Aku berdiri didepan sebuah bar yg sangat besar, dan sangat blink! OMG, aku jadi ragu untuk melangkah masuk.
"Kaja, masuk.." chaeyeon menggeret tanganku, aku hanya pasrah dan bingung, seperti orang bego. "Stop, chae.. Sepertinya kita salah bar.." chaeyeon berhenti lalu mencoba mencerna perkataanku, lalu ia mengeluarkan hp nya. "Hei, di hp ku memang benar menyatakan kalau ini bar nya.." iya memang benar, tapi aku tidak mau masuk rasanya. Bayangkan saja, biasanya hari rabu tidak banyak yg datang ke bar, tapi kenyataannya sekarang?
"Jangan mengada ada, kaja masuk.." chaeyeon kembali menggeretku masuk kedalam. OMG! Tahu tidak, bar ini isinya para artis dan idol korea! Tidak, bagaimana ini? Aku tidak mau dikenal oleh mereka sebagai wanita kotor seperti kenyataannya.
"Aku tinggal ya.." chaeyeon tiba tiba saja meninggalkanku saat ada seorang pria yg melambaikan tangannya pada chaeyeon. Itu sudah biasa, chaeyeon selalu lebih banyak dicari oleh pria pria hidung belang. Apalah daya, aku hanya sebatas upil kalau dibandingkan dengannya, ku akui dia itu sangat cantik!
"Hai.." aku terkejut, aku merasa ada yg menepuk pundakku. Tenanglah pinky, lakukan seperti biasanya. Aku membalikkan badanku, OMG! Apa ini? Makhluk apa ini? Tuhan tolong aku, tenggelamkan aku di laut antartika!
"Hai, kau bisa mendengar ku.." aku menggelengkan kepalaku kecil agar aku kembali ke alam sadar ku. "Hmm.. Ne, aku mendengar mu.." aku menganggukkan kepalaku. "Owh, kukira saking berisik nya disini kau tidak bisa mendengar ku.." dia menatapku semenit kemudian, "Kau baru disini ya?" dia mengamati ku lebih detail. "Ne, aku baru disini.." aku mencoba untuk tenang.
Dukk.. Seseorang dari belakang menyenggolku keras, sehingga badanku terdorong kedepan. Aku membuka mataku perlahan, aku mendapati tanganku menyentuh dada pria yg mengajakku berbicara tadi, jadi kami ini sedang apa? Hug? Secepatnya aku menjauhkan badanku darinya, entahlah kurasa aku jadi orang yg lebih aneh dari biasanya. "Mian.. Mian.." aku membenarkan rambutku kebelakang sambil menundukkan kepala berpura pura mengamati lantai.
"Pinky-yya!" aku menoleh kan kepalaku kebelakang, dari sini aku bisa melihat chaeyeon melambaikan tangannya. "Kurasa aku harus pergi.." aku membalikkan badanku, lalu berjalan meninggalkannya. Sepertinya tuhan punya cara lain untuk membantuku menghilangkan rasa ragu ku.
Aku mengamati chaeyeon yg sudah tersenyum padaku, aku melirik sebelahnya ada idol korea, henry super junior. Mau apa chaeyeon bersama maknae bantet yg satu ini? Aku kembali memperhatikan chaeyeon.
"Ada apa?" chaeyeon memutar mutarkan bola matanya memberi kode, ya ampun aku benar benar payah dalam membaca kode. "Aku tidak mengerti.." chaeyeon menghembuskan nafasnya kesal, "sebentar ya.." chaeyeon berkata pada henry, henry hanya mengangguk mengerti.
Chaeyeon menggeret tanganku lagi, agak menjauh dari henry. "Stop, bisa tidak kalau tidak usah menggeretku seperti itu.." chaeyeon menyipitkan matanya, "Aniyo pinky. Apa kau sudah mendapatkan pria?" suka sekali bertanya hal seperti itu, pikirku kemudian. "Belum.." aku memutar bola mataku malas sambil melipat tanganku di dada.
"Ya sudah kalau begitu aku akan mencarikan seorang pria yg ber-money.." dia celingak celinguk ke sekelilingnya, lalu menatapku kembali. "Kelihatannya semua ber-money.. Hehehe.." dia cengengesan tidak jelas, tentu saja, mana mungkin bar mewah seperti ini yg mendatangi para pengemis-,- ada ada saja.
"Sudahlah, lama lama kau terlihat konyol.." aku berbicara sesuai kenyataan, chaeyeon hanya menatapku kesal. "Chaeyeon, pinky.." kami melihat seorang pria berbadan tinggi seperti pengusaha eksekutif menghampiri kami, dia bergaya sangat keren, memakai kemeja putih dengan jas hitamnya dan tangan yg dimasukkan kedalam saku celananya.
"Kalian chaeyeon dan pinky kan?" kami serentak mengangguk yg hampir bersamaan. Pria itu hanya tersenyum miring menampakkan pesonanya, "kalau begitu, mari ikut saya..".
***
Aku dan chaeyeon dibawa ke sebuah ruangan ala ala bos besar sepertinya. Aku tidak tahu kenapa kami berdua dibawa kesini, sementara itu pria tadi sedang duduk didepan kami, di kursinya yg mewah sambil membolak balikkan dokumen, entah itu dokumen apa, yg pasti aku tidak tahu.
"Akhirnya ketemu juga.." tiba tiba pria itu tersenyum senang setelah berkata seperti itu. Aku dan chaeyeon hanya saling pandang, bingung. "Jadi, kalian disini tidak akan melayani tamu sesuka kalian. Kalian sudah punya tamu pribadi masing masing.." tamu pribadi? Bilang saja kami sudah di booking untuk waktu yg lama, iya kan? "Baiklah siapa yg akan kami layani?" chaeyeon langsung bertanya tidak sabar.
"Hmm.. Baiklah aku akan membaca kan nya.." ingin rasanya aku memasukkan sandal swallow ke mulutnya, aku juga tidak sabar mengetahui siapa tamu pribadi ku. "Chaeyeon kau akan melayani minhyun wanna one, winwin NCT, suho EXO, Jeonghan seventeen, Leeteuk super junior.." aku benar benar sibuk mendengarkan pria sok di depanku ini, jadi aku sedikit terkejut dengan pilihan pria untuk chaeyeon yg semuanya adalah para artis.
"Sedangkan kau pinky, tamu spesialmu adalah guanlin wanna one, taeyeong NCT, Lay EXO, S.Coups seventeen, dan heechul super junior.." aku menelan ludah ku serasa ingin menyemburkan nya pada pria didepanku ini. "Jadi bagaimana dengan pilihanku? Bagus kan?"
***
"Dasar bangsat! Kenapa dia memilihkan pria yg seperti itu semua?!" setelah gagal bernegoisasi dengan pria tadi yg diketahui sebagai bosnya itu, ia langsung keluar dari ruang kantor sambil mendumel. Chaeyeon hanya mampu mengikutinya dari belakang.
Dukk.. "Aww.." pinky memegang dahinya yg sepertinya terbentur benda empuk. Pinky membuka matanya dan mendapati dada seseorang didepan matanya, ia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yg ia tabrak.
Seorang pria berwajah sangat putih, sama sepertinya, sedang menunduk mengamatinya, jadi pinky sependek itu ya? Tidak jelas, yg penting saat ini posisi mereka seperti itu. "Kau tidak papa?" pria itu masih mengamatinya lalu menyentuh rambut pinky seperti orang yg sedang berpelukan. Lalu dimana chaeyeon? Oh, dia sudah berbelok arah tadi saat melihat tamu spesialnya, winwin NCT, dan membiarkan pinky berjalan sendiri.
Pinky menelan ludahnya, ia bingung harus melakukan apa, padahal ini harusnya sudah biasa baginya, tapi kenapa ia sekarang merasa canggung dengan pekerjaannya. "Hmm.. Ne aku tidak papa.." pinky berhenti mengamati pria itu, pria itu sebenarnya adalah lay EXO, tamu pribadinya.
Lay menduselkan kedua tangannya di balik rambut pinky yg panjang, dan menyentuh punggung pinky yg tertutup pakaiannya. Lay mendorong tubuh pinky kedepan sehingga jarak mereka hanya tinggal berapa milicenti. Pinky memegang baju pinggiran lay, bagian pinggang lay.
Jantungnya berdegup kencang karna perlakuan lay. "Apakah aku pria mu?" dia bertanya dengan nada seksinya, seperti orang yg sudah terbawa nafsu birahi nya. "Ne.." pinky mencoba menghilangkan semua perasaan cemas nya dan menganggap semua orang itu sama, tidak ada yg spesial. Lay menduselkan kepalanya ke leher kiri pinky sambil mengendus endus bagian tubuh pinky itu.
Pinky mencoba untuk tenang saat lay memperlakukannya seperti itu. Tuhan tolong aku!
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Ladies' First!
HumorWanita no. 1! Aku hanya wanita hina yg bekerja di sebuah bar..