Warning!! Hanya untuk 21+ , kalo ada yang maksa dosa tanggung sendiri
Note : Ini adalah cerita oneshoot yang pernah aku janjikan dulu. Dan maaf untuk kalian yang sudah menunggu kelanjutan cerita 'secret marriage', aku pribadi tidak bisa meneruskan cerita tersebut. Maaf kalo ada typo tolong diberitahu ya, soalnya aku ga edit lagi.
Happy reading...
"WELCOME BACK IM YOONA!"
Gadis itu merentangkan tangannya dengan riang saat ia baru saja menginjakkan kakinya di bandara Incheon seorang diri. Setelah sekian lama ia meninggalkan tempat kelahirannya selama tiga tahun lalu, kini ia kembali dengan seorang Im Yoona yang berbeda.
Bukan lagi Im Yoona yang mudah dibodohi atau bukan lagi Im Yoona yang mudah termakan oleh kata-kata cinta. Ia bahkan sudah mengubur dalam-dalam cinta yang pernah tumbuh dihatinya selama tiga tahun ini. Tampaknya memang berhasil. Cinta itu tak pernah ada lagi dihati dan perasaannya. Semua sudah mati bersama terkuburnya angan-angan tentang hayalan manis cintanya dulu. Dan semua itu karena pria brengsek yang sudah membuatnya gila.
Demi tuhan, dia tidak akan pernah melupakan perlakuan pria itu. Pria yang sudah membodohinya dengan rayuan kata dan bualan tak bermutunya. Ia membenci pria itu, kini dan sampai kapanpun. Bahkan untuk melihat wajahnya saja Yoona tak sudi. Terlalu sakit jika mengingat bagaimana pria itu memperlakukan dirinya dengan tidak berperasaan. Dia pantas untuk dibenci setengah mati olehnya.
Deringan ponselnya sontak saja membuat gadis ini tersadar dari lamunannya. Diambilnya benda persegi itu, dan nama Im Seulong yang tertera di sana.
"Yeobseoyo oppa,"
"KAU DIMANA?!"
Yoona meringis lalu menjauhkan ponselnya dari telinga karena bentakan suara diseberang sana. Ia mendengus kesal. Karena Im Seulong yang tak lain adalah kakaknya tanpa permisi bertanya yang seperti orang memakai pengeras saja. Benar-benar dahsyat suara pria berumur tiga puluh tiga tahun itu.
"Aku didepan bandara!" sahutnya kesal. "Kau tak perlu membentakku bodoh!"
"Tunggu, sebentar lagi aku sampai. Dan apa yang kau bilang tadi? Benar-benar adik yang tak sopan!"
"Aku tidak peduli."
Yoona kembali mendengus begitu sambungan teleponnya terputus begitu saja. Lagi-lagi pria itu telat menjemputnya, dan sudah sering terjadi seperti ini. Jika saja ia membawa beberapa lembar won, mungkin lebih baik baik dengan taksi daripada harus menunggu lama seperti ini. Menyebalkan!
•••
Lama Yoona menunggu kakaknya seperti kambing dungu di bandara Incheon sendirian. Bahkan ini sudah lewat setengah jam. Namun, Seulong- si pria bodoh menurut Yoona ini tidak kunjung menampakan batang hidungnya juga. Benar-benar membuat orang naik darah rupanya. Tidak tahukah jika ia tidak suka menunggu?
"Ck! Sungguh keterlaluan." gerutunya, lalu dengan kesal ia menyeret satu koper besarnya menuju kafe yang berada didekat bandara internasional ini. Mungkin satu moccacino akan menenangkan kejengkelan saat ini.
Ia terdiam saat ia baru saja berhasil masuk kedalam kafe itu. Matanya menelisik keseluruh sudut ruangan, mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman untuk disinggahi. Mulutnya melengkung membentuk senyuman ketika mata rusanya menemukan meja kosong yang berada di sudut kafe ini.
Dengan langkah senang Yoona melangkahkan kakinya menuju meja nomor 26 itu.
Melirik kembali jam dipergelangan tangannya dan ia mulai tidak tahan menunggu kakak pertamanya itu. Oke, lebih baik ia mengirim pesan agar kakaknya tidak mencarinya kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Yoonwon (Drable,oneshoot,ficlet)
FanfictionKumpulan cerita yoona dan siwon pastinya baik sad,romance, marriage life dll..