my

1.2K 272 53
                                    

Semenjak hari dimana Renjun bertanya tentang Lucy dengan gadis itu sendiri, mereka mulai dekat satu sama lain. Mereka jadi sering bertemu seperti di rooftop, di kantin, bahkan di lapangan jika salah satu dari mereka berolahraga, dan masih banyak lagi.

Terkadang mereka keluar bersama seperti ke taman atau ke kafe untuk berbincang, tentunya menciptakan hubungan lebih dekat. Pembicaraan mereka terlihat mengalir begitu saja apalagi membicarakan tentang lukisan atau alat gambar. Ternyata Lucy dapat melukis dengan baik.

Seperti sekarang mereka berada di rooftop untuk beberapa kalinya berduaan sebelum jam pelajaran dimulai. Disaat tengah menikmati cerahnya hari, Renjun mengambil kotak kecil dari saku celananya.

"Lucy," panggil Renjun. Lucy menoleh dengan senyuman manisnya.

Oh ayolah, Renjun benar - benar tidak kuasa melihatnya.

"Lucy, will you be my first love?" Renjun menunjukan kalung berliontin kepingan salju di hadapan Lucy. Ia memilih liontin itu karena ia dan Lucy sama - sama menyukai musim dingin.

Lucy terdiam di tempatnya. Entah mengapa tiba - tiba di perutnya terasa ribuan kupu - kupu berterbangan di sana.

Renjun sedikit down yang belum mendapatkan respon gadis di depannya itu. "Aku tau ini gak romantis. Maafin aku," sesal Renjun. Ia menunduk malu.

Lucy segera menarik badan lelaki di depannya masuk ke dalam pelukannya. "Aku mau Renjun!" Seru Lucy di pelukannya.

Renjun yang mendapatkan perlakuan tersebut merasa terkejut campur bahagia. Ia melepas tangan Lucy yang melingkar di badannya lalu menggantikan dirinya yang memeluk Lucy kembali.

"And now, you're my girl," gumam Renjun. Ia meletakkan kepalanya di atas kepala Lucy yang tak habis - habisnya mengembangkan senyuman sambil mengelus rambut gadisnya dengan lembut.

Renjun melepaskan pelukannya lalu mengeluarkan kalung dari sebuah kotak yang ia simpan di sakunya. Renjun memajukan badannya untuk memasangkan kalung di leher gadis tersebut.

Lucy menghirup nafas sebanyak mungkin saat Renjun begitu dekat dengannya. Ia pun segera menghembuskan nafas lega setelah wajah Renjun sudah menjauh.

Melihat aksi lucu Lucy, Renjun kembali memajukan badannya, meluruskan wajahnya dengan milik Lucy yang lagi - lagi gadis itu harus menahan nafas.

Renjun dapat melihat wajah Lucy yang begitu gugup, tetapi terlihat menggemaskan. Renjun melihat detil wajah Lucy tanpa terlewatkan. Lagi - lagi pandangannya berakhir di bibir gadis tersebut.

Lucy menggigit bibir bawahnya melihat Renjun yang menatapnya begitu dalam.

"Bolehlah aku..." tiba - tiba Lucy memejamkan matanya.

Apakah ia membolehkannya?

Perlahan bibir mereka bertemu. Renjun hanya diam sebentar dengan melirik mata gadis itu yang masih saja terpejam. Renjun pun memejamkan matanya sebentar lalu mengecupnya perlahan.

Itu adalah ciuman pertama mereka.






And now, I own her heart.

PAINT × RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang