Pov NY. JUNG aka Jung Heechul
Tidak ada seorang umma didunia ini yang ingin melihat anak kesayangan dan kebanggaannya menderita, itulah yang kurasakan. Aku tidak sanggup melihat kesedihan yang dirasakan anakku, anakku satu-satunya di dunia ini. Akupun turut campur atas penderitaan yang dialaminya sekarang. Dia, Jung Jaejoong, pria yang dinikahi oleh anakku, pria yang ternyata telah banyak menanggung derita karena anakku Jung Yunho, dihianati, disakiti, mengurus anak hasil penghianatan orang yang dicintainya, disakiti oleh mertuanya.
Setelah kepergiannya entah apa yang terjadi masion Jung menjadi sangat tenang bahkan sunyi seperti tidak ada yang tinggal disini, bahkan akupun merasa sakit setiap melihat sudut ruang di masion ini. Seakan masion ini sudah melekat dengan menantuku, bolehkah sekarang aku menganggapnya menantuku setelah apa yang sudah aku lakukan.
Aku tidak menyangka bahwa anakku seorang Gay, apa lagi dia sudah menghamili wanita lain, saat pria itu menawari perjanjian mengurus cucuku yang masih berumur berapa hari, banyak yang aku pertimbangan hingga menyetujuinya dengan berat hati. Aku tidak rela anakku menikah dengan pria yang tidak jelas asal usulnya, dengan pria yang dimataku seperti pelacur bagi anakku, parasit dalam hidup anakku.
Jujur setiap menyiksanya ada rasa iba dihatiku, tapi melihat anakku seakan diam dengan apa yang aku lakukan, aku merasa bahwa apa yang telah kulakukan benar, aku terus menyakitinya agar ia pergi dari kehidupan anakku, bahkan aku pernah melihatnya dia diperlakukan dengan sangat kasar oleh anakku saat mereka berhubungan badan.
Entah bagaimana perasaannya selama ini, awal pernikahan aku mengira dia hanya menginginkan harta anakku saja. Tapi tahun demi tahun tidak pernah sekalipun ia meminta barang-barang mewah untuk dirinya, anakku selalu menafkahinya dengan baik. Aku pun selalu memantau keuangan yang masuk kerekeningnya secara diam-diam, tidak pernah sekalipun aku melihatnya membeli barang untuk keperluannya, uang yang ditransfer anakku selalu digunakan untuk kebutuhan dimasion ini, untuk keperluan Minnie cucu kesayanganku dan keperluan Yunho anakku. Tidak pernah sekalipun ia membeli hal untuk dirinya, membuatku mulai ragu bahwa ia mengincar harta kekayaan keluargaku.
Sampai kejadian yang hampir merenggut nyawanya terjadi, ia terjatuh dari tangga, hingga mengalami pendarahan yang cukup parah, bahkan memaksanya untuk terbaring koma selama berhari-hari. Sedih itu yang kurasakan melihatnya terbaring tidak berdaya dirumah sakit, tapi kebencianku mengalahkan rasa ibaku. Hingga aku tetap menikmati hari-hariku seperti biasanya. Hingga Yunho berteriak meluapkan emosinya kepada kami semua yang saat itu sedang berkumpul diruang tamu.
Hatiku sakit melihat luka dimata anakku, tidak ada orang tua didunia ini yang tidak sakit saat melihat anaknya terluka dan tersakiti. Hancur sudah semua emosi dan kebencian dihatiku. Kenyataan bahwa orang yang kusiksa selama ini bukan seperti apa yangkupikirkan, kenyataan menyakitkan bahwa sebenarnya dialah pihak yangpaling disakiti dengan semua yang terjadi. Bahkan bila aku diposisinya, tidak akan pernah sudi merawat anak buah cinta penghianatan.
Cinta.... kata itu yang muncul dipikiranku saat menerima kenyataan sebenarnya mengenai hubungan mereka. Cintakah yang membuatnya menerima segala hal ini.
Semenjak kenyataan yang kuterima dari anakku, aku memutuskan untuk pergi dari masion tersebut menenangkan diriku bersama suamiku, bahkan ternyata suamiku selama ini tau apa yang terjadi antara hubungan mereka.
"Yeobo, jangan menyalahkan dirimu, semua sudah terjadi, tidak ada yang bisa kita lakukan lagi. Kita hanya dapat mengharapkan kebahagiaan bagi mereka" ucap Kim Hanggeng
"Yeobo, kenapa kamu tidak memberitahuku, kenapa kamu diam menutup rapat mulutmu saat melihatku terus menyiksa orang yang tidak seharusnya aku siksa" tuntutku sambil berurai air mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Adakah Ruang Untukku???
Fanfiction5 tahun, menurutku bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah penantian...Aku hanya berharap ada keajaiban untuk orang sepertiku, tapi semua hanyalah anggan-anggan, karena tidak ada kebahagiaan bagi orang sepertiku.... Peringatan!!! Cerita ini tentang...