CHAPTER 1

12.6K 904 134
                                    

[Pyeongchang-dong]

Siapa yang tidak mengenal Pyeongchang-dong, kawasan Beverly Hills versi Korea Selatan yang terletak di lereng gunung Bukhan yang terkenal akan keindahan dan megahnya rumah - rumah disana. Area ini hanya dihuni oleh kalangan elit di Korea Selatan saja seperti politisi, pengusaha, seniman, serta warga negara asing termasuk diplomat.

Biasanya jika kawasan diisi oleh orang - orang kaya raya maka akan menjadi target perampokan dan pencurian, namun dikawasan ini mereka semua takut. Kenapa ? karena tingkat keamanannya sangat tinggi, maka dari itu area ini dianggap sebagai kawasan perumahan terbaik di Korea Selatan.

Tolong catat dan garis bawahi kata terbaik dan yang lebih menguntungkannya lagi tinggal dikawasan ini adalah kau mendapatkan udara yang jauh lebih bersih dibandingkan di Seoul yang semakin hari semakin mengalami efek samping dari polusi udara yang memburuk, udaranya disini sangat sejuk sekitar 2 - 3 derajat lebih dingin dari pada pusat kota, bahkan warga tidak membutuhkan AC di tengah musim panas. Bukankah beruntung sekali jika kau terlahir dari seorang Chaebol.

"Tuan muda, anda ingin pergi kemana ?." Baru saja pria mungil yang dipanggil tuan muda itu memegang knop pintu rumahnya, langkah kakinya sudah lebih dulu dihentikan oleh pelayan pribadinya, dari mana pria yang saat kini usianya sudah setengah abad itu tahu bahwa ia akan pergi ? apakah gerak - geriknya mudah terbaca atau memang pria itu hafal akan sikapnya mengingat ia sudah merawat dirinya sejak kecil hingga tumbuh sebesar ini.

"Aku ingin menemui Taehyung di Cafe." Jawabnya sembari nyengir tanpa dosa dan pria itu hanya mengangguk mengerti.

"Apakah ingin saya antarkan, tuan muda ?"

"Aniyo, aku sudah pesan taksi." Sergahnya cepat dengan bibir yang sedikit dimajukan. Ayolah ia sudah berusia 19 tahun, sudah berani naik bus, kereta dan taksi. Oh jangan lupakan ia juga sudah berani nonton film horor sendirian.

"Baiklah, hati - hati dijalan tuan muda." Setelah membungkukkan badannya untuk memberikan salam hormatnya, anak yang terlahir dari keluarga kaya raya itu tersenyum. Kini dengan big smile miliknya ia berjalan keluar rumah dimana taksi pesanannya menunggu. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya ia sampai ditempat tujuan.

"Ini uangnya Ahjussi, gomawo."

"Aih...ini terlalu banyak, anda cukup membayar 150.000 won saja." Ucap si supir menolak ketika penumpangnya memberikan dirinya 3 lembar uang kertas dengan pecahan nominal 100.000 won tiap lembarnya.

"Tidak apa - apa, terimalah Ahjussi. Tenang saja ini bukan uang haram." Senyum si penumpang begitu manis hingga membuat sang supir meleleh dan terlena. Apakah penumpang di depannya ini manusia ? udah manis, imut, baik dan dermawan di usianya yang kebanyakan masih suka menghamburkan uang untuk hal tidak berguna.

"Terima kasih, semoga Tuhan selalu melindungi mu." Pria mungil itu pun turun dari taksi dan masuk ke dalam Cafe, di Cafe banyak sekali anak muda seusianya makan dan minum sambil memainkan gadgetnya (laptop/Ipad), Cafe ini memang sangat cocok untuk anak - anak muda yang suka nongkrong sembari mengerjakan tugas, bermain game atau sekedar berselencar ke dunia maya.Selain suasana tema yang anak muda banget, harga makan dan minuman yang disajikan juga termasuk murah.

"Tae..." Panggilnya saat melihat sosok pemuda berkulit putih dengan rambut grey lembut yang sangat cocok dengan wajah tampannya sedang sibuk memainkan game di laptopnya.

"Woaahh....Coba lihat, mentang - mentang sudah lulus kau mewarnai rambut mu, Jiminie." Ucapnya yang kaget melihat sahabatnya itu ikut - ikutan mewarnai rambutnya juga, tapi dari sekian banyak warna yang ada di dunia ini kenapa harus warna itu, heran Taehyung pada teman masa kecilnya.

2MOON Season 1 [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang