Kejutan Lain

57 1 3
                                    

Hello
Happy reading ya
Semoga cerita ini dapat menghibur
Don't forget vote and comments
Ikuti kisah Yaca sampai akhir
😃🙏🙏🙏😀

O(≧∇≦)O

Terik sang surya menemani semangat siswa-siswi yang tengah melakukan olahraga di jam pertama ini. Yaca dengan bola basket yang ia pegang, asyik mengelap peluh yang menetes di keningnya. Setelah selesai melakukan shooting Yaca langsung duduk dan melempar bola basket kepada Alya yang dari tadi cekikikan tidak jelas. Yaca tersenyum dalam sela teriknya matahari, kemarin malam sungguh mengesankan. Setelah dari restoran untuk merayakan ulang tahun, mereka tidak langsung pulang melainkan menghabiskan waktu untuk karaoke hingga tengah malam. Walau demikian, hari ini Yaca masih tetap bugar dengan aktivitas bermain basket. Tapi ada yang aneh, kelasnya hari ini mendapat pelajaran olahraga begitu juga dengan kelas Adit. Dan ia tidak menemukan sosok si menyebalkan Reyka. Padahal Yaca ingin menjelaskan apa yang ia lakukan malam itu. Sampai saat ini, Yaca tidak sempat menjelaskan apa-apa dan waktu telah berlalu cukup lama. Hingga sekarang mereka telah berada di semester lima. Apa mungkin Reyka telah melupakan kejadian malam itu? Ah, itu lebih baik dibanding cowok itu mengingat hal yang memalukan itu. Dapat diakui bahwa Yaca sangat ketakutan ketika malam dimana Alexa mengancamnya itu dan ia membutuhkan seseorang untuk menghilangkan rasa takut yang menderanya. Dan orang itu malah Reyka. Yah, Yaca merasa bahwa tangan Reyka hangat. Tunggu dulu! Apa yang dipikirkan oleh cewek ini? Yaca menggeleng keras, mencoba mengenyahkan pikirannya tentang Reyka si menyebalkan.

"Lo kenapa Ca, geleng-geleng kayak diskoan nggak jelas gitu?" Tanya Lika asal jeplak.

Yaca menghentikan aktivitas langkanya ini dan menatap Lika dengan wajah judes. Cewek satu ini memang sangat pandai merusak mood Yaca. Dengan cengiran tanpa dosa Lika mencoba menghilangkan wajah judes Yaca. Namun cewek itu malah mengalihkan pandangan. Kejahilan Lika bertambah sekarang cewek itu menarik lengan seragam Yaca, semakin membuat Yaca geram ingin memukul kepala Lika. Akhirnya Lika meminta maaf dengan menyatukan kedua telapak tangannya, karena Yaca semakin menunjukkan wajah super judes.

"Gue beliin minum ya." Ujar Bayu yang tiba-tiba sudah berada disamping Yaca.

Entah sejak kapan cowok itu datang? Tiba-tiba sudah ada diantara mereka dan menawarkan diri untuk membelikan minuman. Yaca hanya mengangguk, ia cukup haus setelah bermain basket.

Lika meninggalkan Yaca ketika melihat Adit yang tengah bermain futsal. Yaca hanya menggeleng melihat tingkah ganjen Lika. Ketika tengah asyik menyaksikan permainan futsal dari kejauhan, Yaca menangkap sosok Reyka yang tengah menggiring bola. Target akhirnya ditemukan. Ternyata Reyka yang ia cari-cari sedang bermain futsal. Yaca akan menemui cowok itu ketika permainan berakhir dan menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Yaca akhirnya termenung mengingat kejadian dimana ia termakan rasa takut.

"Yaca." Cewek itu tersadar ketika Bayu menyodorkan minuman dingin yang tepat mengenai pipinya.

"Bayu ngagetin gue aja. Tapi makasih. Lo nggak main lagi?" Yaca mengambil minuman yang disodorkan Bayu.

"Nggak ah, gue duduk disini aja. Jagain nona muda." Goda Bayu yang berhasil mendapatkan pukulan kecil dari Yaca.

"Jangan panggil gue nona muda, bisa nggak sih? Gue malas kalo lo manggil gue gitu. Entar kalo di denger orang gimana?" Protes Yaca tidak suka dengan panggilan Bayu.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang