Happy Reading!
Alisya menyandarkan punggungnya ,matanya memandang langit-langit kamar kosan nya. Jarinya sibuk memutar-mutar pensil, memainkan nya. Gadis itu menghela nafas,menatap buku lks nya bosan. Gadis itu sedang mengerjakan PR matematika, dari lima soal hanya tiga soal yang sudah ia kerjakan. Tiga soal saja sudah tiga lembar jawaban nya.
Kepala Alisya sudah pusing ia memilih menyudahinya ,gadis itu akan melanjutkan pekerjaan itu malam nanti . Sekarang kepala nya butuh udara segar. Alisya bangkit dari posisi duduk nya ,ia berjalan keluar rumah. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya menikmati semilir angin. Matanya terbuka saat mendengar suara mbk Sri yang sedang menggendong balita laki-laki yang tampan dan begitu menggemaskan.
"Sya, sini! Gilang ngajak main nih lo" kata mbk Sri. Balita yang bernama Gilang itu melambaikan tangan sambil tersenyum sampai matanya menyipit.
Alisya tersenyum gemas melihat tingkah Gilang,gadis itu langsung menghampiri mbk Sri. Saat sudah tiba didepan mbk Sri, Alisya langsung mencium gemas pipi chubby milik Gilang. Balita itu tersenyum riang melihat Alisya. Gilang sudah lengket dengan Alisya karena sering bermain bersama saat dititipkan dirumah mbk Sri. Orangtua Gilang sering bepergian karena posisinya sebagai seorang lurah didaerah ini.
Gilang menjulurkan tangan nya minta digendong Alisya. Dengan senang hati Alisya menuruti permintaan balita berumur dua tahun lebih itu.
"Sya mbk mau ada kondangan, Gilang diajak main yaa,nanti kalo dia minta susu ajak pulang aja. Mamanya ada dirumah kok,cuma tadi dia minta main kesini." kata mbk Sri seraya mengelus rambut lebat Gilang.
"Iya mbk, aku ajak main kok price ganteng ini. Tenang aja ntar kalo Gilang nakal kakak Sya gigit pipi chubby nya." kata Alisya sambil bergaya seperti akan menggigit pipi balita itu. Gilang yang mengerti kata-kata Alisya langsung merangkul leher Alisya erat, menyembunyikan pipi chubby nya dan cekikikan geli . Mbak Sri terkekeh geli melihat tingkah menggemaskan Gilang.
Sepeninggal mbak Sri, Alisya mengajak Gilang bermain di ruang tamu kosan nya. Setelah cukup lama bermain Gilang mulai merengek,balita itu mulai haus. Gadis itu langsung menggendong Gilang dan berjalan menuju rumah Gilang yang terletak di sebelah rumah mbak Sri.
Saat telah tiba didepan pintu rumah Gilang ,Alisya mengucap salam . Suara seorang wanita menyahut dari dalam menyuruh Alisya masuk kerumah besar bercat putih itu. Awalnya Alisya ragu untuk masuk kerumah itu,tapi karena Gilang meloncat-loncat digendongan Alisya seraya memanggil mama nya membuat gadis itu mau tidak mau harus masuk kerumah itu.
Alisya melangkah perlahan-lahan memasuki ruangan dirumah itu. Saat tiba diruang keluarga mama Gilang muncul membawa sebotol susu. Wanita cantik itu tersenyum ramah pada Alisya.
"Duh maaf ya Sya, ngrepotin kamu. Tante udah biasa nitip in Gilang sama Sri, karena tante kurang percaya sama jasa babysitter.". Kata wanita itu seraya memberikan botol susu pada Gilang. Gilang dengan tidak tahu dirinya tetap mendekap erat Alisya ,tidak mau turun dari gendongan gadis itu . Tangan Gadis itu sebenarnya sudah merasa pegal menompang berat Gilang yang memiliki tubuh berisi.
"Sini Gilang sama mama, kakak Alisya capek tuh gendong terus." bujuk mamanya
Gilang menggeleng cepat,
"Ilang masih mau sama kak Sa." kata Gilang"Kalo sama Kak Dik,mau gak yaa!" seru seorang laki-laki yang baru muncul dari belakang Alisya. Mereka bertiga kompak menoleh ke sumber suara.
"Kak Dik! Gendong!" seru Gilang dengan mata berbinar. Balita itu memang sangat dekat dengan kakak tertuanya. Setelah Gilang berada dalam gendongan kakaknya , tante Ratna mengajak mereka duduk bersama di sofa depan televisi lebar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BoyFriend Or Friend?
Teen FictionPaling susah itu kalo harus milih antara sahabat sama pacar ~Alisya Agustin~ Alisya seorang anak tunggal. Gadis yang sedang mencoba mandiri, dengan cara ngekos. Ditengah perjuangan nya untuk mandiri,hadir sosok yang dianggap nya sahabat meski mulut...