Happy reading!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.Ceklek!
"Eunha!?" Yerin berteriak saat mendapati eunha yang tergeletak di tanah tak sadarkan diri.
Ia mendekati eunha. Tubuh eunha dingin dan hidungnya mengeluarkan darah segar.
'Jimin!'
Dengan segera ia menelepon jimin dengan ponsel miliknya.
"J-jim. Bantu eunha"
...
Jimin yang baru saja sampai ke rumah, tiba tiba ponselnya berdering membuatnya kaget.
"Hm? Yerin?" Gumannya. Namun entah mengapa ada perasaan buruk yang tiba tiba menghinggap ke hatinya setelah melihat nama yerin di layar ponsel miliknya.
"Yerin? Ada apa?"
"J-jim. Bantu eunha"
"Ka--kenapa dengan eunha!?"
"Tolong datang kemari segera mungkin. Kumohon"
Hatinya semakin tak karusan saat mendengar yerin menangis pilu.
"Aku akan segera kesana"
Piip
Ia mematikan sambungan telefon. Dengan segera ia mengganti kunci motornya menjadi kunci mobil. Karena langit sepertinya sebentar lagi akan menangis.
...
"Eunha! Eunha! Bangun. Kumohon hiks kumohon" yerin mengelus pelan jidat eunha dengan penuh kasih sayang. Air matanya menetes hingga membasahi kening eunha.
Ia mendongak keatas melihat langit yang sepertinya akan menumpahkan kesedihannya. Sama seperti dia.
Langit sepertinya tahu sesuatu, namun ia menyembunyikannya.
Tiin tiin.
Klakson mobil membuat yerin terkejut. Ia melihat kearah suara, dan mendapati jimin yang tengah berlari kearah mereka berdua.
"Kenapa kalian berada diluar?" Tanya jimin yang langsung mengambil alih badan eunha kedalam gendongannya.
"Saat aku keluar, eunha sudah seperti ini" yerin mengikuti jimin dari belakang. Ia duduk dibangku belakang bersama eunha yang tertidur di pangkuannya.
Tepat saat mobil melaju, hujan pun turun. Sepertinya langit menangisi sesuatu hal yang merak tidak ketahui.
Jimin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata sambil mengendalikan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing [Eunkook] ✔
Fanfiction'Kehilangan' Karma itu ada, dan itu adalah karma yang cocok bagi seorang jeon jungkook. Beautiful cover by : kak @kim_kiyochi ©_gyuri