10. Drama.

99 37 20
                                    

"Salah satu alasan cewek suka nonton drama, karena mereka ingin hidupnya penuh dengan drama. Jadi dia bisa nyontek drama apa yang akan dia buat ke depannya"

-Daffa Putro Purnomo-

•••

Kericuhan terjadi di kelas Dea. Dirinya sedang adu bicara dengan perempuan berambut panjang yang kini di kepang dua kesamping.

"Udahlah De. Ngaku aja lo, lo kan yang bilang ke Pak Gani waktu ulangan IPS kemarin." Dia Cassie, wanita berwajah bule itu menunjuk wajah Dea tanpa dosa.

"Loh, dari tadi kan gue udah ngaku kalo emang gue yang bilang terus kenapa? Masalah buat lo?" Dea santai dalam menjawab.

"Yah, jelaslah masalah buat gue. Gue jadi ikut remidi gara - gara lo! Ish...." Cassie sangat kesal rasanya ia ingin menjambak rambut sebahu Dea.

Dea tertawa, "Yah jelas lo ikut remidi. Lo kan nggak kebagian stock otak. Makanya jadi orang itu yang On Time!" Dea mulai emosi.

"Eh, jangan mentang - mentang lo di sukain ama kakak kelas, lo merasa berkuasa gitu? Nggak, nggak akan gue biarin itu terjadi." Cassie masih tak terima karena Dea melaporkannya ke pak Gani sewaktu itu menyalin jawaban Cookie.

Juli yang melihat perdebatan itu, langsung mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan terhadap Daffa.

JulieAquine

Kak Daff. Gawat.... Di kelas, Dea lagi berantem sama Cassie kak. Cepet ke kelas.

Juli bingung harus melakukan apa selain mengirim pesan kepada Daffa. Dirinya melihat Dea bangkit dari kursinya. Aduh, dirinya semakin bingung. Dirinya segera menarik Dea. "Udah De, nanti ketauan guru bisa urusan sama BK lo. Udah ya... Gue mohon."

Dea tertawa, "Gue ladenin orang kayak gini? Sorry nggak level. Cuma habisin tenaga gue doang."

Cassie yang mendengar ucapan Dea, menggepalkan kedua tangannya.

"Trus lo mau kemana?" Tanya Juli bingung.

"Gue kebelet pipis. Jadi mau ke toilet." Jawab Dea dengan santai.

"Makanya Jul, jadi orang itu yang pinter. Jangan bisa nya nebak gerak orang aja. Emangnya di kira nyontek ulangan apa." Setelah mengatakan tersebut, Dea tertawa geli dan segera menjalan keluar kelas.

Juli yang mendengar ucapan Dea hanya bisa menahan tawanya. Sementara Cassie??? Dia menghentakkan kakinya dan berjalan menuju kursinya.

"Awas aja tuh anak. Gue bakal jadiin seblak ayam geprek level 100." Cassie mengatakan itu sambil membuang muka.

Brak....

Pintu kelas yang awalnya tertutup kini di buka dengan sangat keras dari luar, semua pemandangan langsung tertuju ke seseorang yang membuka pintu.

"Dea mana ? Dia nggak apa - apa kan ?" Daffa menyapu pandangannya ke semua arah. Namun dirinya tak menemukan sosok Dea.

"Lo kan, lo yang tadi berantem ama Dea." Tiba - tiba menunjuk ke arah Cassie.

Cassie yang merasa dirinya di tunjuk pun panik. "Ah, nggak kok kak. Dea. Berantemnya bukan sama saya tapi sama Juli."

"Loh? Kok gue sih? Jelas - jelas tadi itu lo yang ngajak Dea berantem. Enak banget lo ngambing hitamin gue." Juli yang tidak terima pun membalas ucapan Cassie dengan nada yang tak kalah keras.

DafdeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang