yeolhan

249 22 1
                                    

Senin. Satu kata yang cukup menyeramkan bagi beberapa siswa yang sangat anti dengan upacara rutinitas yang dilakukan pada setiap hari Senin.

Niat membolos pun tersemat dibenak beberapa siswa yang memang anti pada hari Senin.

Namun, niat tinggallah niat.

Tak satu pun dari mereka yang berani membolos upacara hari Senin, dikarenakan beberapa guru killer yang ditugaskan untuk mengecek dan memeriksa setiap ruangan yang ada di penjuru sekolah.

Upacara berlangsung selama 1 jam. Namun, walaupun hanya 1 jam, itu cukup menguras energi anggota PMR. Anggota PMR yang bertugas pun sampai kewalahan menangani beberapa siswa yang pingsan saat upacara berlangsung.

"D.o, kumpul bentar ya? Ada info penting." ujar Xiumin setelah menahan lengan D.o yang baru saja membopong seorang siswi ke UKS.

"Hmm?" D.o bergumam dengan sorot kebingungan, membuat Xiumin terkekeh.

"Kumpul bentar." ulang Xiumin.

D.o melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu mengangguk cepat.

•••

Sehun berdiri tegak dihadapan kelas XI-Bahasa 1 dengan kedua tangan yang berada di dalam kantong celananya. Sesekali, Sehun menghela nafas ketika yang dikunjung tak kunjung datang juga.

Sehun melirik jam tangan yang melilit di pergelangan tangan kirinya. '08.30,'
Bisik hati kecil Sehun.

Sesekali, Sehun membenarkan posisi kaca mata yang melorot dari pangkal hidungnya.

"Lo nyari siapa?" tanya Kai yang baru saja selesai melaksanakan piket hariannya.

Sehun sempat terkedu ketika Kai tiba-tiba keluar dari kelas dan bertanya padanya.

"Gue nyari D.o" jawab Sehun.

"D.o?"

Sehun mengangguk mengiyakan.

"Palingan juga masih di UKS." kata Kai dengan lugasnya.

"UKS?"

"Yups."

"Biasanya, dia kalo balik ke kelas jam berapa? Gue boleh nunggu gak?" tanya Sehun.

"Palingan, lima atau sepuluh menit lagi juga dia datang. Terserah lo mau nunggu atau nggak. Gue masuk dulu." kata Kai sambil menepuk pundak Sehun dan kembali ke dalam kelas.

Sehun terdiam dengan tatapan yang tak lepas dari punggung Kai yang menghilang di balik pintu kelas.

Bertepatan dengan masuknya Kai ke dalam kelas, D.o pun datang sebotol minyak kayu putih berukuran kecil di tangannya. Senyum yang menghiasi bibir D.o selama perjalanan memudar ketika ia mendapati Sehun sedang berdiri di depan kelasnya.

Kaki D.o terasa lemas, seakan tak berpenyangga. Namun dengan segala upaya, D.o tetap berjalan menuju pintu kelasnya dengan tatapan acuhnya, berpura-pura tak melihat keberadaan Sehun disana.

"D.o" Sehun mencekal tangan D.o yang akan melewatinya.

"Aku mau ngomong sama kamu." kata Sehun pelan.

"Tapi aku nggak mau ngomong sama kamu." balas D.o ketus.

"Bentar aja, D.o" pinta Sehun dengan wajah memelasnya.

- KAISOO LOVE STORY -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang