Tak ada cinta pada pandangan pertama...
"Tit.. Tit.. Tit.. ", suara jam beker memaksaku menyudahi petualangan di dunia mimpi. Sang dewa waktu menyombongkan kekuasaannya, memerintahku untuk memulai perang di dunia nyata.
Segera kuraih jam beker bermotif katak hijau itu dan membuatnya bungkam. "Well, gue lebih berkuasa dari elo", kataku penuh rasa percaya diri.
Kutarik badanku agar dapat duduk, lalu kuraih ponselku yang terletak di sebelah jam beker.10 panggilan tak terjawab dan 1 pesan baru
"Wah, siapa nih? ", tanyaku penasaran.
Nancy.
Nama itu yang tertera di layar ponselku. Ku buka pesannya.
"Kim, lo dimana sih? Gue nungguin lo nih. Lo lupa ya kalo pagi ini jadwal daftar ulang? Lo dateng ke rumah gue ya. Bawa mobil, gue lagi bokek buat naik taxi."
"Aelah nih anak", gerutuku.Kulirik jam tadi dan..
"Busett, cepet amat lu jam geraknya, perasaan baru lima menit dah gue duduk anteng gini", makiku.
Sudah jadi kebiasaan aku beradu mulut dengan jam di kamarku. Walau aku ragu apa dia punya mulut. Entahlah, sudah kubilang aku yang aneh.Aku langsung melesat ke toilet untuk karoeke. Enggak, ya mandi lah. Udah telat ini.
Secepat kilat aku menyiapkan diri, setelah kulihat di cermin.Kaos sama celana jeans, pas. Rambut udah dikuncir kuda, manis. Makeup? Halah, kagak ada waktu.
Aku tidak dandan, ya iyalah, rempong gila. Aku hanya menyapukan bedak tipis di wajahku, dan lip balm di bibirku.
Setengah berlari aku menyambar tas ransel kecil warna hitam di balik pintu kamar. Ku ketik sms di ponselku.
To : Nancy
Woi, lo masih nungguin gue? Udah telat ini gue.Send.
Sedetik
Dua detik
Tiga detik1 pesan baru
From : Nancy
Iya, cepetan deh lo. Gue masih dirumah ini. Gue males pergi sendiri 😅To : Nancy
Males? Bilang aja kere!!Send.
From : Nancy
Tau ae lo, Kim sayang 😂Nancy, nancy.. Gak berubah-berubah lo dari dulu
Sekedar informasi, Nancy itu temen gue dari SD. Si manusia kere yang satu ini, hobby banget manfaatin orang. Tapi ya gitu, gue kelewat baik sih ama ni anak. Dianya sendiri kagak tobat tobat. Mau ceramahin gak enak sendiri di gue nya. Toh, gue juga belum bener.
Aku sudah sampai di depan rumah Nancy, dan jangan tanya gimana caranya. Ya, naik mobil lah, masa gue terbang.
"Woi, Nan. Cepetan masuk. Udah jam berapa nih. Udah telat monyet! ", teriakku dari dalam mobil.
"Lo lama amat sih, udah lumutan gue nya.", balasnya.Heran gue, ini anak kok nyolot ya. Kan bukan salah gue, dia yang mau nungguin gue.
"Iya deh, sorry, sorry. ", kataku memasang senyum. Palsu.
Nancy pun masuk dan duduk disampingku. Di sepanjang jalan dia asyik main ponsel. Aku yang melihat, cuma bisa berpikir tentang isi ponselnya sampai dia begitu asyik melihat ponsel itu.
Paling chat sama doi, kalo enggak lagi stalking boyband korea, yang namanya.. Apa ya.. Hmm, nah BTS. Hahah, gue aja kagak apal tuh nama nama mereka. Ada satu yang gue inget, namanya Jongkok kalo gak salah. Entahlah..
"Woi, Nan. Udah nyampe nih.",kataku setelah berhenti di parkiran SMA Nusa Bakti.
"Eh, udah nyampe? ", tanyanya seraya melirik ke sekitar.
Aku memutar bola mataku. Malas melihat sifat temanku yang satu ini.
"Lo mau keluar apa gak?", tanyaku.
Tanpa menjawab dia keluar dari mobil, dan pergi meninggalkanku di dalam mobil dengan keadaan bengong.Ampuni dosa dosanya ya Tuhan
"Mimpi apa gue punya temen kayak gini", kataku berbisik, dan keluar dari mobil.
Baru beberapa langkah menjauhi mobil..
Brukk..
Aku terjatuh, setelah benda besar menabrakku dari belakang. Sebenarnya nggak terlalu sakit, tapi aku jengkel aja.
Masa manusia sebesar ini gak keliatan sih..
"Eh, maaf maaf", ucap seorang pria yang ku yakin orang yang menabrakku.
Aku menoleh.. Dan ya Tuhan dia tampan.
"Gakpapa", ucapku tidak gelagapan. Ya malu lah kalau dia tahu aku salah tingkah karena ketampanannya."Kamu gakpapa?", tanyanya lagi.
Aku mencoba berdiri.
Aku tidak melihat wajahnya. Gak berani, takut melting.
"Kan udah gue bilang tadi, gakpapa", jawabku ketus. Sebenarnya bukan ketus, tapi sok ketus.
"Oh, yaudah, sekali lagi maaf ya", katanya sambil berlalu.
Ya Tuhan, malaikat darimana itu? Wajahnya bersinar, suaranya selembut sutera. Oke, fixed. Gue alay. Tapi bener kok, dia ganteng!
Setelah tabrak menabrak tadi, aku berusaha melupakan dulu tentang si "cowok ganteng". Karena apa?
Gue nyasar coy, nyasar!
Ini si nancy mana lagi? Masa ninggalin gue gak pake hati gini. Mana gue belum tahu denah ini sekolahan.
Aku menyusuri koridor, berharap menemukan secercah harapan. Dan aku mendengar suara ribut dari suatu ruangan. Ku dekati ruangan itu, dan semakin ribut. Setelah aku sudah sangat dekat di pintu ruangan, ternyata...
Haii readers, ini cerita dan bab pertama aku. Mohon bantuan buat nilai udah bagus apa belum. Maaf kalo bahasanya kaku. Masih amatir. Wkwkwk
#vote
#comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The Sky
Teen Fiction"Lo kayak langit tau gak? " Gadis itu berkata sambil menatap langit, di atap sekolah yang sepi. Cowok yang duduk di sebelahnya langsung menoleh. "Iya, lo misterius. Kadang ditutupin awan di siang hari, kadang penuh bintang di malam hari, kadang ju...