First Hope

5.2K 269 31
                                    

[Espoir]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Espoir]

^
^
^
^
^

Dipagi yang cerah itu, seorang pemuda tampan menghentikan langkah tepat di tengahjembatan besar. Ia menghela napas panjang sambil menatap nanar pada pada sungaiyang tak terlihat ujungnya. Kemudian, si pemuda mengangkat tas ranselnya,membaliknya, dan membuat isi tas berhamburan ke sungai. Peralatan lukis sepertikuas dengan berbagai ukuran, palet, dan beberapa cat air terjun bebas ke sungaiyang jernih. 

"Hei!" Teriakan itu mengejutkan si pemuda, hingga membuatgenggamannya terhadap tas melemah dan tas ranselnya pun terjatuh ke sungaibersama peralatan lukis lainnya. 

Si pemuda berdecak kesal, lalu menoleh garangpada sumber teriakan. Ia menangkap samar sosok mungil dengan tunik krem yangsedang berjalan mendekatinya. 

"Hei kau! Siapa namamu hah?" tanya si wanitadengan nada tinggi. 

"Jimin ..." jawabnya tanpa sadar, lalu ia menggeleng kuat."Hei, apa urusanmu menanyakan namaku hah?" tanya si pemuda tidak kalah galak. 

"Kau adalah contoh anak muda zaman sekarang yang tidak peduli denganlingkungan! Aku akan melaporkanmu pada polisi!" Wanita muda itu menunjuk wajahJimin tanpa rasa segan sedikit pun. 

Jimin mengernyit. "Apa maksudmu?" "Kautidak sadar dengan apa yang kau lakukan? Lihat itu! Kau mengotori sungai denganbarang-barangmu!" 

Jimin memanjangkan leher untuk melihat benda-benda lukis yangsudah mengambang bersama tas ranselnya. "Apa urusanmu?" ujar Jimin ketus,sambil menatap sinis pada si wanita.

 "Ini adalah tindakan pelecehan terhadaplingkungan! Jadi ini urusanku!" jawab si wanita semakin keras. 

Jimin memutarbola matanya, malas meladeni wanita asing yang mencampuri urusan orang lain. Iaberbalik, mengabaikan si wanita pejuang lingkungan. 

"Hei, hei! Kau mau kemanahah? Kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan ini. Kau tidakdengar aku?" Jimin menggaruk belakang telinganya yang mungkin gatal karenamendengar teriakan wanita asing itu. 

Si wanita bisa saja mengejar Jimin, tapiia sadar bahwa ia hanya akan menghabiskan waktu untuk menangkap Jimin yangacuh. Jadi, wanita itu hanya bisa merengut sambil berdecak kesal. "Awas sajakau ya! Manusia pengotor lingkungan sepertimu akan mendapatkan hukuman!" Wanitaitu masih saja melontarkan sumpah serapah pada Jimin yang tidak menggubris.

...

Temukan lebih banyak lagi dalam Espoir versi eBook
(Only 40k)
Hubungi 0882 7703 0613

^
^
^
^
^

[Espoir]

6 September 2021
<06.14 pm>

[BOOK] EspoirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang