Happy reading...
Kakiku melangkah ringan ketepi danau. Bibirku tak henti-hentinya menyunggingkan senyum. Kulihat sosok yang duduk ditepi danau dan segera kuhampiri dia.
"Bogoshipo" Ujarku setelah duduk disampingnya dan merebahkan kepalaku dibahunya. Dia melihatku sekilas lalu melihat jam tangan yang melingkar ditangannya.
"Mianhae, aku telat," pintaku seraya menegakkan badanku dan menatap wajahnya lekat. Ingin kurekam setiap lekukan wajah yang terpahat sempurna ini. Mata cokelatnya, hidung mancungnya, bibirnya yang ke merah-merahan, dan juga kulit wajahnya yang memang terlihat pucat. Aku menyukai apa yang ada pada dirinya, kembali kurebahkan kepalaku dibahunya sambil menghirup wangi tubuhnya yang menenangkan.
"Yoona-yah.. " panggilnya.
"Wae?"
"Kita berakhir saja"
Jleb!
Sontak aku terkejut dan menatapnya.
"Hubungan kita sampai disini saja" jelasnya.
Mataku mulai nanar, "Waeyo?" Tanyaku dengan suara bergetar.
"Aku lelah" Dia mulai bangkit lagi segera kutahan tangannya .
"Siwon.." lirihku. Dia menepis tanganku agak kasar lalu berlalu. Akupun mengejarnya, aku belum puas dengan jawabannya. Kenapa dia tiba-tiba memutuskan hubungan kami?
"Anggaplah kita tidak saling mengenal dan berhenti bersikap munafik didepanku!"
Kali ini dia benar-benar pergi. Kakiku terasa lemas hingga aku terduduk di tanah. Sebenarnya dia kenapa? Kenapa dia berubah seperti itu? Kutekuk wajahku ke lutut. Aku merasa sesak, hatiku sakit dan kepalaku dipenuhi pertanyaan-pertanyaan tentang sikap Siwon hari ini.
***
Aku memasuki ruangan kuliahku dengan tidak bersemangat. Baru saja aku sampai dipintu, aku sudah disambut oleh pemandangan yang kembali membuat hatiku sakit. Siwon tidak lagi duduk disampingku. Dia duduk bersebelahan dengan Jessica, gadis yang selama ini menjadi rivalku. Segera kuhampiri mereka.
"Siwon.."
Dia mendecak kesal, "Wae?"
"Kenapa kau duduk disini?" Tanyaku
"Wae? Dia namjachinguku" sahut Jessica cepat. Air mataku kembali mengalir. Aku adalah gadis manja. Aku benci diriku sendiri saat lemah seperti ini. Aku benci saat aku menangis didepan mereka, tapi kenyataannya inilah aku. Aku akan tetap menjadi gadis manja yang lemah.
Siwon bangkit dan menarik tanganku keluar ruangan. Dia menyeretku menuju tempat yang agak sepi. Dihempaskannya tanganku kasar.
"Apa kata-kataku kemarin kurang jelas, Im Yoona?" Desisnya. Matanya menatapku tajam.
"Kenapa kau menyakitiku?" Lirihku dalam tangis. Dia tidak pernah bersikap kasar padaku tapi kali ini dia sangat keterlaluan.
"Kau sendiri yang membuatku seperti ini, kau sendiri yang membuatku membencimu, Im Yoona. Dan kau.." ia menunjukku.
"Berhenti mencampuri urusanku!" Ujarnya. Aku menutup mataku takut, takut melihatnya seperti ini.
"Dasar munafik!" Gumamnya sambil berlalu. Aku berjongkok sambil terisak dan menutup kedua telingaku. Kenapa kata-katanya begitu menyakitkan? Aku bahkan tidak tau letak kesalahanku. Kenapa dia mengatakan aku munafik? Apa aku berbuat salah padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Yoonwon (Drable,oneshoot,ficlet)
FanfictionKumpulan cerita yoona dan siwon pastinya baik sad,romance, marriage life dll..