Chapter 4

1.9K 106 11
                                    

Yassi, sepupu Nadine yang tinggal di bogor. Umur yassi beda setahun dengan Nadine sehingga dia sudah lulus tapi masih nganggur di rumah. Yassi rencananya mau kuliah jurusan management bisnis tapi dia tidak mau buru-buru dia akan mulai kuliah setahun lagi.

 Yassi rencananya mau kuliah jurusan management bisnis tapi dia tidak mau buru-buru dia akan mulai kuliah setahun lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yas, lo tinggal di sini aja ya. Gue nggak ada temennya."

"Iya iya gampang lah. Tapi gue mau nanya satu hal ke lo deh."

"Nanya apa?"

"Sejak kapan penampilan lo berubah jadi cewek nerd?"

"Em ... Sejak SMA ya waktu pindah ke sini. Awalnya gue nggak niat kayak gini, tapi gue pengen ngerasain sesuatu yang beda gitu dan gue...,"

"Nikmatinnya?" tebak Yassi.

"Tersiksaaa! Hiks hiks hiks. Yassi bantu gue, gue terjebak dalam title cupu, nerd, polos dan pendiem seantero 12 ipa."

"Hah? Huahaha sukurin lo. Siapa suruh aneh-aneh." Yassi tertawa puas sekencang-kencangnya sampai akhirnya Nadine melemparnya dengan bantal.

"Kalo sampe ada yang ngatain lo kayak gitu di depan gue nad, mungkin gue langsung muntah. Secara woi Nadine Lustre yang sewaktu SD dan SMP ditakuti cowok-cowok satu sekolah masa di bilang cupu, pendiam apalagi kebiasaan lo yang suka nonton bokep masa di bilang polos hahahaha. Ngakak so hard"

"Anjiiir mulut lo, perlu di sikat. Gue udah ga pernah nonton yang begituan gila, dosa."

"Ah masa, ga percaya. Eh lo betah amat dah hampir 3 tahun kayak gini."

"Makanya gue pengen cepet lulus, gue pengen bebas. Sebutan nerd sih ga masalah kan gue juga hobi baca."

"Kenapa lo nggak langsung rubah penampilan lo aja. Gitu aja repot."

"Ya nggak segampang itu Yassi, ntar kalo gue berubah dikatain kena pergaulan gaul."

"Persetan sama bacot orang sih Nad."

"Tapi di samping itu, gue juga seneng. Orang yang munafik akan jauhi gue karena malu punya temen kayak gue, sedangkan yang tulus mungkin akan bertahan."

"Iya siapa tahu nanti lo juga bakal temuin cowok yang tulus."

"Hah apaan sih lo, gue tuh pengen nemuin cowok yang terima gue sebagai Nadine. Diri gue sendiri."

"Hmm ... Terus lo berpenampilan kayak biasanya tuh waktu apa?"

"Di rumah gini atau nggak waktu main ke Bogor rumah lo."

"Tidur yuk, besok lo tunangan."

"Yaaa lo kok ingetin gue jadi sedih kan."

"Emm, cup cup cup. Yok bobok."

**

Keesokan harinya, tim rias sudah memasuki kamar Nadine karena suruhan mamanya.

"Mbak saya ga usah di rias deh, saya bisa rias sendiri nanti di bantu sama kakak saya Yassi."

Perjanjian Gila! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang