Namanya Abel...

13.3K 677 8
                                    

Author's POV

Siang itu Aliya berdiri di halte depan kampusnya, wajahnya masam, dan dia terus-menerus mondar-mandir dengan gelisah. Keringatnya mengalir deras dari ujung kepala sampai leher.

Sejak tadi dia menunggu Iren, mereka janjian nonton Dvd dirumah Aliya sore ini. Tapi sudah hampir empat puluh menit Aliya menunggu di halte, Iren belum muncul-muncul juga.

Aliya semakin gelisah melirik jam tangannya.

Huh, kemana sih lo, Ren! Ga tau apa ini panas banget!

Aliya terus menerus menelepon Iren tapi tetap tidak aktif.

Hingga akhirnya, beberapa saat kemudian seseorang memanggil Aliya dari dalam mobil yang sengaja berhenti tepat di depannya.

"Hey.. Ngapain?" seorang gadis cantik menyapanya dengan ramah.

Aliya tampak kebingungan, kepalanya sedikit menunduk untuk bisa melihat kearah dalam mobil. Matanya menyipit mencoba mengenali siapa gadis yang ada di dalam Subaru hitam itu.

Kacamata hitamnya membuat Aliya semakin tidak bisa mengenali gadis itu.

Seperti bisa membaca pikiran Aliya, gadis itu tertawa sambil melepas kacamata hitamnya.

"Lupa sama gue?"

Aliya melongo, tentu saja dia ingat, kemarin dia baru saja menghancurkan handphone gadis "super model" itu.

"Lo??? Lo yang tempo hari gue tabrak di koridor itu kan?" Aliya bingung setengah mati melihat gadis angkuh itu menyapanya dengan sangat akrab dan ramah. Beda sekali dengan kemarin.

Gadis itu tersenyum, lalu dia membuka lebar-lebar kaca mobilnya supaya lebih leluasa ngomong sama Aliya.

"Syukurlah lo inget gue."

"Lo mau ngapain?" tanyanya lagi. "Ngg, lo ga lagi pengen nagih biaya servis handphone lo kan?? Serius deh, tabungan gue udah mepet banget bulan ini." Aliya mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. Dan tentu saja dengan memasang wajah polos nan manja andalannya.

"Hahahah." Gadis itu tertawa kencang. "Siapa yang mau nagih, di servis juga engga. Nih, masih nyala." gadis itu mengambil handphonenya di dashboard dan memperlihatkannya ke arah Aliya.

Aliya menghela nafas lega.

"Lo kenapa? Dari jauh gue liat uring-uringan ga jelas, lagi ngehindarin debt collector ya?"

"Ih sembarangan! Gue lagi nunggu dijemput temen gue."

"Ciee.. Mau malem mingguan nih??"

"Ngaco. Gue nunggu dijemput Iren, temen gue yang ngaret setengah mampus." gak lama handphone Aliya berdering, "Ehh, sebentar yah?"

Cewek itu mengangguk, dan diam sebentar menunggu Aliya mengangkat telepon.

"Iya Ren,, hah, lo mau ke toko kue dulu!?"

".........."

"Ngapain? Ngambil pesenan nyokap.. trus gue??"

ALIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang