11 Ikeh-Ikeh Kimochi

729 32 13
                                    

Happy Reading,


Bandung sore ini sedang dingin-dinginnya karena diluar sedang hujan, aku sedang bermalas-malasan diatas ranjang milik Ammar, Percayalah walaupun belum ada dua hari aku tidak bertemu dengannya, aku sudah rindu. Kalau ada orang bertanya rindu itu apa? Maka jawabannya adalah Ammar. Tapi aku tidak ingin terlalu menunjukkannya, aku tidak mau ia terlalu percaya diri karena tau aku hampir mati ketika tidak berada didekatnya karena menahan rindu.

Kini ia sedang memainkan anak rambutku yang berada di wajahku, ketika seperti ini rasanya aku ingin mengorek isi kepalanya, aku ingin tau apa yang sedang ia pikirkan ketika sedang bersamaku. Apakah ia sama tersisksanya ketika tidak bertemu denganku? Atau ia hanya ingin bertemu denganku demi sentuhan fisik?

"Kamu mikirin apasih?" ia bertanya dan sukses membuyarkan lamunanku.

"Kamu!" Jawabku cepat dan langsung membuatnya tersenyum dan mengecup puncak kepalaku.

"Kenapa mikirin aku? Kan aku didepan kamu"

"Ya nggaktau Mar, otakku penuh oleh kamu" Kataku terus terang, ya memang begitu adanya.

"Dih bisa aja" Ammar tersipu? Haha lucu sekali, kini aku mencium keningnya, hidung, kedua pipi, dan terakhir bibirnya. Kenapa sih dia itu kissable banget? Itu sangat membuatku heran.

Lalu ia menghujaniku ciuman di bibirku, bukan ciuman yang melumat seperti biasanya. Hanya ciuman sekilas yang dilakukan berkali-kali. Oh how cute he is!

"Far?"

"Mmhh"

"Kamu stay kan malem ini?"

"Kayaknya sih enggak, kan besok pagi ngantor"

"Yaaahhh" ia memelas seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya. "Yaudah, tapi besok dinner sama aku ya?"

"Mau nggak yaaaa" aku memasang muka jahil sambil memperhatikan wajahnya yang tengah menunggu jawabanku "Ya mau lah hahaha kan dibayarin". Aku memutuskan bangun dan duduk di tepi ranjang sambil mengikat rambutku, "Mar, kamu mau makan apa? Aku nanti jam 7 balik ya?"

Aku menunggu jawabannya, tapi ia tak kunjung menjawab. "Mar, kok bengong sih?"

"Far, kamu kalo di tempat umum jangan berani-beraninya nguncir rambut"

"Hah?"

"Udah nurut aja, kamu kelewat cantik kalo lagi nguncir rambut gitu"

"Aku kan emang selalu cantik" Kataku dengan dua jari telunjuk di kedua pipiku. "Mar kamu tuh mau makan apa? Biar ku masakin sebelum pulang ntar"

"Apa aja yang kamu bikinin pasti aku makan Far" ketika aku akan berdiri, ia tiba-tiba menarik tanganku dan membuatku terjatuh di pelukannya lagi "Masaknya nanti aja, kita kan belum sayang-sayangan hehehe" aku melihat ia nyengir seperti kuda. Nope. Dia terlalu tampan untuk seekor kuda.

"Tadi katanya capek habis futsal?"

"Ya capek sih, tapi mau gimana? Udah nyoba nahan dari tadi tapi tetep aja kebayang pengen nelanjangin kamu hehe" ia sudah menarik-narik bajuku "Ya? Ya? Ya? Mau ya? Sekaliiiii aja. Pleaseeeee"

Aku hanya tersenyum melihat kelakuannya, belum memberikan jawaban ia sudah mengangkat bajuku

***

Jam 6 sore, aku sedang sibuk memasak didapur sementara Ammar mandi seusai bercinta tadi. Berhubung Ammar mau-mau aja aku masakin apapun, aku mau masak Italian food yang bisa dibilang cepet dan nggak ribet. Kebetulan tadi sepulang dari bandara, aku sempat membeli bahan buat dimasak di apartemen Ammar karena aku emang lagi pengen makanan italia, I don't mean to be cocky but Im good at western food.

Caught the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang