12

1.7K 218 15
                                    


MAMPUS JAM SEGINI!

Kemaren, gua janjian jalan sama Jihoon jam 9 pagi.
SEKARANG UDAH JAM 9 LEBIH 4 MENIT WANJER

Bodo bodo bodo

Gua keluar dari kamar.
Ternyata, udah ada Jihoon nungguin disana.

"Noh kebo berbulu baru bangun."

MATI LU BANG

Gua buru-buru ke kamar mandi tanpa ngeliat kanan kiri. Abis itu pake baju terus keluar. Abang gua liatin gua sambil nahan ketawa.

"NAPA LO LIAT LIAT?"

"Jelek."

"EMANG!"

"Bingung kenapa dia bisa suka sama cewe jelek kaya lu."
Dia ngomong gitu sambil nyenggol tangan Jihoon.

"Hahaha cantik ko."
"Yaudah, gua pinjem Siyeon dulu ya."

"Sono,"
"Gausah dibalikin."

"Bngst."

"Noh liat hoon, bahasanya ga bener,"
"Gasopan ke abang sendiri."

"Ba-chod."

Gua langsung jalan keluar rumah biar ga ribut lagi. Jihoon ngikutin dari belakang.

KO JADI GUA YANG NGIMAMIN?

"Mana helmnya cepetan!"

"Udah gasabar mau jalan sama gua ya? Hehe."

"Kalo iya, napa?"
"Udah ah cepetan."

Respon Jihoon, senyum.

"Sini gua pakein."

"Yaudah cepetan."

Respon Jihoon, senyum lagi.

Krek

Abis masangin helm, dia nyubit pipi gua.

GA KUAT GWA TOLONG YOROBUN

"Siyeon sayang,"
"Kalo mau les privat masang helm ke gua aja ya."

"Idih ngada-ngada."

Abis itu, kita langsung jalan.

Ok, kita.

KITA.

SEPASANG KEKASIH.

Mabok cepirit lu yeon ew

Ga kerasa daritadi gua meluk badannya Jihoon.

Anget

Baru beberapa menit, udah nyampe lagi.

"Lah? Cepet banget nyampenya"

"Mau lama-lama meluk gua ya?"

"Najis."

"Najisnya elu tuh berarti iya."

Nah bener.

"Bodolah,"
"Cepetan jalan, gausah banyak bacot."

"AYOOO SIYEON SAYANG!"
Sambil ngomong gitu, Jihoon ngerangkul gua.

Anehnya, gua ga nolak sama sekali.

•••

Gua dibawa Jihoon ke--gua gatau namanya apa. Yang jelas, ini kaya taman gitu. Luas banget, view-nya juga bagus. Cocok buat orang pacaran.
Kaya gua sama Jihoon aja.

Hng:*

"Mau foto ga yeon?"

"Ga,"
"Gua gasuka foto foto."

"Bohong."
"Instagram lu isinya selfie-an lu semua gitu."

Bego lu yeon

"Yaudah."
Gua langsung ngambil hp terus ngarahin hp-nya ke muka gua sama Jihoon. Iya, selfie berdua.

"E-eeh tumben."
"Maksud gua tadi gua fotoin lu, bukan selfie."

Malu gua sial

"Eh?"
"Sori kirain gu-"

"GAPAPA YOK SELFIE LAGI!!"
"SINI DEKET-DEKET SAMA GUA."

"Najis."
"Udah cepetan fotoin gua sendiri."

"Kamu tuh imut-nya sebentar doang ya."
"Kalo jutek, cantik."
"Gabisa ya sehari jelek?"

LU EMANGNYA BISA, GA GANTENG SATU DETIK??!!?

"Gombal."
"Cepetan gua mau foto."

"SIAP IBU NEGARA!"

Cekrek
Cekrek
Cekrek

"PACAR GUA CANTIIIIKKK!"

"Berisik bego."

"Gapapa dong hehe"
"SEKARANG LU FOTOIN GUA!"

Dia langsung narik gua, gatau kemana. Ini kaya di pojok gitu, ada ruangan. Kita di depan ruangannya gitu.

NGGA, KITA GA NGAPA-NGAPAIN.
CUMA FOTO-IN JIHOON DOANG ASLI.
Katanya pengen yang view nya lebih bagus, yaudah.

Abis selesai foto-in Jihoon, kita langsung balik lagi ke tempat tadi. Duduk-duduk, gaada suara sama sekali. Gua sama Jihoon daritadi diem-dieman doang.

Tiba-tiba,
Line!
Line!

Notif dari hp Jihoon. Dia langsung buka hp-nya terus ngetik sesuatu. Gua gatau itu siapa. Kayanya sih dari cowok, semoga. Gua penasaran juga itu siapa. Mau nanya tapi ...
HALAH GATAU LAH.

Tapi, gara-gara tingkat penasaran gua lebih dari dora, gua beraniin diri buat nanya ke Jihoon.

"Siapa, hoon?"

"Biasa, OA."

"Oh."

Rasa penasaran gua mulai reda. Tapi, gua mikir.
Line dari OA ko dijawab?

Oh, mungkin dari Guanlin atau temen-nya yang lain.
Tapi, kalo dari temen cowok, kenapa harus bohong?

Jihoon, lu bukan tipe cowok yang mainin hati cewek kan?

Semoga. -psy

50; pjh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang