13

7.5K 516 8
                                    

Minta votenya dulu dong sebelum baca..

Oke happy reading aja..

***

Acara makan malam telah usai, sekarang Karina tengah berada di dalam mobil Aldi untuk pulang. Tidak ada pembicaraan berarti yang terjadi selama ia berada di sana, bahkan kedua orang Aldi tidak repot-repot menanyakan apakah ia bersedia bertunangan dengan Aldi atau tidak. Benar-benar mengesankan.

Aldi memiliki satu saudara laki-laki, usianya diperkirakan sama dengan dirinya. Yang menjadi pertanyaan Karina sejak tadi, benarkah mereka bersaudara? dari penampilan saja mereka tidak ada mirip-miripnya. Aldi terkesan cuek dan dewasa sedang Ryan-adik Aldi terkesan urakan dan tipe pria yang suka berpoya-poya. Benar-benar bertolak belakang.

Selama di sana saja beberapa kali Karina mendapat kedipan mata dari Ryan, membuat gadis itu merasa.... Entahlah.

Dan Daddynya Aldi juga sedikit aneh, beberapa kali ia melihat Ferdi-Daddynya Aldi memperhatikannya. Oke mungkin ini terdengar berlebihan, Karina mencoba berpikir positif mungkin itu merupakan hal wajar jika seorang Ayah memperhatikan penampilan calon menantunya. Ya semoga seperti itu.

"Kenapa diam saja?" Tanya Aldi memecah keheningan.

"Tidak kenapa-napa. Eh, kenapa kita belum sampai juga?" Karina mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil melihat jalan yang mereka lewati.

"Loh.. Ini kita mau kemana?" Tanya Karina begitu ia menyadari jalan yang mereka lewati bukan menuju ke rumahnya.

"Kita mampir ke apartemen ku dulu sebelum aku mengantar mu pulang." Aldi menyalakan radio dengan tangan kirinya dan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang stir.

"Tunggu! Tunggu!" Karina berujar panik, Aldi menoleh dengan kening berkerut sekilas. Hanya sekilas.

"Untuk apa kita ke apartemen mu?" tanya Karina dengan wajah curiga.

"Badanku rasanya tidak enak. Aku mau mandi dulu sebelum mengantar mu pulang." Jawab Aldi santai.

"Kenapa tidak nanti saja mandinya setelah mengantar ku pulang?" Tanya Karina dengan kesal.

"Sudah tanggung, kita sudah sampai. Ayo turun!" Karina melihat keadaan sekitar, mobil Aldi memang telah berhenti di area parkiran sebuah hunian apartemen elit. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya sebelum keluar dari pintu mobil yang telah dibukakan Aldi.

"Aldi.."

"Ayo!" Aldi menarik tangan Karina hingga mau tak mau gadis itu mengikuti langkahnya.

Ting..

Pintu lift terbuka, Aldi dan Karina menghentikan langkah mereka di depan sebuah pintu bernomor 183. Aldi memasukan fasword kemudian membuka pintu dan memasuki apartemennya diikuti Karina.

Apartemen Aldi bergaya minimalis, Karina menatap interior apatemen Aldi dengan kagum. Untuk ukuran seorang pria apartemen ini terlalu bersih dan rapi, tidak mungkin bukan jika Aldi yang melakukan hal ini sendiri, terkecuali jika pria itu menyimpan wanita di dalam sana atau sering di kunjungi wanita hingga bisa serapih dan sebersih ini.

"Buang jauh-jauh pemikiran mu itu, aku tidak menyimpan atau pun menerima kunjungan wanita mana pun. Aku memang menyewa cleaning servise untuk memberikan apartemen ku seminggu sekali, jadi wajar kalau tempat ini selalu bersih."

Cinta Karina (Tamat√) Terbit E-bookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang