cukur setiap pagi. (Cukur cuma untuk menghaluskan, bukan untuk dibersihkan. Beliau bilang kalau brewoknya hilang beliau merasa tidak tampan lagi). Giginya putih bersih, serta memiliki..
Hng..
Anu..
Taring...
Tapi beliau rajin mengikir taring nya setiap 2 bulan sekali. Saya pernah bertanya kenapa beliau tidak mencabut taringnya dan memasang gigi palsu seperti kaum vampir pada umumnya.
Lalu jawaban beliau setelahnya membuat saya sedikit kaget."Kamu tau bangsa volturi, Alfred?"
Tanya beliau padaku saat itu
"Ya, saya tau, tuan"
"Apakah ayahmu sudah memberi tahu kamu dari Klan mana keluarga ayah saya berasal?"
Saya terdiam mendapati pertanyaan beliau. Sedikit menerawang, mencoba mengingat. Namun nihil. Ayah tidak pernah memberitahu dengan detail. Ayah cuma bilang kalau tuan saya ini adalah seorang vampir. Hanya itu.
"Alfred?"
Beliau membuyarkan lamunan saya.
"Maaf tuan, saya tidak tau. Beliau tidak menjelaskan dengan detail"
"Diatas kertas nama saya Catur Rayen Alexander. Di Grande Muraille Volturian, nama saya James Catur Rayen Alexander Volts"
(Grande Muraille yang beliau maksud adalah gerbang istana Volturi yang berupa tembok besar dengan pintu yang menjulang tinggi di Prancis. Kalau kalian buka kamus, Grande Muraille sendiri artinya adalah 'Tembok Besar' dalam Bahasa Indonesia.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Contre Le Destin
FantasyRayen, Vampir blasteran Bangsawan Volturi dan Keraton Yogyakarta. Yang kemudian jatuh cinta dengan kaum WereWolf, dan takdir menemukannya dengan Stefan dan membuatnya bersahabat dengan pelayan nya, Alfred. Saat Rayen mulai jenuh dengan keabadian nya...