Alisya dan Okta baru saja dari toilet mereka berjalan beiringan menuju kelas sambil mengobrol.
"Eh Sya liburan nanti mau kemana?" tanya Okta dengan antusias.
"Libur aja belum, kok ribet mikir tempatnya sih Ta."
"Ish ya nggak papa lah buat rencana aja biar enak, kalo lo belum ada tempat liburan ikut gue kerumah nenek gue disurabaya banyak cogan Sya...lo pasti suka deh sama mereka." kata Okta dengan mata berbinar senang.
Alisya mendengkus sebal "Apa sih Ta cogan mulu! Disini juga banyak kali nggak perlu jauh-jauh ke surabaya." jawab Alisya lagi.
Gadis berambut sebahu itu mencebikkan bibirnya kesal "Ah lo mah nggak asik lah. Terserah lo aja. "
Alisya tersenyum geli melihat sahabatnya ikut kesal. Gadis itu segera merangkul sahabatnya dan mencubit pipi chubby Okta dengan gemas membuat sang empunya mengaduh kesakitan.
"Sya ihh sakit.."
Alisya malah tertawa senang dan segera melepaskan rangkulannya dan berlari menjauh melihat Okta yang bersiap membalas perlakuannya.
"Alisya jangan lari yaa...sini kamu!!"geram Okta mengepalkan tangannya dan mengacungkannya.
"Apaa Ta? Sini aja kalo bisa wle.."ejek Alisya yang semakin membuat Okta geram.
Alisya terus berlari sesekali masih mengejek Okta hingga tiba-tiba ia oleng dan terjatuh karena terhantam sesuatu yang cukup keras dan membuatnya mengaduh.
Okta yang melihat sahabatnya terjatuh malah tertawa terbahak-bahak dan segera menghampiri Alisya yang terduduk di lantai koridor.
"Hahahaha...rasain tuh. Enak nggak say?"ucap Okta setelah berdiri didepan Alisya dengan tangan bersedekap.
Alisya merengut kesal sambil mengusap-usap kepalanya yang terkena hantam benda tadi.
"Bukan temen lo! Masa gue jatoh nggak di tolong in malah ngakak kan sadis lo." sungut Alisya. Okta terkekeh melihat sahabatnya kesal.
"Aduh maaf gue nggak sengaja." ucap seorang laki-laki tampan yang langsung membuat dua gadis itu menoleh. Laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang kelihatan tidak gatal sama sekali. Melihat dua gadis didepannya menatapnya bingung membuat laki-laki itu berdehem untuk membuka suara.
"Ekhm...itu bola basket gue yang nimpuk lo tapi serius gue nggak sengaja."ucap laki-laki tampan itu seraya menunjuk bola basket yang berada tak jauh dari mereka.
Alisya dan Okta langsung melihat arah yang ditunjuk itu. "Hati-hati dong kalo main bola tuh! Ta bantuin berdiri." ucap Alisya nampak kesal seraya mengulurkan tangannya kearah Okta yang segera disambut oleh Okta.
"Iya sekali lagi gue minta maaf. Apa perlu gue anter ke UKS? " ucapnya raut wajahnya menunjukkan bahwa ia merasa bersalah.
"Nggak usah gue nggak papa!" jawab Alisya acuh menarik tangan Okta yang sedari tadi hanya diam dan melangkah pergi.
"Tunggu nama lo siapa?" tanya laki-laki itu.
"Nggak penting banget lo tau" jawab Alisya yang sudah melangkah pergi.
"Nama gue Ragil dari kelas sepuluh ipa satu kalo lo ada apa-apa! Nama lo siapa?" teriak Ragil
"Namanya Alisya sepuluh ips satu kalo lo nyariin!" bukan Alisya yang menjawab melainkan si Okta yang langsung mendapat pelototan tajam dari Alisya. Okta hanya nyengir dengan tampang polos.
Sedangkan Ragil manggut-manggut seraya tersenyum kearah Okta. Ragil meraih bolanya dan bergumam "Alisya ips satu...Alisya sepuluh ips satu..."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
BoyFriend Or Friend?
Teen FictionPaling susah itu kalo harus milih antara sahabat sama pacar ~Alisya Agustin~ Alisya seorang anak tunggal. Gadis yang sedang mencoba mandiri, dengan cara ngekos. Ditengah perjuangan nya untuk mandiri,hadir sosok yang dianggap nya sahabat meski mulut...