Gua bener-bener ga fokus sama pelajaran. Gara-gara Jihoon pastinya. Dia ngomong gitu buat apa? Beneran mau pergi? Halah gimana dong.
"Woi!"
"Etai,"
"Kaget gua oon."
"Udah mau pulang,"
"Masih diem aja lau."
"Banyak omong."
Gua langsung beresin buku, terus dimasukin ke tas. Terus jalan ke depan kelas bareng Kyulkyung. Tiba-tiba, ada yang narik tangan gua.
Jihoon.
"ETAI KENAPA?"
"BESOK JALAN BARENG YA!!!"
"Iyaiya udah ah gua ditinggal Kyulkyung nanti."
"Gua mau ngomong bentar dulu nih."
"Di chat bisa kan?"
"Maunya disini!"
"YAUDAH APA?"
"GUA SAYANG SIYEON!"
Gua lebih sayang lu, hoon.
"Iyaiya yaudah dadah."
Gua langsung lari nyusul Kyulkyung yang udah ilang daritadi. Gua sempetin ngeliat ke belakang buat ngeliat Jihoon. Pas gua liat, dia lagi senyum.
Cuma didadahin aja udah seneng
•••
*nyampe rumah*
Nyampe rumah, abang gua gaada. Dia gabolos lagi ternyata. Pulang-pulang gua langsung tepar di kasur. Tiba-tiba gua kepikiran lagi yang diomongin Jihoon tadi di rooftop.
Beneran dia mau pergi?
Line!
Line!
Jihoon?
Bukan, dari OA.
Line!
BISMILLAH DARI JIHOON AAMIIN.
Bener aja, ada line dari Jihoon.
LINE
Parkjihun
SAYANGNYA JIHUUN!!
Gasadar, ujung mulut gua keangkat keatas. Yang artinya, gua senyum.
"SIYEEONN GUA DATEENGG!"
Ganggu tai.
Emang gada gunanya sama sekali lo idup bang.
Gua langsung keluar dari kamar terus teriak ke abang gua.
"BISA GA LU GA BACOT SEHARI?"
"Astagfirullah gasopan kamu ini ya."
"Turunan siapa sih?"
"Elu."
"Lah iya bego."
"Yeon, tau ga?"
"Ape?"
"Lu-"
"Ehm..."
"Napa sih?"
"Elu..."
"GUA KENAPA?"
"Jelek."
Dia langsung lari ngacir ke kamarnya.
"TAI LO PUNYA GINGSUL BADAK AJA BANGGA!"
"GUA PATAHIN GINGSUL LU MAMPUS."
Gua juga langsung balik lagi ke kamar gua. Gua lupa belum jawab line dari Jihoon tadi.
LINE
