Chapter 11

100 7 2
                                    

Go reading !!!

Jenazah rassya sudah di masukan kedalam peti lalu kakek william dan edwin masuk kedalam ruang operasi itu

Kakek william melihat kearah jenazah rassya yang sudah dipakaikan setelan jas tuxedo ketat terlihat sangat tampan rassya yang berbaring didalam sana

Kakek william kembali menitihkan air matanya seraya mengelus ngelus nama rassya yang terukir di luar peti itu

Yaitu "Rassya Bastian Fenon" ukiran nama itu dibuat dengan gaya klasik dan diberi cat bewarna emas

Lalu datang vlo dan denyar kembali kerumah sakit itu ,edwin pun keluar dari dalam ruang operasi itu dan memeluk badan mungip vlo

Edwin menitihkan air matanya seraya memeluk vlo dengan erat, sedangkan vlo ia bingung kenapa edwin menangis sampai sejadi jadinya seperti ini ?apa yang telah terjadi sebenarnya?

"Edwin kau mengapa menangis ?dimana rassya??" tanya vlo bingung

Lalu edwin melepas pelukannya pada badan mungil vlo ,edwin menatap wajah vlo dalam dalam seraya mengasihkan secarik kertas yang ditulis rassya untuk edwin tadi

Vlo membaca isi secarik kertas itu "jaga vlo ed, tuhan sudah memanggil ku:)"

Vlo langsung menatap wajah edwin dengan mata yang sudah berkaca kaca "apa maksud nya ini edwin?" tanya vlo

Edwin hanya bisa diam seraya merunduk ia tak dapat menjawab pertanyaan vlo barusan terhadap nya

Vlo membanting secarik kertas itu dan langsung menerobos masuk ruang operasi itu

Ketika vlo masuk dan ia pun langsung melihat kearah kakek william dan didepan kakek william ada sebuah peti jenazah yang bertuliskan nama rassya

"Ra-rassya!!" vlo menjerit dan langsung melihat isi dalam peti jenazah itu ia menangis sejadi jadinya

"Ra-rassya hikss ... Hikss... Rassya ... Bangun ssya bangun!! Aku disini !! Rassya !!! Hikss... Hikss..." vlo menangis sejadi jadi nya seraya memeluk peti jenazah rassya itu

Vlo memegang tangah dingin rassya itu "bangun ssya hikss hikss... Aku disini !! Aku disamping kamu!!! Hikss hikss... Rassyaa!!!" jerit vlo kembali

Edwin langsung masuk kedalam ruangan itu ia menghampiri vlo ,ia memeluk badan vlo menyudahi tangisan vlo ,bagaimana pun vlo menangis rassya tetap tak akan hidup kembali

"Kejam! Kalian gak ada yang ngasih tahu aku hikss hikss... Ra-rassya u-udah tinggalin aku hikss hikss bangun ssya bangun aku disini hikss hikss" air mata vlo semakin banyak bercucuran

Lalu masuk denyar seraya memeluk vlo "sudah vlo sudah jangan tangisi rassya lagi biarkan ia tenang dialam sana jangan biarkan ia tersiksa ikhlas kan ia jangan beri ia beban lagi"

Vlo menangguk didalam pelukan denyar "ak-aku c-cuma menyesal nyar ,disaat rassya akan menghembuskan nafas nya terakhir aku gak ada disamping dia berarti kebersaam kami kemarin adalah akhir dari segalanya hikss hikss mengapa tuhan mengambil rassya sangat cepat hikss hikss..."

Lalu para perawat pun menyurh kakek william dan yang lain keluar agar pemetian rassya akan segera selesai

Vlo pun terdiam seraya duduk sendiri di ujung bangsal itu seraya menitihkan air matanya ia masih bingung ini beneran ataukan hanya bercandaan semua nya abu abu bagi vlo

•••••

4 hours later

Jenazah sudah dimasukkan kedalam pesawat dan diikuti dengan edwin ,vlo ,dan denyar di samping peti jenazah itu

Lalu pesawat yang mereka naiki itu pun take off dari bandara di Calfornia ini ke bandara Soetta ,Indonesia

Captain Basket BallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang