Pov Yunho
Aku tidak tau bagaimana semua ini menjadi begini, aku dekat denganya saat kelas 3 SMA, saat itu aku sering bertemu dan berinteraksi dengannya, saat di dekatnya aku merasa nyaman, dia orang yang ceria dan selalu membuat orang di dekatnya merasakan kebahagiaan, hingga akupun menerima perasaannya, dia pacar pertamaku Kim Jaejoong, hubungan kami mungkin tidak setabu tanggapan orang-orang yang hidup di zaman dulu, sekarang sudah banyak orang yang menerima hubungan seperti ini. Tidak terasa akhirnya hari kelulusan SMA ku, aku memutuskan melanjutkan kuliahku dikampus terfavorit, walau itu membuatku susah bertemu dengan pacarku, Jaejoong tidak marah bahkan dia terlihat bahagia saat aku memberitahukannya bahwa aku diterima dikampus tersebut.
Disinilah hidupku berubah, aku tergoda dengan wanita lain, menghianati cinta tulus darinya, aku terbuai dengan keindahan yang ditawarkannya, hingga tanpa ku sadari aku mulai mengabaikan kekasihku, orang yang selalu menyemangatiku dan tidak pernah menuntutku. Hingga hari itu aku tersadar betapa kejamnya diriku, selesai melakukan pergumulan panas dengan selingkuhanku Go Ahra, dia wanita tercantik dikampus, banyak pria yang menyukainya tapi Ahra menyukaiku dan terus mengodaku, aku pun mulai tergoda padanya.,hingga hubungan kamipun terjalin tanpa status yang jelas.
Selesai bergumul panas dengan Ahra, aku menemukan bungkusan makan di dapur, apakah Umma yang datang, itu yang aku pikirkan hingga aku menemukan gantungan HP yang sanggatku ingat, karena itu pemberianku untuk Jaejoong, pacarku, dia melihatnya, melihatku bersama Ahra...Aku hanya dapat terdiam selama berapa hari dan merasa aku telah menjadi orang terjahat di dunia ini. Aku pun memberanikan diri menemuinya, aku terima jika ia ingin memukul bahkan memakiku, tapi hanya senyum tulus yang dia berikan, dia pun berbicara seperti biasa dan menggangap apa yang kulakulan tidak pernah terjadi...
Aku sadar tidak seharusnya aku bersikap tidak adil padanya, aku pun mengakhiri hubungan tanpa statusku dengan Ahra, aku tidak ingin lebih menyakitinya lagi. Melihatnya tersenyum seakan memberikan banyak pukulan dihatiku.
Hingga masalah itu datang, seorang bayi muncul di depan rumah orang tua ku, dengan sepucuk surat dari Ahra bahwa ia menyerahkan anak kami diurus olehku, karena dia ingin mengejar cita-citanya. Orang tua ku sangat marah dan sekaligus pusing, siapa yang akan mengurus bayi ini, bahkan bagaimana jika orang-orang tau anak mereka telah menghamili anak orang, berbagai pikiran menghampiri kedua orang tuaku, hingga kami sadar ada dia yang mendengarkan pembicaraan kami, entah berapa lama dia berdiri disana. Dia tersenyum kembali kepadaku saat aku menatapnya..Senyum itu, senyum penuh dengan kekecewaan, sekali lagi aku menyakitinya, seakan aku tercipta untuk menyakiti dirinya.
Kim Jaejoong, aku tidak tau terbuat dari apa hatinya, hingga ia menawarkan diri merawat bayi hasil perselingkuhanku.,hanya demi menikahinya, aku melihatnya di caci dan dimaki oleh seluruh kerabat keluargaku yang mengetahui hal ini, dia disakiti oleh keluargaku, aku merasa sangat jahat bahkan tidak sekalipun aku membelanya, aku merasa tidak pantas membelanya, karena akulah penyebab ia disakiti, akulah orang yang paling menyakitinya.
Dua tahun setelah pernikahan kami, semua berjalan seperti biasa, aku sudah lulus kuliah, sekarang sudah menjadi CEO diperusahaan keluargaku, banyak para wanita yang mendekatiku, bahkan orang tuaku pun terkesan sering menjodohkanku dengan wanita, bahkan di depan Jaejoong sekalipun., aku tidak pernah menerima mereka, tapi aku pun tidak pernah menolak mereka, aku ingin Jaejoong melarangku bersama mereka, tapi tidak pernah sekalipun ia melarangku, bahkan ia tidak pernah mengeluh dengan sikapku yang seakan menganggapnya seperti pelacurku, aku sering bersikap kasar saat kami berhubungan, aku kesal dan meluapkan emosiku kepadanya, aku berharap dia memakiku, tapi ia hanya tersenyum dan selalu bersikap baik kepadaku bahkan saat ia diperlakukan seperti pembantu oleh keluargaku ia tidak pernah mengeluh kepadaku. Ia selalu tersenyum dan melakulan segala hal dengan baik bahkan saat dia sedang terluka sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adakah Ruang Untukku???
Fanfiction5 tahun, menurutku bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah penantian...Aku hanya berharap ada keajaiban untuk orang sepertiku, tapi semua hanyalah anggan-anggan, karena tidak ada kebahagiaan bagi orang sepertiku.... Peringatan!!! Cerita ini tentang...