Cast: Oh Sehun, Kim Yerim, Jeon Jungkook, Kim Hyorin
Note: Disarankan membaca part-part sebelumnya agar lebih mengerti. Kamsahamnidaa.. {}
Previous part:
Sehun benar-benar hapal dengan rutinitas kurir-kurir pengirim ketakutan semacam Hyorin. Maklum, keluarganya juga menggeluti bidang yang sama. Hanya saja Sehun berusaha menghindari semuanya. Ia tak ingin melihat orang-orang tak bersalah dan orang yang dicintainya hilang lenyap bak ditelan bumi tanpa bekas.
Seperti apa yang terjadi pada kakaknya juga ibunya.
-0-0-
#Flashback
"Eomma, mau kemana?"
Pertanyaan polos itu meluncur keluar dari bibir mungil Sehun yang sudah siap dengan pakaian semacam tuxedo mini. Nyonya Oh tersenyum miring. "Aku harus menemani ayahmu ke dalam suatu pertemuan. Kau harus tetap disini dan jadi anak yang baik ya, Sehun-ah?"
Sehun mengerucutkan bibirnya. "Baru saja kita akan pergi berlibur. Kenapa semuanya mendadak, eomma?" rajuknya. Nyonya Oh tertawa parau. "Ini sangat mendesak. Kau harus menunggu, oke sayang?"
Sehun masih cemberut, anak itu tak mau menatap ibunya. Memilih memerhatikan anak para pelayan yang sedang sibuk bermain bola sepak di halaman belakangnya yang luas. "Ayolah, Oh Sehunku yang manis.. Mengertilah, arra? Eomma berjanji akan menggantikan liburannya dengan rencana yang lebih baik. Oke?"
Sehun berbinar. "Seperti apa?"
Nyonya Oh lagi-lagi tersenyum miris. Ia sungguh tidak tega membayangkan apa yang terjadi setelah ini begitu melihat ekspresi Sehun yang sulit dilupakan. Begitu menggemaskan. Membuat air mata mulai tergenang di pelupuk mata wanita bernama asli Kim Taeyeon itu.
"Aku akan memberikanmu satu cup besar es krim kesukaanmu, burger dengan triple cheese yang kau suka, dan kita akan pergi ke disney world!"
"Jeongmal, eomma? Kau berjanji??" Binar matanya sungguh terang menampakkan antusias teramat sangat. Nyonya Oh yang sudah tidak kuat lagi melawan gejolak emosinya langsung jatuh bersimpuh memeluk Sehun erat-erat. Ia berusaha mati-matian untuk menahan isakannya.
"Eomma, wae geurae? Kenapa kau sedih? Kenapa kau menangis?" tanyanya polos. Nyonya Oh hanya menggeleng. Setelah lima belas menit hanya diam memeluk Sehun, Nyonya Oh bangkit. Lalu mengusap pinggir matanya kasar.
"Sehun-ah. Berjanjilah pada eomma akan satu hal."
Sehun menatap ibunya dengan mata bulatnya yang bergerak-gerak lucu. "Kau tidak akan pernah membiarkan orang yang kau cintai masuk ke dalam urusan ini. Dan jika kau tetap ingin masuk dalam urusan ini, jangan pernah mencintai siapapun. Hiduplah dengan bahagia. Dan yang paling penting, kau harus bertahan hidup!"
Sehun kecil sungguh tidak mengerti apa maksud ibunya. Ia hanya mengangguk lalu mengulurkan jari kelingkingnya kala Nyonya Oh buru-buru berbalik menuju pintu untuk segera pergi sekaligus menyembunyikan air matanya.
"Eomma, kita belum melakukan ini." panggilnya lagi. Wanita itu terdiam. Sehun melangkah pelan, mendekati ibunya. "Jari kelingking eomma kesini kan.." Ia berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan anaknya yang baru berusia 4 tahun itu.
Tak bisa ditahan lagi, air mata Nyonya Oh kembali tumpah. "Ini bukti bahwa aku tidak akan melanggar janjiku, arasseo eomma?"
Nyonya Oh mengangguk sambil terisak hebat. "Sudahlah, jangan menangis eomma.. Aku tidak akan menjadi anak nakal." Sehun memeluk ibunya dan menepuk-nepuk punggung ibunya dengan tangan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Ficlet Series] 문열어봐 [Here I Am]
Hayran KurguOh Sehun kembali bertemu dengan Kim Yerim setelah beberapa lama mereka putus hubungan. Pemuda itu yakin sudah melupakan seluruh kenangannya bersama Yeri. Tapi, perasaannya tak bisa berbohong. Ketika ia melihat Yeri kembali, kenangan-kenangan itu kem...