Kadang, keabadian menyesatkan.
Seringkali, kebadian membuatmu terlena.
Tapi, jangan juga lupa, keabadian meninggalkan luka.
Karena ketika kau hidup abadi, kau akan terjebak pada masa dimana kau menemukan seseorang dan menyaksikam sendiri kematian banyak orang yang kau kasihi.
Dan ketika kau berteman dengan luka, percayalah, akan ada seseorang dibawah garis takdirmu yang memang tercipta untukmu untuk menyembuhkan, untuk menenangkan, juga untuk menunggumu meninggalkan keabadian itu sendiri...Atau
Untuk melawan takdir?
***
Bogor,
5 Januari 2017.Catur Rayen Alexander.
Aneh dengan nama saya?
Gak usah kamu, atau orang lain yang membaca cerita saya. Saya juga seringkali aneh dengan nama sendiri.
Catur berarti 4 (empat) dalam bahasa sansekerta.
Rayen merupakan gabungan dari nama "Raya" dan "Maven". Kedua orangtua saya.
Dan seperti yang anda semua pikirkan, Alexander adalah nama keluarga saya. Ayah saya, Maven Alexander adalah Bangsawan Volturi, Klan tertinggi dari kaum Vampir.
Sedangkan Ibu saya, R. A. Sri Rayasari Mangkubumi, adalah manusia biasa yang kebetulan putri Keraton Yogyakarta entah dari turunan yang keberapa. Bukan turunan, melainkan menghasilkan keturunan pendiri Keraton Yogyakarta.
Singkat kata, anda dapat menyimpulkan saya ini berdarah biru baik dari leluhur ayah saya maupun leluhur ibu saya.
Umur saya kira kira 921 tahun, menunggu bulan agustus tanggal 23 nanti untuk genap menjadi 922.
Mengingat beban yang cukup berat serta menyadari usia saya yang -kemungkinan besar- hanya tersisa beberapa tahun lagi, saya mencoba untuk memulai cerita ini.
Berawal dari cinta terlarang saya dengan nya..-
KAMU SEDANG MEMBACA
Contre Le Destin
FantasyRayen, Vampir blasteran Bangsawan Volturi dan Keraton Yogyakarta. Yang kemudian jatuh cinta dengan kaum WereWolf, dan takdir menemukannya dengan Stefan dan membuatnya bersahabat dengan pelayan nya, Alfred. Saat Rayen mulai jenuh dengan keabadian nya...