get to know

1.4K 316 42
                                    

Bodoh. Pikir Renjun. Ia lupa menanyakan dimana kelas Lucy saat mereka bersama. Dan sekarang Renjun kesusahan untuk menemukan gadis tersebut. Sampai saat ini pun ia mengelilingi seluruh lorong sekolah demi bertemu dengan gadis tersebut.

Jam pelajaran sekolah telah usai. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, sama dengan Renjun. Ia berhenti berjalan sesampai di gerbang sekolah. Ia menatapi seluruh siswa yang melewatinya. Mungkin saja ia bisa bertemu dengan Lucy dan mengajaknya berbicara sebentar.

Dan bingo! Renjun mendapati Lucy dengan tas berwarna cerah bergambarkan unicorn.

"Lucy!" Panggil Renjun. Ia melambaikan tangannya saat gadis tersebut kebingungan mencari orang yang memanggilnya.

"Oh? Renjun!" Sapa Lucy. Teman - teman perempuan yang tengah berjalan bersamanya berpamitan untuk duluan. Dan Lucy menghampiri Renjun.

"Hei, Lucy. Bisakah aku bertanya sesuatu?" Izin Renjun.

Lucy mengangguk. "Tentu saja boleh."

Renjun hendak membuka mulutnya, tetapi seseorang memanggil Lucy dari kejauhan membuat dirinya kembali menahan diri.

Wajah Lucy resah. Ia melangkah mundur. "Ah! Maaf Renjun, aku sudah dijemput. Temui aku di tempat sebelumnya sebelum jam pelajaran pertama! Kau bisa menanyaiku apa saja!" Lalu gadis itu melambaikan tanggannya dan berlari pada lelaki berpenampilan klimis dengan fancy mobil yang pernah Renjun lihat sebelumnya.



Lucy menepati perkataannya kemarin. Ia telah berada di rooftop lebih dulu dari Renjun. Ia tengah memejamkan matanya, menikmati udata segar yang ada dengan anak rambut yang menari tertiup angin.

Sesampai di sana, Renjun berjalan perlahan mendekati Lucy karena takut mengganggu. Gadis tersebut tampak begitu cantik membuat Renjun mengulum senyuman.

"Aku tau kamu di sini," gumam Lucy. Lalu ia membuka matanya, menoleh ke samping dan mendapatkan Renjun dengan tatapan kagetnya.

"Tuhkan bener! Yes! Aku emang peramal!" Lucy melayangkan genggaman tangannya di udara membuat Renjun terkekeh geli.

Lucy memutar badan sehingga menatap Renjun sepenuhnya. "Jadi apa pertanyaan yang akan kau berikan?"

"Eum..." gumam Renjun. "Kemarin aku mencarimu, tetapi aku tidak menemukannu. Jadi kamu di kelas apa?" Tanyanya.

Lucy menatap Renjun lalu terbahak. "Astaga! Jadi kamu hanya ingin mengetahui kelasku? How cute!" Serunya. "Aku kelas 11-2. Dan kamu?"

Renjun tersenyum lebar. Akhirnya ia mengetahui kelas gadis tersebut. "Aku kelas 12-1," katanya.

Lucy segera menutup mulut dengan kedua tangannya. "Oh astaga! Kamu kakak kelas! Maafkan aku kak Renjun! Aku sama sekali tidak sopan!"

"Ah tidak tidak. Panggil namaku saja. Tidak usah menggunakan embel - embel 'kak' itu." Renjun melambaikan tangannya, menolak.

"Renjun?" Kata Lucy tersipu malu. Ia terkekeh membuat matanya terlihat sipit dengan menautkan kedua tangan di balik badan sambil kaki kiri diputar dipijakannya.

Oh ayolah, Renjun benar - benar gemas dengan gadis di depannya sekarang.

Renjun hendak bertanya, tetapi ia menelan kembali suaranya. Ia merasa pertanyaannya akan terlihat aneh. "Eum, Lucy. Aku ingin bertanya lagi." Lucy menatap Renjun lalu mengangguk.

"Apakah kamu punya pacar?" Tanya Renjun membuat suasana menjadi hening.

Enyah saja kau, Renjun, batin Renjun.

"Sebenarnya aku ingin merasakan rasanya pacaran," gumam gadis di depannya dengan wajah tertunduk.






And I'll be yours...

PAINT × RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang