10. Sebelum Prahara

9 2 0
                                    

Sebenar nya apa tujuan keabadian?
Banyak dari kita lupa, ditengah keabadian ada bayangan kematian.
Dan saat kematian sudah didepan mata, apakah sang abadi masih akan benar benar menjadi abadi?
Di keabadian, kamu akan paham tentang kehidupan.
Tentang kehilangan, tentang rasa sakit.
Dan tentang peejuangan untuk orang orang terisisa.
Tentang rindu yang bergemuruh.
Tentang sepi..........

Hingga, kamu pun datang.
Dan aku tak peduli lagi tentang abadi.
Aku mau jadi fana. Menyaksikan kamu tua dan kelak menutup usia denganku.

---

Pagi ini segera setelah Stefan berangkat ke sekolah, saya menyiapkan peralatan berburu saya.
Sudah sebulan terakhir ini saya belum mendapat asupan darah segar ular kobra.

Setelah semua peralatan siap, saya membuka laptop saya. Mengecek beberapa laporan keuangan dari 5 perusahaan yang saya kelola.
Ya, menjadi abadi membuat naluri bertahan hidup saya lebih tajam, dan untuk mengakali penyamaran saya sebagai 'manusia abadi' saya membuat beberapa perusahaan dari aset kekayaan keluarga Volts.
Kakek dan nenek saya meninggalkan banyak warisan, dan berhubung saya diasingkan, mau tidak mau saya juga harus pintar mengatur finansial.
Perusahaan yang saya kelola semua bergerak di bidang pengolahan daging. Sapi yang diternak dipisah antara daging dan darahnya oleh staff khusus saya yang dikepalai oleh Alfred.
Tugas staff khusus saya ini adalah memisahkan antara daging yang siap diolah dan darah sapi itu sendiri untuk saya konsumsi. Sejauh ini, begitulah cara saya bertahan hidup.
Untungnya bangsa kami masih bisa mengolah makanan dalam tubuh kami dan menyecap citarasa kuliner.
Vampir tak sesuram seperti yang kau bayangkan, kawan!
Rasanya saya geram membaca banyak cerita fiksi yang mengisahkan kalau kami tidak bisa makan seperti manusia lainnya. KAMI BISA. Hanya saja fungsi makanan pada tubuh kami tidak bisa disamakan dengan fungsi makanan pada tubuh kalian. Bagi kami, kaum vampir, makanan berfungsi mengganti sel sel kulit kami jika terjadi pemucatan in case kami salah mengonsumsi darah hewan yang terkena penyakit tertentu.

Ah, pekerjaan saya sudah beres. Tapi kemudian...

Bingkai foto yang berada tepat disebelah laptop saya memorak porandakan segala niat saya untuk berburu...
Potret aku dan seekor serigala abu berekor coklat pasir itu... Istri saya.. Bagaimana keadaannya sekarang? Sudah lebih dari seratus tahun dia menghilang.. Kamu dimana, sayang?

...kemudian kenangan merenggut pikiran saya dari ruangan kerja saya pagi ini...

"Apa yang kau lakukan disini hey penghisap darah?!"

Suara anggun serigala besar abu berekor coklat pasir itu mengejutkan saya. Sebelumnya saya belum pernah mendengar suara seekor serigala betina satupun. Bahkan saya fikir sebelumnya para WereWolf hanya terdiri dari kaum adam saja.. Tapi saya salah. Suara serigala betina ini sangat merdu dan anggun...

Ah, sebentar.. Warna ekornya berbeda yang itu artinya.. Ia serigala bangsawan. Kemungkinan besar dari suku Matty.

"Apa kau tuli, penghisap darah?!"

Kali ini suaranya lebih tegas sekaligus menyadarkan lamunan saya sejenak

"Saya hanya sedang mencari ular kobra di sekitaran sini. Keberadaannya meresahkan manusia belakangan ini"

Serigala itu kemudian menjelma menjadi sesosok gadis yang sangat cantik... Sangat... Cantik...
Mata saya tidak bisa terlepas menatapnya.
Kemudian sesuatu yang aneh terjadi, ada sebuah kilauan merah dari matanya. Merah yang seperti merah darah..

"SIAL! Untuk apa kau menatapku seperti itu?!"

Saya terkaget dengan umpatannya. Ah... Ada apa dengan wanita ini?

"Saya... Baru pertama kali ini.... Kau... Serigala.... Cantik..."

Wajahnya mendadak beku, tapi sejurus kemudian matanya melotot pada saya

Contre Le DestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang