Escapee

7.2K 395 78
                                    

Aliya telah memutuskan dua hal. Pertama dia ingin melupakan cintanya pada Abel, dan yang kedua adalah ingin memberi kesempatan baru pada cinta yang lain agar dia memiliki bahan pengalihan untuk melupakan Abel hingga tuntas.

Walaupun mungkin cinta itu nantinya bukan berasal dari hatinya sendiri, dia tidak peduli.

Setengah mati Aliya memikirkan semuanya, otaknya terus beraktifitas, membuatnya tidak bisa memejamkan matanya lagi malam ini. Kejadian siang tadi masih melekat dengan jelas dalam pikirannya. Membuatnya depresi.

Aliya sadar hubungannya dengan Abel telah berakhir. Abel hanya ingin memainkan perasaannya. Apalagi gadis itu telah membuatnya kecewa karna sudah memaksanya untuk bercinta. Beraninya Abel melakukan itu setelah dia baru saja menyakitinya dengan bermesraan sama Reno.

Sampai kapanpun Aliya tidak akan mau memaafkan pengkhianatan Abel dengan Reno. Dengan meminta Abel pergi dari kehidupannya, semuanya pasti akan berjalan lebih baik. Pasti.

Tidak butuh waktu lama untuk Aliya menjalankan niatnya. Beberapa hari kemudian dia telah resmi menjadi pacar Indra.

Tentu saja Indra gembira bukan main, di minggu-minggu awal hubungan mereka dia bukan hanya tambah sering mendampingi Aliya, tapi juga dengan bangganya memamerkan Aliya pada teman-temannya. Setiap hari, ada saja yang menjadi alasan Indra untuk terus bersama Aliya.

Aliya malas, Aliya bosan, Aliya risih dengan semua yang 'berbau' Indra. Tapi mau tak mau dia harus menjalaninya, itu satu-satunya cara untuk melupakan Abel, setidaknya sampai hatinya bisa sedikit tenang.

Jika suatu saat nanti dia sudah tidak membutuhkan Indra lagi, dia bisa meninggalkannya dan mencari cara lain. Yang penting dia bisa melupakan Abel sesegera mungkin.

Tapi disisi lain Aliya juga merasa sedikit senang, bisa menyenangkan semua orang yang selama ini selalu menginginkan dia pacaran sama Indra. Apalagi semua terlihat bahagia bila melihat Aliya ada disamping Indra.

Dan Abel, sejak insiden dirumah Aliya beberapa minggu lalu, langsung menghilang bagai ditelan bumi. Dia sama sekali tidak terlihat di kampus atau dimanapun tempat biasa dia ikut ngumpul bersama Aliya dan ketiga temannya.

Aliya bukannya tidak menyadari hal itu, tapi lebih tepatnya tidak mau peduli, lagipula dia sama sekali tidak berniat mengetahui apapun lagi tentang Abel. Baginya, semakin jarang bertemu dengannya, semakin cepat juga proses yang dibutuhkan untuk menghapus bayangannya.

Tapi Abel tahu Aliya telah memacari Indra. Abel tahu gadis itu memaksakan egonya demi bisa menyingkirkan dia dari hidupnya, sekalipun keputusannya itu menyakitkan hatinya sendiri.

Setiap kali melihat kebersamaan Aliya dengan Indra, Abel merasa sedih, Abel merasa tersisih.

Yang menyakitkan adalah dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia harus menjaga jarak agar Aliya merasa tenang dan nyaman dengan tidak melihat kehadirannya.

Ingin sekali rasanya menarik tangan Aliya dari gandengan Indra dan membawanya pergi sejauh mungkin.

Tapi Abel tidak mungkin melakukan itu, karena Aliya pasti tidak akan mungkin mau ikut dengannya. Melihat wajahnya saja Aliya sudah muak setengah mati.

Ahh, betapa perihnya menjalani setiap detik di hari-harinya kini.

Reno yang selalu menemaninya, Reno yang selalu memberinya semangat agar bisa menerima semuanya dengan tabah. Ingin rasanya mengikuti semua ucapan Reno, membiarkan Aliya bersama orang lain, dan menerima kenyataaan bahwa cinta tidak harus selalu memiliki.

Tapi rasanya sulit sekali, seperti dipaksa makan kepala sendiri, tidak akan mungkin terjadi.

"Ini pembelajaran buat lo Bel, dengan begini, setidaknya lo jadi tau betapa berartinya dia dalam hidup lo...."

ALIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang