Ch 11 : 재미

1.7K 164 2
                                    

Happy reading ❤❤
...

"Having fun"


"Ke-kenapa kita ke dokter sunbae?" Tanya eunha yang heran saat dirinya dibawa ke rumah sakit oleh jimin.

"Seperti biasa, na. Kita harus cek kesehatanmu. Kan dokter sudah bilang, jika kamu gak ingin di opname, maka setiap hari harus cek kesehatanmu" ujar jimin sambil melepas helmnya dan turun dari mootr miliknya.

"Ayo" namun eunha menahan tangannya, membuat jimin memiringkan kepalanya heran.

"Ada apa? Ayo kita masuk" saat jimin menarik tangan eunha, eunha tetap menahannya.

"Su-sunbae"

"Hm"

"Bolehkah kau memenuhi permintaanku ini?"

Jimin terdiam sebentar, namun tak berapa lama dia mengangguk.





















"Ayo pergi ke taman bermain"

...

Sekarang jimin tengah kewalahan memegang dua permen kapas dan dua minuman cola ditangannya sambil menunggu eunha yang tengah asik dengan boom boom car nya.

Jimin tersenyum melihat tingkah eunha yang seperti anak kecil. Ia menabraki semua pengunjung seperti anak anak.

"Sudah?" Tanya jimin saat eunha berjalan kearahnya.

"Belum, tinggal tiga permainan lagi sunbae, ayo kita main sampai puas!!!" Teriak eunha sambil berlari kearah roller coaster.

"Sekarang, bagaimana dengan makanan ini?" Gumam jimin dan setelahnya mengikuti eunha pergi.

"Oi!! Bagaimana dengan permen kapas dan cola-nya eunha? Mari habiskan ini dulu" ujar jimin kepada yang sudah duduk di bangku roller coaster bagian depan.

"Sunbae, permen kapas dan cola-nya tidak enak. Nanti kita beli yang lain saja. Ayo naik sunbae, ini akan segera mulai"

"Aish anak ini" jimin pun segera membuang makanan dan minuman tersebut ke rong sampah dan segera mengambil bangku di samping eunha.

"Kamu yakin didepan? Waktu itu kan nangis naik ini--aw"

Eunha memukul keras lengan berotot jimin hingga jimin meringis, "Ck, sunbae. Aku ini pemberani. Lihat saja, aku pasti tidak akan menangis"

"Okay. Jika kamu nangis, yang bayar permen kapas dan cola, kamu ya"

"Deal. Tapi jika una gak nangis, sunbae yang bayar ya?"

"Deal" mereka berjabat tangan sebagai persetujuan atas truhan mereka.

Kereta mulai bergerak, yang awalnya pelan, namun saat turun kereta langsung melesat cepat. Semua penumpang berteriak keras, termasuk jimin dan eunha.

"Uwaaaaaaa seruuuuu"

Jimin tersenyum melihat ekspresi senang eunha. Sepertinya keputusannya tepat menyetujui permintaan eunha.

"Nah, una gak nangis, jadi sunbae yang bayar yeeee"

"Iya deh.." jimin pun segera menghela nafas. Ia memang sudah tahu, jika ia akan kalah. Karena waktu dulu saat ia menaiki roller coaster bersama eunha, eunha menangis bukan takut melainkan sedih.

"Nah, kamu mau main apa lagi?"
Eunha menunjuk kearah kapal kapal kecil yang ada didanau.

"Ayo sunbae, kita main perang perangan air" eunha menarik tangan jimin menuju wahana tersebut.

Mereka menaiki kapal masing masing dan segera berperang air, dengan pistol air yang sudah tersedia. Ya.. bagaimana lagi, yang namanya perang air sudah pasti mereka basah kuyup.

...

"Terima kasih" ucap jimin sambil memberikan uang kepada penjual permen kapas tersebut.

"Ayo sunbae, sekarang giliran kita naik" jimin segera berlari kearah eunha yang menunggu antrian menaiki bianglala sebagai penutup sebelum mereka berdua pulang.

"Nah" jimin menyodorkan permen kapas kepada eunha setelah duduk di bianglala.

"Woah. Cantik banget... banyak lampu lampu yang indah jika lihat dari atas ini" ujar eunha sambil memandangi indahnya kota seoul sesekali memakan permen kapas miliknya.

"Sunbae, foto dong"

"Hah!?"

"Foto sunbae"

Jimin mengangguk dan segera mengambil ponsel miliknya dan membuka aplikasi kamera.

1 2 3.. cekrek!

Jimin tersenyum melihat hasil foto eunha yang terlihat cantik sekali.

"Ayo, sama sunbae juga"

Cekrek!

Didalam foto, jimin terlihat yang belum bersiap bergaya tampak seperti orang bodoh.

"Aish, aku jelek banget disini"

"Hahahahahaha"

Eunha menahan tangan jimin yang ingin menghapus foto tersebut.

"Jangan dihapus"

"Tapi aku terlihat jelek sekali"

"Jangan, biar ini jadi kenang kenangan yang bisa ku berikan pada sunbae"

"Huh, yasudahlah" jimin pun segera menyimpan ponselnya karena mereka akan segera turun.

"Terima kasih sunbae, ini hari terbaik" jimin hanya tersenyum dan mengacak pucuk rambut--palsu--eunha gemas, karena eunha terlihat imut sekali.

Cup~

Kecupan dibibir singkat namun membuat semuanya terkejut karena adegan itu.

"A-a-aanu. Mam-maafkan aku na"

"Tidak apa apa sunbae, aku kan pacar sunbae. Itu tak masalah" jawab eunha dengan senyuman, membuat jimin lega.

Cup~

...

Bruum

Motor sport berwarna merah, berhenti disebuah perkarangan rumah eunha.

"Makasih sunbae buat hari ini" ujar eunha setelah turun dari bangku sambil memberikan jimin helm.

"Hm, tenang saja" balas jimin dengan senyuman yang sedari tadi tidak luntur, akibat ciuman yang diberikan eunha kepadanya di bianglala.

"Semoga kita berjumpa lagi sunbae"

"Iya" jimin membalas lambaian tangan eunha dan pergi melesat meninggalkan perkarangan rumah eunha.

Eunha berjalan masuk kedalam rumahnya, namun langkahnya berhenti saat ia menemuka sesuatu tergeletak ditanah.

"Mawar pink? Dari siapa?" Gumam eunha sambil melihat setiap inci bunga dengan warna kesukaanya tersebut.

Puk!

"Ahk..EONNIE!! Sa-sakit~"

Bruk!

Ceklek!

"Eunha?!!!"

▶TBC

Maaf kan aku readers lama update. Karena paket habis. Nyuri hotspot juga sudah tidak bisa dari ponsel mama sama papa.

Maafkan aku ya....

Missing [Eunkook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang