Pov Jaejoong
Sudah 3 bulan aku meninggalkan tempat yang dulu kutinggali...Disini aku memulai kehidupanku kembali, di desa yang cukup terpencil, udara disini pun masih terasa nyaman dan sejuk, tidak banyak polusi seperti di kota. Aku hanya ingin menjauh dari masa laluku, masa lalu yang harus aku lupakan, karena tidak ada yang mengharapkan ku disana. Setidaknya disini semua dapat menerimaku.,tetanggaku sangat baik, walau lebih banyak orang yang sudah berumur disini, mana ada anak muda yang betah tinggal di desa terpencil, kecuali memang mereka lahir disini, tapi saat mereka dewasa mereka juga pasti akan meninggalkan desa, mengaduh nasib dikota.
Aku membuka kedai makan disini, walau bukan di kota, tapi kedai makananku cukup laris, setidaknya cukup menghidupi diriku disini. Hari ini kedai sedang tutup, karena ada festival yang akan di adakan didesa. Di desa ini, setiap ada festival atau acara besar maka kami dilarang untuk bekerja, kami harus membantu dalam kegiatan festival dan perayaan, atau bersantai bersama yang lain. Sungguh menyenangkan membuat kami menjadi dekat satu sama lain.
Aku jadi ingat, dulu aku pun dekat dengannya saat festival, Yunnie adalah ketua OSIS disekolah kami, sehingga dia yang paling bertanggung jawab, sedangkan aku di tunjuk sebagai pengurus acara festival sekolah, sehingga kami sering bertemu dan berinteraksi. Hingga benih cinta itu muncul dihatiku, hari terakhir festival pun aku memberanikan untuk mengungkapkan perasaanku, sepertinya dewi fortune sedang dipihakku, Yunnie pun menerima pernyataan cintaku kami pun resmi berpacaran.
Tapi semua tidak bertahan lama, saat Yunnie lulus SMA, kami jarang bertemu karena Yunnie memilih kampus yang jauh dari sekolahku. Sampai lupa, perkenalkan namaku Kim Jaejoong, saat Yunnie kelas 3 SMA.,aku baru duduk di bangku kelas 2 SMA. Jarangnya pertemuan kami membuatku akhirnya menghampiri tempat tinggal Yunnie, walau jauh tapi tidak apa, besok sudah liburan sekolah, aku sekalian bisa menginap disana. Karena kampus Yunnie jauh, dia menyewa apartemen disana aku pun diberikan kuncinya, hehe
Aku pun menuju apartemen Yunnie, aku ingin membuatnya terkejut, tapi sepertinya aku yang harus terkejut dengan kenyataan yang harus kuterima, Yunnie sedang bergumul mesra dengan seorang wanita, dia sangat cantik, wajar Yunnie mencintainya, tidak sepertiku yang seorang pria, aku pun memutuskan untuk pulang tanpa mengatakan apapun, karena aku sadar Yunnie tidak pernah bilang mencintaiku, bahkan saat kami sedang berhubungan badan sekalipun dari awal hanya aku yang mencintainya, aku tidak punya hak untuk protes.
Setelah kejadian itu aku mencoba untuk tetap tersenyum dan menjalani kehidupan seperti biasa, hingga hari kelulusan hubunganku masih berjalan seperti biasa dengan Yunnie..
Aku pun mengunjungi rumah Yunnie untuk memberikan kejutan bahwa aku lulus dan diterima untuk masuk ke kampus Yunnie, berhubung ia sedang berlibur dan tinggal dirumah kedua orangtuanya, tapi sepertinya waktu terulang kembali, Yunnie lebih jago dalam memberi kejutan..Bayi, anak Yunnie yang sedang diperdebatkan oleh orang tua Yunnie dan Yunnie.
Aku tau pasti itu anak Yunnie dengan wanita itu, wanita yang waktu itu bergumul dengan Yunnie, wanita yang selalu ada di dekat Yunnie..
Mereka sibuk berdebat, hingga mereka menyadari aku telah berdiri cukup lama mendengarkan perdebatan mereka, cukup lama untuk memahami apa yang terjadi.Mereka tidak marah besar karena bayi tersebut tapi mereka sedang berdebat siapa yang akan mengurus bayi tersebut, orang tua Yunnie sangat sibuk kalau kalian tau, mereka bahkan jarang dirumah, selalu pergi keluar negeri mengurus usaha mereka, Yunnie pun sibuk bekerja diperusahaan keluarga dan mengurus kuliahnya...
Saat tersadar aku disana, mereka terdiam, Yunnie langsung melihatku dengan matanya yang entah apa arti dari tatapan matanya, aku hanya mencoba tersenyum kepadanya, aku mencoba menerima semua dengan senyum dihatiku, mereka tetap terdiam sampai aku mengeluarkan solusi masalah mereka..
"Joogie bisa merawat bayi itu, asal Yunnie menikahi Joogie"
Karna ucapan itu lah, aku harus merasakan sakit yang lebih sakit lagi, hampir semua keluarga Yunnie mencaciku, bahkan orang tua Yunnie pun, mereka tidak tau bahwa aku kekasih Yunnie., aku yang disakiti disini, tapi mereka mengganggapku mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Aku memang tidak tau diri, aku terima mereka menghina dan mencaciku, aku sadar aku pantas menerimanya, mana ada orang bodoh yang tetap mencintai pria yang telah menghianatinya bahkan penghianatan tersebut menghasilkan buah cinta mereka..Bodo.,aku memang manusia terbodoh..
Kami pun menikah secara tertutup, keluarga Jung mengadakan pernikahan secara tertutup, mereka pasti malu menikahkan anak kebanggaan mereka dengan pria yang tidak jelas asal usulnya, dan bergender sama dengan anak mereka, mereka terpaksa demi cucu mereka., penerus keluarga Jung., aku istrinya tapi nyatanya aku hanyalah pembantu dikeluarga ini, bahkan seingatku selama 5 tahun bahkan aku tidak pernah makan dimeja makan bersama mereka..Nasib bodoh yang selalu aku tangisi, tapi itu jalan yang dulu ku putuskan sendiri, semua harus aku terima, aku hanya berharap aku bisa mendapatkan sedikit kebahagiaan di desa kecil ini, aku tidak boleh egois lagi, mereka semua patut bahagia, dan aku bukan bagian dari kebahagian mereka...
"Jooggie...Jooggie..." pangggil Hwang, membuyarkan lamunanku
"Ahjumma" ucapku sambil tersenyum
"Jooggie, tidak baik melamun, dari tadi ahjuma liat kamu asik sendiri, ayo kita bantu yang lain" ajak Ahjumma Hwang
Aku pun memutuskan segera membantu mereka.
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Adakah Ruang Untukku???
Fanfiction5 tahun, menurutku bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah penantian...Aku hanya berharap ada keajaiban untuk orang sepertiku, tapi semua hanyalah anggan-anggan, karena tidak ada kebahagiaan bagi orang sepertiku.... Peringatan!!! Cerita ini tentang...