Selamat Datang di Suna

1.1K 63 4
                                    

Konoha 2005.

Sasuke mengirimkan surat kepada sesorang yang baru saja ia tandatangani. Pikirannya berkecmbuk. Tapi dia telah memantapkan hatinya.

"Ini sudah keputusanku, maafkan aku Sakura".

Sasuke mengurus sesuatu yang harus diselesaikan secepatnya. Dia sudah memantapkan hatinya. Ia tidak mau terlalu terpuruk pada beban fikirannya.
.
.
.
.

Terminal Suna 2005.

Seorang gadis berambut blonde berharap cemas ia menunggu seseorang yang harusnya tiba saat ini. Apakah laki-laki itu akan datang ? Itulah yang difikirkannya saat ini.

Semoga datang. Semoga datang. Gadis itu terus berdoa agar tidak sia-sia ia menunggu selama 3jam.

Tapi kenapa tak kunjung datang kenapa, apa karna gadis itu tidak tau seperti apa orang yang ia tunggu sehingga tidak bertemu.

Gadis itu sudah lelah tiga jam menunggu. Terserahlah terseratlah sana orang yang akan datang itu karena gadis itu sudah tidak sabar lagi.

Dinndinndiinn

Suara klakson bis terdengar, Ino membalikkan badannya. Astaga itu bis dari Konoha. Itu bis dari Konoha.

Senyum Ino mengembang begitu saja, entah kenapa dia juga meneteskan air mata. Dengan cepat dia menghampiri bis tersebut.

Uciha Sasuke. Ya laki-laki bernama Uciha Sasuke lah yang ia tunggu kedatangannya.

Apa dia tampan seperti yang sahabat merah jambu katakan. Ah dia sungguh tidak sabar dengan laki-laki yang membuat sahabatnya itu jatuh cinta.
.
.
Seorang pria turun dari bis . Mencari seorang gadis yang beberapa hari lalu menelephonnya. Dia menatap gadis blonde yang seperti mencari seseorang.

"Kau Ino ?" Tanyanya tanpa basa basi.

"Ya aku Ino, aku sahabat Sakura. Kaukah Uciha Sasuke?" Ino tidak menyalahkan Sakura jika menolak Rei Garaa demi seorang Uciha Sasuke. Ino memaklumi kenapa Sakura berani menolak Rei Garaa yang punya kuasa di Suna itu.

"Hn, Uciha Sasuke". Kemana Sakura, kenapa Sakura tidak ikut ke sini, bukannya Sakura ingin pergi dari Suna ? Banyak pertanyaan dalam hati Sasuke.

"Mari ikut aku" Ino menyadarkan lamunan Sasuke.

"Aa" Sasuke menurut saja dan mengikuti gadis blonde yang berjalan lebih dulu.
.
.
.
.

"Ini kamar untuk istirahatmu Sasuke" Ino mempersilahkan Sasuke untuk melihat ruangan yang akan ia pakai untuk sementara waktu.

"Hn" Sasuke menganggukan kepalanya.
"Jadi kemana Sakura, dimana dia?" Sasuke sungguh ingin bertemu lagi dengan Sakura.

"Tentu saja Sakura di rumahnya." Ino memendudukan badannya di sofa yang tersedia di kamar itu.

"Ini rumahku, bukan rumah Sakura." Ia bangkit lalu membuka tirai jendela kamar itu. Ia menunjukkan ke pemandangan yang tersaji yang dapat terlihat di kamar itu.

"Kau tau rumah besar itu. Itu adalah Rumah Sakura. Dan kau bisa lihat balkon kamar yang berhadapan dengar kamar ini. Itu adalah balkon kamar Sakura"

"kau tidak menyuruh untuk menculik Sakura kan ?" Sasuke mendekat ke jendela dan melihat ke arah balkon yang ditunjukkan oleh Ino.

"Menculik atau menjemput atau membawa atau apalah itu namanya terserah kau Sasuke, tapi yang jelas aku ingin Sakura bahagia. Aku ingin Sakura pergi dari sini bersamamu. Aku sungguh tidak tega melihatnya." Ino meneteskan airmatanya. Entah berapa kali dia meneteskan airmatanya untuk hari ini.

SasukeSakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang