DILEMMA

1.7K 98 26
                                    

Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre : Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANK YOU ^^

»»-------------D&E-------------««

"Besok aku harus ke kantor, ada banyak hal yang harus aku urus." Pemberitahuan Donghae menjadi pembuka percakapan mereka siang itu. Ia menghampiri Hyukjae ke meja makan, lalu duduk di sana sambil memperhatikan kegiatan yang dilakukan Hyukjae.

Mendengar itu, Hyukjae hanya mengangguk. Ia sedang sibuk memotong gulungan kimbap yang baru saja dibuatnya menjadi potongan kecil. Percakapan mereka memang tidak pernah jauh-jauh dari urusan kantor, jarang sekali keduanya membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan hubungan mereka—atau dengan kata lain percakapan yang romantis. Percakapan seperti itu biasanya terjadi hanya saat mereka di ranjang. Itu pun tidak seromantis yang dibayangkan, mungkin hanya sepatah atau dua patah kata ungkapan cinta.

Donghae tidak pandai mengucap kata cinta, dia pribadi yang kikuk dan canggung. Hanya ketika dengan Hyukjae, dia bisa bersikap apa adanya. Tapi meski begitu, Donghae tetap tidak bisa memulai percakapan yang romantis. Untungnya, Hyukjae tidak pernah mempermasalahkannya, karena ia sendiri juga tidak begitu suka dengan hal-hal seperti itu. Hyukjae menyukai Donghae apa adanya, ia tidak keberatan dengan sikap kikuk dan canggung Donghae.

Berbeda dengan pribadi Donghae yang kikuk dan canggung, Hyukjae merupakan pribadi yang menyenangkan. Dia bisa berbaur dan mudah beradaptasi dengan orang lain. Sikap dan kepribadiannya yang menyenangkan dan mudah berbaur itu, mempermudah pekerjaan Hyukjae yang memang mengharuskannya beramah-tamah dan bernegosiasi dengan orang lain. Tapi terkadang, sikap mudah berbaur Hyukjae mengundang rasa cemburu Donghae. Beberapa kali Donghae pernah mengeluh—dan bahkan marah—ketika Hyukjae terlalu akrab dengan klien mereka. Menurut Donghae, ada kalanya sikap Hyukjae yang terlalu ramah itu sangat berlebihan.

"Kau dengar aku, Hyukjae?" Donghae bertanya setelah melihat Hyukjae tampak tak acuh dengan ucapannya. Ia menarik pergelangan tangan Hyukjae yang sedang memotong gulungan kimbap, mencoba mendapatkan perhatiannya.

Hyukjae menghentikan kegiatannya, lalu melirik Donghae dengan malas. "Di hari Minggu? Urusan apa?"

"Perpindahan kontrak sebuah grup dari agensi lama ke agensi kita."

Hyukjae mendengus sambil melanjutkan memotong kimbap yang tersisa dua gulung lagi. "Bukankah urusan itu sudah diserahkan pada Henry? Mengapa tiba-tiba kau yang turun tangan sendiri?"

Sejujurnya, Hyukjae merasa jengah dengan urusan pekerjaan. Di akhir pekan seperti ini, selalu saja ada pekerjaan mendadak. Mereka tidak pernah bisa benar-benar menikmati waktu libur karena urusan perusahaan. Sudah hampir sebulan ini mereka tidak mendapatkan hari libur dan terus sibuk mengurus pekerjaan yang tidak ada habisnya itu.

"Aku pergi mengurus masalah ini dengannya," Donghae berkata lesu, "Henry bilang, masalahnya cukup rumit karena agensi yang menaungi mereka sekarang tidak mau melepas mereka begitu saja. Jadi, mereka meminta bantuan kita agar masalah kontrak mereka dengan agensi lama cepat selesai. Aku mungkin harus bertemu tim kuasa hukum kita untuk mendiskusikan hal ini."

AFFAIRWhere stories live. Discover now