CHAPTER 14

5.6K 589 102
                                    

Si mungil dengan tatapan teduhnya sedangkan si tampan dengan tatapan penuh cinta. Jika orang lain melihat Suga dan Jimin saat ini pasti akan mengira bahwa mereka sedang menjalin hubungan spesial, apalagi mereka berdua saling melempar senyuman. Jika di ibaratkan dalam drama Korea, moment YoonMin yang sedang saling menatap satu sama lain seperti itu adalah moment yang paling ditunggu - tunggu oleh pemirsa, walaupun adegannya sederhana namun terlihat manis dan penuh makna.

'Sialan!.' Batin Jungkook yang baru saja ingin pergi menghampiri Jimin dan Suga karena sudah tidak tahan melihat moment YoonMin, tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh IU yang entah kapan datangnya, yang jelas tidak ada seorang pun yang menyadari kehadiran IU.

"Jungkook-ah!!." Panggil IU cukup keras hingga membuat Jimin yang tidak menyadari kehadiran Jungkook jadi dapat mendengarnya dan ia pun langsung menoleh.

"Ikut aku sekarang!." Dengan paksa IU menarik tangan Jungkook untuk ikut dengannya ke sebuah ruangan yang sengaja ia pinjam ke panitia.

TAP...
TAP....
Melihat Jungkook pergi bersama dengan IU, kali ini Jimin yang dibuat cemburu. Raut wajah yang semula ceria dan mood dalam kondisi baik seketika langsung bad mood parah, kenapa disaat seperti ini Jimin harus melihat moment Jungkook-IU.

"Jimin." Panggil Suga yang berada dihadapan Jimin tapi di acuhkan olehnya. Sambil menundukkan kepalanya dalam - dalam Jimin memilih sibuk memainkan jemari - jemari mungilnya tanpa tahu bahwa pemuda berkulit putih pucat itu telah menyadari arti tatapan mata Jimin yang sekarang sedang terluka melihat orang yang disukai pergi bersama seorang wanita. Bukankah Suga juga mengalaminya, jadi Suga tahu betapa sakit rasanya melihat hal itu.

"Jaga pikiran mu untuk tetap fokus, Jiminie." Nasehat Suga yang hanya dibalas anggukan saja oleh Jimin. Bagaimana bisa Jimin fokus jika Jungkook bersama dengan IU sekarang. Apa yang mereka bicarakan dan apa yang mereka lakukan saat ini di dalam ruangan ? Berbagai pikiran buruk menghantui Jimin sekarang mengenai Jungkook. Rasanya Jimin ingin mengebrak meja sekeras - kerasnya untuk meluapkan rasa kesal dan amarahnya yang meluap didalam hati.
.
.
.
Ceklek....
IU sengaja mengunci pintu ruang tunggu agar tidak ada siapapun yang dapat menganggu waktu mereka saat ini, karena jujur saja IU sedang serius dan ingin membicarakan hal penting kepada laki - laki yang sudah sejak lama menggantungkan cintanya.

"Aku ingin bertanya pada mu Jungkook-ah."

"Apakah itu penting ? Aku sedang buru - buru." Balas Jungkook acuh dan cuek, kepalanya saat ini sedang dipenuhi oleh Jimin yang masih berduaan dengan Suga tapi wanita didepannya malah datang diwaktu yang tidak tepat.

"Dari dulu sampai sekarang kita selalu bersama, bagaimana perasaan mu kepada ku ?."

"...." Sejenak Jungkook terdiam lalu memandangi gadis didepannya yang begitu cantik dan mempesona. Dari ujung rambut sampai bawah kaki, IU itu sempurna. Mungkin jika Jungkook normal, ia akan mengejar IU namun Jungkook memiliki penyimpangan seksual hingga ia tidak bisa menyayangi seorang wanita sedikit pun, kecuali Ibunya dan calon ibu mertuanya kelak (Nyonya Park, Ibu dari Jimin).

"Kau adalah teman ku." Mata IU langsung terbelak mendengar jawaban Jungkook. Teman? Jadi selama ini Jungkook hanya menganggapnya teman. Sungguh, dibalik sikap Jungkook yang baik dan ramah ternyata ia adalah lelaki paling brengsek yang pernah IU kenal.

"Teman!!! Bagaimana bisa kau mengatakan kita hanya teman setelah semua yang terjadi dulu ?!."

"....." Jungkook kembali terdiam, dulu Jungkook memang sering jalan bersama IU layaknya seorang kekasih seperti; makan malam berdua, nonton, jalan - jalan dan bahkan mereka berdua sering berciuman namun itu semua dilakukan Jungkook tanpa perasaan cinta sama sekali, Jungkook hanya ingin bermain - main atau bisa dibilang kamuflase karena tidak ingin diolok - olok oleh temannya bahwa ia menyukai sesama jenis.

2MOON Season 1 [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang