[Freelance - Oneshoot] One Year Later

2.6K 153 14
                                    


Andai saja kita sedikit dewasa pada saat itu, andai saja kita tau apa yang akan terjadi sekarang... aku tak punya keyakinan menghadapi penyesalan tak berujung ini.

Happy reading..

Seorang gadis tampak sedang duduk termenung diatas kursinya. Sesekali dia mengaduk cappuccino dihadapannya dengan wajah sedih dan kepala tertunduk. Dia mengangkat cangkir tersebut didepan mulutnya, lalu menempelkan bibirnya tepat di bibir cangkir, dan menyesap capuccinonya dengan sangat perlahan.

Dia mendesah keras seraya mengangkat kepalanya setelah menaruh cangkir capuccinonya diatas meja, lalu menatap kaca transparan yang kini basah oleh air hujan. Dia menghela napas kecil, mengusap sebelah matanya yang kini mengeluarkan airmata, dan menggeleng pelan secara bersamaan. Dadanya terasa sesak setelah menatap kaca transparan yang telah dibasahi oleh air hujan tersebut. Sekelibat kenangan masa lalu mulai menghampirinya, memaksa agar 'segel' kenangan masa lalu yang telah dia pasang terbuka dan yang membuat dadanya terasa terhimpit oleh batu berton-ton beratnya adalah capuccino ini, secangkir minuman yang selalu menemaninya apabila dia sedang berada di kafe ini, atau sedang ingin menikmati kesendiriannya yang menyesakkan dada menyimpan sejuta kenangan bersama orang-orang yang sangat ia sayangi.

Gadis itu mengangkat wajahnya yang telah berbanjir airmata. Dia menatap kaca transparan tersebut seraya menggigit bibir bawahnya, dan meremas ujung rok yang sedang ia kenakan.

Gadis itu mendesah panjang. Jari-jarinya yang lentik menelusuri kedua pipi basahnya dengan lembut untuk menghapus jejak-jejak airmata disana ketika sebuah suara dentingan halus terdengar ditelinganya. Dia menolehkan kepala nya kearah pintu masuk dan sesegera mungkin ia mendapati seorang pria bertubuh tegap masuk kedalam kafe, lalu berjalan mendekati mejanya.

"Annyeong..." pria itu menyapa ramah lengkap dengan senyuman kaku yang menghiasi wajah tampannya. Pria itu menarik kursi didepan gadis itu, lalu mendudukinya tanpa suara.

Seulas senyum dipaksakan gadis itu agar tersungging manis dibibirnya meskipun tidak ikhlas, "Annyeong..." gadis itu menyapa balik si pria tanpa menatap wajahnya.

Kini sekelebat bayangan memenuhi pikirannya.
Tentang masa lalu nya yang telah berhasil dia buang sebagian, tapi anehnya dengan melihat wajah pria itu, semua bayangan masa lalu yang telah dibuangnya kembali ke memori dalam otaknya dan mulai berdesakkan untuk memenuhi pikirannya.

Mendadak kepalanya terasa berat, otaknya terasa sudah tidak bisa dipakai untuk berpikir lagi, matanya kembali berair tapi ia enggan menunjukkan tangisannya didepan pria itu. Dia tidak ingin semua itu terulang lagi, atau tepatnya dia tak ingin merasakan getaran yang sudah membuatnya menangis meraung-raung dan tampak seperti mayat hidup selama lebih dari 1 tahun.

"Yoona-ya..."

Suara pria itu dengan cepat mengalihkan perhatian gadis yang bernama Yoona itu. Yoona sesegera menolehkan kepalanya, dan mengangkat kedua alisnya seraya menggumam 'hmm?' pelan sebagai respon dari panggilan pria itu.

"Bagaimana denganmu setahun ini?"

Deg!

Tubuh Yoona mendadak tegang. Syaraf-syaraf tubuhnya mendadak berhenti bekerja, lidahnya mendadak kelu, sementara otaknya membawa pikiran gadis itu kembali pada kejadian setahun lalu. Kenangan demi kenangan memasuki pita ingatannya dengan tenang. Secara tidak langsung membawanya kembali ke masa-masa yang sangat dirindukannya. Ada tawa dan canda, dapat dirasakan nya momen-momen menyenangkan itu satu per satu mulai membuat pelupuk matanya tergenangi airmata yang siap merembes kapan saja.

Kumpulan Cerita Yoonwon (Drable,oneshoot,ficlet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang