wol

243 24 2
                                    

"Bertepatan dengan hari pertambahan umur gue hari ini, gue mau berterima kasih sama seseorang yang berarti dalam hidup gue selama setahun terakhir ini." ucap Sehun di atas panggung.

Tak bisa dielakkan, pipi D.o bersemu merah saat sederet kalimat itu masuk ke indera pendengarannya.

"Ngapain blushing?" tanya Kai sarkastik.

"An-ani." D.o menggeleng cepat sembari menangkup kedua pipinya dengan tangannya.

"Jangan bilang kalo lo kegeeran. Gue berani taruhan kalau orang yang dia maksud itu bukan lo." kata Kai sambil bersidekap, menunggu Sehun melanjutkan kata-kata ajaib yang mampu membuat D.o salah tingkah sendiri.

"Naegi?"

Kai mengangguk cepat, tangannya segera merogoh tuxedo navy nya dan mengeluarkan selembar uang berwarna merah muda.
"Seratus ribu dari gue."

Tak mau kalah, D.o pun merogoh tas kecil bawaannya dan mengeluarkan selembar uang berwarna biru.
"Gue cuma ada lima puluh ribu." bibirnya mengerucut manyun seusai berucap.

Kai menyungging senyum jahilnya. Tanpa basa-basi, tangan Kai langsung menyambar uang bernominal lima puluh ribu itu dari tangan D.o
"Lima puluh ribu pun, jadi."

"Gimawo, e Kim Jyura. Orang yang selama setahun ini setia menemani gue. Yang selama setahun belakangan ini selalu setia menemani gue." ujar Sehun dengan jelasnya.

Bola mata D.o melebar, tak menyangka bahwa Jyura lah orang yang dimaksud Sehun, bukan dirinya.

"Tuh kan, gue bilang juga ap--"

"Sehun belum selesai ngomong, Kai." sambar D.o secepat kilat.

Cheongnyeon dengan tuxedo navy itu pun berdecak sinis seraya mengantongi tangan kanannya dalam saku celana jeans hitamnya.

Sementara, D.o hanya bisa mengigit bibir bawahnya, tangannya juga tak bisa diam. Kedua tangan D.o sibuk meremas tali tas kecilnya, bahkan telapak tangan sonyeo itu sudah mulai dibanjiri keringat kegugupannya.

"Ama, hari ini juga, gue bakalan meresmikan hubungan gue dan Jyura yang memang bisa dibilang gantung sejak lama." ujar Sehun sekali lagi.

Sseun.

Mujabihan.

Apeugo.

D.o tertunduk saat mendengar kalimat itu menelusuri pendengarannya. Apakah Sehun sengaja mengundangnya untuk menyaksikan suatu kenyataan pahit yang baru terkuak ini?

D.o bisa merasakan matanya mulai dipenuhi dengan genangan air yang sebentar lagi tumpah, membasahi pipinya.

Kai mendengus sinis, tak menyangka tebakannya tepat mengenai sasaran.

Kai melirik D.o yang sedang berdiri tepat disampingnya.
Terlihat oleh Kai, bibir dengan polesan lippglos itu terlihat bergetar. Entah menahan rasa sakit atau menahan rasa dingin.

Tangan mungil D.o mengepal, tak tahan dengan suasana panas ini.
D.o pun memilih berbalik dan berlari meninggalkan acara ulang tahun Sehun.

•••

Kaki D.o berdiri tepat dibawah tiang lampu yang menjulang tinggi di depan rumah Sehun.

D.o mengusap air matanya kasar, tak peduli lagi jika riasannya luntur atau berantakan. D.o menundukkan kepalanya, bahunya bergetar menahan tangis agar tak mengeluarkan suara yang bisa menarik perhatian orang yang berlalu lalang.

"D.o, ikut gue."

Kai yang baru datang, langsung menarik D.o masuk kedalam mobil bawaannya. Dan D.o tak melayangkan protes andalannya, malah menuruti setiap perintah yang dilontarkan Kai padanya.

- KAISOO LOVE STORY -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang