POV Minnie
Jika kalian bertanya tentang umma, maka ia adalah sosok yang sangat luar biasa dimataku, aku memang masihlah anak kecil tapi jangan remehkan otak Minnie yah, Minnie tuh anak terpintar di kelas. Aku tau ummaku selalu diperlakukan tidak adil, akupun tau bahwa dia bukan umma kandungku, tapi yang aku tau dia adalah orang yang merawatku dari kecil, bahkan dari aku lahir ke dunia ini, liat saja foto-fotoku yang selalu didampingi olehnya.
Aku tidak tau bagaimana perasaan umma, setiap ia selalu disakiti oleh Appa, Halmoni bahkan Harabojie walau tidak sesering dulu. Entah mengapa mereka jadi lebih jarang menyiksa umma, sejak umma terbangun dari tidur panjangnya.
Umma orang yang sangat kusayangi melebihi apapun, aku sering diejek dan diganggu teman-temanku yang sirik, biasa anak zaman sekarang pada suka sirik tidak boleh liat orang lebih oke kayak Minnie begini, jadi sirik mereka sama Minnie yang tampan, pintar dan kaya ini. Hehehe
Aku tidak pernah ingin tau sekalipun mengenai umma kandungku, karena bagiku Jae umma adalah ummaku, dia segalanya untukku, dia yang selalu merawat dan menjagaku, Jae umma sangat baik walau terdengar aneh seorang pria di panggil umma, tapi aku nyaman memanggilnya umma, karena dia ummaku, umma terbaik di dunia.
Sampai umma kandungku datang dan membuatku tau bahwa kehadiranku hanya memberikan sakit kepada umma yang kusayangi, aku anak selingkuhan appaku, aku anak yang membuat Jae umma tersakiti. Walau wajahku lebih dominan ke Appa, tapi aku tau ada bagian dari umma kandungku yang terlihat di wajahku.
Aku akhirnya tau mengapa kadang umma terlihat ingin menangis saat melihat wajahku, pernah berapa kali umma menangis di depanku, sambil menyentuh wajahku, saat itu aku tidak mengerti mengapa umma tampak sedih, tapi sekarang aku mengerti wajahku mengingatkannya tentang penghianatan appaku. Kehadiranku menyakiti umma yang paling kusayangi.
Mengetahui hal tersebut, membuatku sedikit menjauh dari umma, bukan karena aku lebih menyukai umma kandungku tapi aku tidak ingin membuat umma sedih karena melihat wajahku terus, pasti sakit nee. Minnie tidak mau umma sedih karena minnie. Minnie pun setuju untuk berlibur dengan umma kandung Minnie bersama yang lain, liburannya tidak merasa menyenangkan bahkan lebih menyenangkan saat bermain ditaman bersama Jae umma, lebih menyenangkan saat tidur dalam pelukan umma.
Akhirnya Minnie kembali umma, maafkan minnie nee, sudah menjauhi umma, sekarang minnie tau tidak baik menjauhi umma, karena minnie merasa sepi tanpa umma. Walau minnie tau mungkin melihat wajah minnie umma sedih, tapi minnie tetap ingin selalu di dekat umma. Tapi umma pergi meninggalkan minnie, umma pergi karena minnie nakal. Rasanya dunia minnie seperti hilang, mungkin ini yang dirasakan Hachi saat mencari ibunya, saat ia berpisah dengan ibunya, kalian tau Hachi, ituloh lebah yang mencari ibunya, masa tidak tau, kayak tidak pernah kecil deh.
Hari-hari tanpa umma rasanya tidak menyenangkan tidak ada yang menemaniku tidur, tidak ada yang memasakkan makanan yang lezat, tidak ada yang menghiburku saat teman-temanku sirik padaku, tidak ada yang menyemagatiku saat sedang belajar, tidak ada yang selalu menghiburku saat kesepian dirumah tanpa Appa, Haraboji dan Halmonie. Hanya ada umma kandungku yang semenjak umma pergi selalu datang ke rumah. Dia selalu mendekatiku, tapi dia jahat, aku tidak mau punya umma sepertinya. Dia sering memukulku saat tidak ada Appa atau yang lain di dekatku, dia jahat, aku tidak suka padanya.
"Minnie ayo makan" panggil Ahra ahjumma
Tapi aku sedang malas menyautinya, ahjumma menyebalkan, aku tidak suka dengannya. Melihat aku hanya diam saja, ia langsung menarikku dengan paksa untuk duduk di ruang makan.
"Minnie, umma tuh berbicara padamu, jangan kurang ajar, ingat aku ummamu, umma kandungmu, jadi kamu harus menghargaiku" ucap ahjumma sambil menjewer dan memukul kepalaku dengan tangannya, aku hanya bisa diam apa yang bisa kulakukan aku hanyalah anak kecil sepintar apapun diriku, disini tidak ada umma yang selalu membelaku,hikksss
Aku pun akhirnya menangis tapi mencoba untuk menahannya karena kata umma seorang pria tidak boleh cengeng.
Melihatku seperti menahan tangis membuat Ahra ahjumma semakin kesal melihatku dan ingin memukulku kembali, untung Haraboji datang bersama Halmonie, Ahra ahjumma langsung terdiam dan menyalahkan kuterus bilang kalau aku nakal, padahalkan Minnie tidak nakal.
Tidak lama Appa pun datang mengusir Ahra ahjumma dan menyuruhnya untuk tidak datang kembali ke sini, aku sangat bersyukur jika Ahra ahjumma tidak datang kembali kesini, dia memang umma kandungku tapi dia tidak menyayangiku seperti umma menyayangiku.
Appa pun langsung menghampiriku
"Minnie sayang" ucap Appa sambil mengambilku dalam gendongan Halmonie, selama pertengkaran mereka Halmonie terus mengelusku dan menutup telingaku agar aku tidak mendengar pembicaran mereka, agar aku tidak bertambah ketakutan dan sedih.
"Minnie mau umma, appa...Minnie rindu umma appa, biasa umma selalu menemani minnie saat tidur bahkan kalau minnie mimpi buruk pasti umma membuatkan minnie susu coklat, saat minnie tidak nafsu makan pasti umma membuat makanan yang enak dan lucu appa, hingga minnie jadi lapar melihatnya, saat minnie sakit umma pasti memeluk minnie dan menciumi minnie appa, umma pun tidak pernah memukul minnie, bahkan umma selalu tersenyum dan memeluk minnie apapun yang minnie lakukan dan memaafkan kesalahan minnie... Minnie mohon appa,bawa umma pulang, minnie rindu sekali dengan ummma" ucapku kepada Appaku, jujur baru seminggu tanpa umma membuatku sangat merindukannya, sangat dan sangat merindukan umma, minnie rindu umma,umma kapan kembali nee
"Appa pasti akan mencari umma, jadi Minnie yang sabar yah tunggu umma kembali kesini bersama kita, Minnie tidak boleh cenggeng nanti umma tidak suka melihatnya" ucap Appa sambil mengelus kepalali
Mendengar appa berkata begitu aku jadi ingat umma bilang seorang pria tidak boleh cenggeng nanti burungnya bisa hilang, aduh minnie masih sayang burung minnie, akupun langsung mengusap air mata dimataku. Setelah aku berbicara mengenai burung mereka semua tertawa dan appa mengajakku makan diluar, asik makan diluar.
Sekembalinya dari makan diluar, aku langsung membersihkan diri dan tidur dikamarku, kamar yang biasa umma menemaniku sebelum tidur, umma tersayangku. Tapi sekarang umma tidak ada. Aku pun berdoa sebelum tidur kata umma aku harus berdoa sebelum tidur supaya tidak mimpi buruk. Pertama kali bermimpi buruk umma ada disampingku dan menjagaku karena aku sangat takut.
"Ummaaa" teriakku karena mimpi buruk, selama berapa hari ini aku sering bermimpi buruk, sehingga umma selalu tidur disampingku,menjagaku.
"Minnie, umma disini sayang" ucap umma sambil membawaku dalam pelukannya yang sangat hangat dan nyaman
"Minnie takut umma, ada monster yang mau pukul Minnie, umma"aduku kepada Umma
"Mana monsternya, biar umma pukul monsternya, masa anak tampan umma mau dipukul" ucap umma sambil menciumi seluruh wajahku membuatku terkikih geli
"heheheeh, umma, geli ummma, minnie memang tampan umma, maka itu monster itu ganggu minnie" ucapku lagi
"Tenang nanti kalau monster datang panggil umma nen, nanti umma masuk kedalam mimpi minnie jagain minnie, kan umma disamping minnie,oke" ucap umma ku sambil tersenyum kepadaku
Senyum umma memang paling terbaik didunia, senyum umma yang selalu dapat membuatku tenang, hehe
"Siap kapten umma, Pangeran tampanmu ini akan melaporkan jika ada mosnter yang datang" ucapku sambil beradegan memberi hormat kepada umma
"Oke...oke..pangeran tampan laporan diterima, sekarang mari kita tidur, sebelum tidur ayo kita berdoa" ucap ummaku sambil memberihormat juga padaku
"Berdoa??" tanyaku
"Berdoa sayang supaya Kami-sama selalu melindungi kita, supaya minnie tidak mimpi buruk lagi, oke" ucap ummaku
Semenjak itulah aku selalu berdoa sebelum tidur, oyasumi umma,semoga kita bertemu dalam mimpi, minnie rindu sekali dengan umma....
Tbc ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Adakah Ruang Untukku???
Fiksi Penggemar5 tahun, menurutku bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah penantian...Aku hanya berharap ada keajaiban untuk orang sepertiku, tapi semua hanyalah anggan-anggan, karena tidak ada kebahagiaan bagi orang sepertiku.... Peringatan!!! Cerita ini tentang...