aisyah menghisap rokok dengan santai di rooftof apartement-nya sambil menikmati angin sore yang semilir menerpa rambut sebahunya yang digerai
"Happy mother's day mi, terima kasih karna telah melahirkan aisyah dan merawat aisyah selama dua tahun, semoga mami tenang di sana" batin-nya, ia menatap kosong pemandangan ibu kota yang nampak indah jika dilihat dari atas
"Ekhem..."deheman itu berhasil menyadarkan aisyah dari lamunan-nya, aisyah menoleh dan mendelik kesal
"Kenapa sih lo selalu ngikutin gue" ucap aisyah dengan kesal, ari yah... Ari selama tiga hari belakangan ini selalu membuntutinya
"Gue kan mau jaga calon pacar gue" ucap ari santai
"Jijay banget gue" balas aisyah sesekali ia menghisap rokoknya
"Lo rokok? Astagfirullah lo itu cewek apaan sih syah, hati lo keras banget ya buat nurutin permintaan gue" ari mengusap wajahnya kasar
"Harus gitu gue nurutin permintaan lo, inget ya gue bukan siapa-siapa lo, lo nggak usah ngatur-ngatur gue deh" ucap aisyah
"Aisyah... Gue sayang sama lo, gue nggak mau lo sakit, dan gue nggak mau paru-paru lo kotor gara-gara rokok sialan itu" ucap ari tulus, aisyah diam tak bergeming, tiba-tiba pening melanda kepala-nya
"Awwsss... "Ringisnya, rokoknya terjatuh bersamaan dengan tubuhnya yang hampir ambruk kalau saja tak ada ari di sana
"Lo kenapa syah, kita ke apartemen lo, oke" tanpa babibu ari lansung menggendong aisyah
***
Aisyah menatap ari yang dengan lihai menyiapkan obat untuknya, tak di pungkiri, selama beberapa hari bersama ari ia telah merasakan getaran-getaran aneh di hatinya tiap berdekatan dengan ari
"Nih minum obatnya dulu" ari membantu aisyah duduk
"Gue nggak mau minum obat" ucap aisyah judes
"Kok nggak mau, lo mau sembuh kan" ucap ari
"Tapi.... Eumm..... Gue takut obat" ucap aisyah pelan, tapi ari masih bisa mendengarnya
"Lo takut sama obat? aisyah... aisyah cewek setomboy lo takut sama obat? Gokil banget, udah gini aja lo merem biar gue yang suapin "ucap ari dan itu membuat aisyah mendelik
"Sama aja kali ri" ucap aisyah
"Udah... Nurut aja" ucap ari, aisyah pun menurut
"Nah udahkan, gue pulang dulu ya" ucap ari yang akan berjalan pulang tetapi aisyah menahannya
"Thanks" ucap aisyah, ari tersenyum
" sama-sama" balas ari
Cup... Ia mengecup kening aisyah kemudian beranjak pergi, aisyah yang di cium pun mendadak mematung
"Anjing... Dia nyuri firts kiss gue" gumamnya
***
Pagi ini jakarta terlihat cerah, iqbaal saat ini berada tepat di depan rumah (namakamu) dengan seragam putih abu-abunya
"Assalamualaikum" ucapnya tak lama bik surti membukakan pintu
"Waalaikumsalam den, masuk dulu" balas bik surti
"(namakamu) mana bik? "Tanya iqbaal
"Masih di kamar den, mungkin sebentar lagi turun, tuh udah turun non (namakamu) nya, bibik permisi dulu ya den" ucap bik surti iqbaal mengangguk saja
"Berangkat pakai sepeda kuy" ajak (namakamu)
"Nggak, kita pakai mobil, kamukan belum sembuh betul" ucap iqbaal
"Yaudah deh" balas (namakamu)
***
sekarang ini mereka sudah berada di dalam mobil milik iqbaal"Seminggu lagi aku ada mini konser, kamu ikut ya" ucap iqbaal memecah keheningan
"Iya deh, oiya kak, kakak liburan mau kemana? "Tanya (namakamu)
"Di rumah aja, soalnya kakak ku mau kesini dengan keluarganya, kamu? "Jawab + tanya iqbaal
"Aku liburan di rumah oma resi sambil belajar masak" jawab (namakamu)
"Wiss.... Kalau belajar yang giat ya biar bisa masak enak, bikin sahabat hidupmu ini bangga" goda iqbaal membuat pipi (namakamu) merah
"Issh.... Kakak mah, itu pasti atuh, yaudah (namakamu) masuk dulu ya, bye kak iqbaal "ucap (namakamu)
"Bye juga... "Balas iqbaal
Bersambung...
Phey 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
dad (Completed)
Fanfictiontentang (namakamu) Megan al-harun Yang mempunyai ayah Yang penuh kasih sayang, beda dengan aisyah aqilahYang mempunyai ayah temperamental.. kalau penasaran baca ya