Please vote and coment..
Biar aku lebih semangat nulisnya..
🐝🐝
Karina mengalihkan pandangannya pada jendela mobil, sekarang ia tengah berada di dalam mobil bersama dokter Aldi yang membawanya entah kemana. Sebenarnya Karina ingin sekali bertanya, namun ego melarangnya untuk melakukannya, ia lebih memilih diam dan menunggu sampai mereka sampai di tempat tujuan.
Mobil Aldi memasuki parkiran sebuah restauran yang cukup terkenal, setelah mematikan mesin mobilnya pri itu keluar dari mobilnya meninggalkan Karina yang terdiam memperhatikan tempat kemana pria itu membawanya.
"Ayo!"
Karina mengalihkan perhatiannya ke samping, disana di samping mobil Aldi berdiri membukakan pintu mobil untuknya.
Karina keluar dari mobil berjalan di belakang mengikuti langkah Aldi yang memasuki restauran tanpa banyak bertanya.
"Duduklah." Aldi juga menarik sebuah kursi untuk diduduki Karina, meski bingung Karina duduk di sana.
Aldi menarik satu kursi lagi untuk didudukinya tepat di samping Karina, tidak tahan dengan rasa penasarannya Karina memutuskan untuk bertanya.
"Untuk apa anda membawa saya kesini?" Tanya Karina sesopan mungkin.
"Makan siang." Hanya sesingkat itu jawaban yang Aldi berikan padanya, oh ayolah.. orang pikun juga pasti tau jika seseorang datang ke sebuah restauran pada siang hari itu tandanya orang tersebut akan makan siang disana. Yang Karina maksudkan adalah apa maksud atau motif Aldi membawanya ke tempat ini.
Seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka, Karina menghela nafasnya mengingat ia tidak sempat memberitahu Nenek dan Kakeknya bahwa ia pergi dari rumah sakit, karena tadi Aldi langsung membawanya pergi tanpa memberikannya kesempatan untuk sekedar pamit. Karina merogoh tasnya dan mengambil handpone-nya, ternyata banyak sekali notifikasi yang masuk di handpone-nya yang rata-rata dari Ifan, dan Melisa.
Karina mendengus membaca pesan-pesan yang dikirimkan kedua orang itu, ia membuka pesan yang lainnya yang dikirimkan Tiara. Gadis itu menanyakan keberadaannya. Karina mengetik balasan tanpa menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikannya.
"Maaf Al, Mom telat. Tadi jalanannya sedikit macet." Karina mengangkat kepalanya untuk melihat asal suara.
Di hadapan mereka, ia dan Aldi, berdiri seorang wanita yang terlihat cantik dan anggun meski usianya tidak lagi muda. Aldi berdiri lalu menyalami tangan wanita tersebut. Karina mengenal siapa wanita itu, ia salah satu pengusaha perempuan yang cukup terkenal dikalangan pebisnis. Untuk kesopanan Karina ikut berdiri dan memberikan senyum terbaiknya.
Setelah Aldi selesai menyalaminya wanita itu beralih melirik dan menilai penampilan Karina dari atas sampai bawah dengan seksama. Karina yang tidak biasa mendapat tatapan seperti itu berdehem untuk meredakan kegugupannya.
"Hallo, saya Aira Mommy-nya Aldi."
"Karina Tante." Karina menyalami tangan wanita yang ternyata adalah ibunya Aldi. Tunggu dulu.. Ibunya? Untuk apa pria itu membawanya menemui ibunya?
"Kalau boleh tau apa nama lengkap kamu?" Aldi menggeser kursi untuk di duduki ibunya tepat di hadapan Karina.
"Ehem.." Karina berdehem kembali tapi kali ini bukan untuk meredakan kegugupannya melaikan untuk sedikit meredakan perasaan tidak nyamannya, ia tidak suka saat seseorang memperlakukannya baik hanya karena nama belakang yang di sandangnya. "Karina Febiana Atmaja Tante." Ucapnya pelan.
Sebenarnya nama asli Karina adalah Karina Febiana Anggraini. Nama yang diberikan papanya, Romi. Hanya saja diakta kelahirannya sudah berubah, karena ia diadopsi oleh keluarga Atmaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karina (Tamat√) Terbit E-book
Romance+17 tahun keatas.. Cerita dewasa. Bagi yang merasa belum cukup umur sebaiknya mencari bacaan lain. Terimakasih..